Selasa, Maret 24, 2009

WKRI



Dalam sebuah acara kampanye pemillihan bupati, di kawasan Cilacap, salah kandidat mempopulerkan sebuah lagu, berwarna slogan:
'Wadon bae.........! Bupatine wadon bae.
Wadon bae, bupatine wadon bae...........!'


Memang, hidup manusia tak bisa lepas dengan 'Wong wadon', alias wanita, alias perempuan. Kebetulan, hari ini, adalah perayaan 'Hari raya kabar suka-cita'. Bunda Maria menerima kabar suka cita dari malaikat. Sebuah momen penting, salah satu tahap sejarah penyelamatan manusia. Bunda Maria juga termasuk kategori 'Wong wadon'. Tuhan ternyata, menghargai betul peran 'Wong wadon'. Dilibatkannya mereka dalam karya penciptaan, dan karya penyelamatan.

Wanita, kerap diangkat sisi-lemahnya. Makhluk yang harus senantiasa dilindungi. Namun, tak terpungkiri, di balik kelemahannya, terkandung kekuatan yang luar biasa. Sejarah mempunyai tokoh legendaris Cleopatra, Margareth Thatcher, dyl. Nama sensasional yang tak kalah gayengnya, a.l: Madona, Inul Daratista, Maia, Mulan Kwok, Dewi Persik, Dewi Sandra. Tak kalah pula, Lolyta Suryani, yang ramai di dunia kasus BLBI.

WKRI, juga adalah organisasi para wanita. Wanita yang berkumpul, ber-organisasi, berbentuk 'or-mas'. Apakah kepanjangan dari rangkaian huruf WKRI ? Tentu banyak orang sudah tahu, 'Wanita Katolik Republik Indonesia'. Lalu apa makna dari frase, atau rangkaian kata yang indah itu. Tentulah, sarat maknanya. Baik yang tersirat, maupun yang tersurat. Makna akan tergali dalam, jika melihat sejarah berdirinya organisasi berlabel WKRI itu.

Ciri
Ciri dari WKRI, bisa dilihat dan digali dari nama organisasi.
W=wanita.
Ciri pertama, adalah wanita, perempuan, wadon, lady.
K=katolik.
Katolik, adalah agama. Semangat yang mau dihidupi adalah semangat ajaran dari agama tersebut, yakni agama katolik. Sentral ajaran katolik adalah kasih, cinta, cinta-kasih. Dus WKRI, pada hakekat terdalam selalu di mana-mana, kapan saja, siapa saja pengurus dan anggotanya, selalu bernafaskan cintakasih. Tentu cintakasih, tak untuk dirinya sendiri, melainkan untuk sesama.
R=Republik.
Republik adalah sistem negara. Negara kita adalah negara kesatuan. Jadi, ciri ketiga adalah terlibat dalam membangun negara bersistem republik ini.
I=Indonesia.
Negara bersistem republik itu adalah Indonesia. Keberadaan WKRI tak di awang-awang atau dunia sana, melainkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia, inilah yang menjadi wahana, cakrawala, koridor, tirai, ruang gerak. Maka unsur-unsur ke-indonesiaan-lah, yang lalu menjadi menjadi fokus perhatian. Indonesia ber-ideologikan Pancasila. Maka semangat ke-lima pancasila, lalu menjadi semangat aplikatif dalam bergaul di konteks kemasyarakatan-kenegaraan.


Sejarah
Masyarakat yang sehat, maju, biasanya tak melalaikan sejarah-nya. Sejarah WKRI dimulai dari kalangan Siswi-siswi sekolah Mendut. Beberapa alumni Mendoet pada tanggal 26 Juni 1924, di Yogyakarta ikut mendirikan
Poesara Wanita Katolik(PWK). Inilah yang kemudian dikenal sebagai Wanita Katolik Republik Indonesia(WKRI). PWK didirikan sebagai reaksi atas tawaran pemerintah Belanda lewat Katholieke Vrouwn Bond, sebuah organisasi wanita katolik pro-Belanda. KVB, mendorong berdirinya Javaanse Katholike Vrouwn Bond. Ini, sebenarnya tak-tik, siasat Belanda untuk memecah-belah semangat kebangsaan, yang ketika itu sedang tumbuh.

Bersama Aisyah(terbentuk 1917), Wanita Taman Siswa(terbentuk th 1922), WKRI menyelenggarakan Konggres Perempoean Indonesia I. Dalam konggres ini dibentuk badan federasi organisasi wanita, yang mandiri, dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia(PPPI). Th 1935 jadi Kongres Perempoean Indonesia. Th 1946, jadi Kongres Wanita Indonesia. Disingkat KOWANI.

Relevansi.
Dari sejarahnya, kelihatan bahwa kehadiran WKRI, selalu berhubungan dengan kelompok-kelompok -ormas lain-, dan selalu dalam konteks membangun masyarakat merdeka, agamis, sebagaimana yang dicita-citakan. Yang lebih penting, semua kegiatan itu selalu dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.*

Selamat bagi WKRI, untuk selalu terlibat dalam kegiatan membangun masyarakat.

Purwokerto, 23 Maret 2009
-agt agung pypm-

*Tulisan utk pemilu Wk

Tidak ada komentar: