Minggu, Maret 15, 2009

OMK

OMK & Wong-e-nom*

Siapa
kah 'Uwong Enom'. Wong-enom adalah orang muda. 'Uwong sing esih enom-enom'. Usianya, menjangkau antara sesudah misdinar, sampai jadi pengantin. Dus, berkisar, antara usia 17-tahunan, hingga 30-an. Maka tepat di sini, diistilahkan dengan sebutan OMK, orang muda katolik.

Apakah ciri-khas Wong-enom, atau orang muda. Tentu saja ciri khasnya adalah, sebagai 'uwong', sebagai manusia. Itu ciri khas yang pertama. Ciri kedua, adalah 'enom', muda. Tentang ini, ada lagunya:


1. Darah-muda, darahnya para remaja.
Yang selalu merasa gagah, lalu tak mau mengalah.
2. Darah-muda, darahnya yang ber-api-api,
Yang maunya menang sendiri, walau salah tak perduli.
Darah muda...........

Interlude:
3. Biasanya, para remaja, berpikir-nya sekali saja.

Tanpa menghiraukan akibatnya.

Wahai kawan, para remaja,
Waspadalah dalam melangkah,
Agar tidak menyesal pada akhirnya.
--> ke-1, interlude, ke-3, ke-1


Terlepas dari sosok pengarangnya, yang adalah Oma Irama, dalam sebuah lagunya, itulah sedikit gambaran ttg orang-muda. Namun dalam realita sejatinya bagaimana.


Dalam realita, keadaan orang-muda ber-aneka-warna. Di sini, saya angkat salah satu sisi-sisi orang muda:
1. Saya pernah duduk-duduk di angkringan dekat asrama-putri-Syantikara-Yogyakarta. Di dekat situ terdapat perempatan dengan lampu pengatur lalu-lintas: merah, kuning, hijau. Iseng meng-amati ramainya lalu-lintas. Banyak ternyata, yang melanggar aturan-aturan lalu-lintas: menyerobot lampu merah, melanggar garis tanpa putus, cara menyalib kendaraan lain, pemakaian helm. Mayoritas, yang melanggar itu siapa. Dilihat dari performa-penampilannya, ternyata adalah orang-orang muda. Malah, mahasiswa lagi.
2. Di jalan layang Janti YK & di terowongan KA Sungai serayu Pwkt, dalam tembok yang baru saja dicat bersih oleh dinas PU, tak lama muncul orek-orekan-tulisan. Macem-macem tulisannya:
1). Q-zruh....!
2). 'Yeni, I love You'.
3). 'Awas, iki orek-orekan...!'
4). 'Tak ku-sangka....! Teganya dirimu'.
5). Dsb-dsb.
Lalu, yang nulis-nulis itu siapa......?
Agak bisa dipastikan, yang nulis, Orang mud.....

3. Di Pwkt, ada sebuah rumah kaki-lima. Penampilannya, sebagai bengkel las-knalpot. Tapi tak dinyana, di dalamnya, juga jualan 'miras'.
Dan mayoritas yang datang, ternyata...........'orang-mud....'.
4. CCTV Gereja katedral, sempat merekam pencuri helm berkwalitas.
Dan ketika diputar ulang, pelakunya, ternyata orang-mud.....

5. Ketika OMK paroki katedral mengadakan sosialisasi Pemilu, pada minggu lalu.
Dari seratus undangan yang disebar, yang datang ternyata, cuma 25 percent. Piye, jaaaal......

Butir-butir tadi adalah sisi-sisi yang negatip. Sisi lain yang positip juga banyak:
a. Seorang misdinar paroki Cilacap, ketika lulus SMP, memilih SMK jurusan mesin. Agar, agar tak terlalu mem-bebani orang-tuanya.
b. Seorang mahasiswa Pwkt, kuliah sambil jualan pulsa. Guna menunjang kuliahnya.
c. Seorang misdinar Katedral, menjawab, 'STM......Rm........., agar punya masa depan', ketika ditanyai, sekolahnya di mana.
d. Seorang aktivist orang muda, nyambi belajar dunia entertainment, jadi penyiar, ketika kuliah. Untuk mengisi masa-muda, & masa-depannya.
e. Seorang mahasiswi sebuah stasi, kuliah di YK. Tekun belajar & berdoa. Berkegiatan ekstra sewajarnya. Baru saja lulus pendadaran tertutup & terbuka. Lulus semuanya. Dia kini jadi asisten dosen. Orang tuanya senang dan bangga.

Itulah layar lebar kehidupan orang-orang muda. Tak simpel ternyata jadi orang-muda. Banyak cita-cita, banyak pula godhanya. Dari ke-enakan pacaran, sampai narkoba. Dari krisis ekonomi, sampai keinginan berperforma bak artis-bintang-film-sinetron-telenovela. Lalu......... Lalu harus bagaimana sebagai orang muda. Tak mudah menjawabnya.


Tapi sekurang-kurangnya gini. Harus gathuk antara idealitas dengan realitas. Antara keinginan, dengan kemampuan. Antara soal agama, dengan neraka. Antara masa kini dengan masa depan.

Harus bijak, antara boleh dan tidak. Punya prinsip, tak-ela-elu, agar tak terbawa arus. Orang-muda hidup tak di awang-awang, melainkan di kenyataan. Butuh duit, butuh spirit. Maka orang muda butuh spiritualitas.

Spiritualitas, dari kata spirit. Artinya, Roh. Maksudnya, Roh yang menyemangati. Roh yang menjadi pedoman. Kata lain dari spiritualitas, adalah kerohanian. Youpz, ditarik dari mana kerohanian, atau spirit kaum muda. Tentu saja ditarik dari spiritualitas hidup Yesus, ketika muda.

Ciri khas Yesus ketika muda, adalah dia bisa menanggung & menjawab atas perbuatannya. Pendek kata, Yesus muda bisa bertanggung-jawab. Bertanggungjawab pada Allah-Bapa, Ber-tanggung-jawab, pada dirinya sendiri. Bertanggungjawab pada orang-tuanya. Bertanggungjawab pada sesamanya. Dan bertanggungjawab pada masa-depannya. Tentu, bertanggung jawab atas misi-tugasnya, yakni melaksanakan penyelamatan umat manusia. Tak-tanggung-tanggung, malah sampai mati, disalib. Dia berani berbuat itu. Sebuah sifat patriotis, & ksatria-tis.

Dus orang-muda macam apa yang mau kita raih. Yang kita idealkan. Jawabannya, adalah: Orang muda yang bertanggung jawab.
Bertanggung jawab, terhadap diri sendiri,(1)

terhadap tubuhnya,(2)
terhadap pacarnya,(3)
terhadap orang-tuanya,(4)
terhadap studinya,(5)
terhadap masa-depannya,(6)

terhadap kawan-kawan & masyarakatnya,(7)
terhadap negaranya,(8)
terhadap Tuhan-Allahnya.(9)

Selamat menikmati & meng-isi masa muda.

Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung pypm-


OMK=Orang Muda Katolik
*ditulis ats permintaan sie komsos Prk Katedral Smg.

Tidak ada komentar: