Jumat, Oktober 12, 2012

Kitab Suci, atau Kitab keramat ?


Alkitab:  Tulisan-Keramat, atau Buku-suci.

1.    Di sebuah rumah warga, di atas pintu depan bagian dalam, tergantung sebuah kantong kecil warna putih. Dalam gantungan yang sama tergantung pula selembar kertas bertuliskan deretan huruf-huruf.

Sesudah mencari tahu, terketahuilah bahwa kantong warna putih, isinya sebuah benda kecil yang katanya ‘bertuah’. Lembaran Kertas kecil yang menyertainya, bertuliskan ayat-ayat-kursi. Pemasangan kedua benda itu, tentulah ada maksudnya. Maksudnya, agar rumah itu terhindar dari malapetaka. Dan juga lancar rejekinya. Jika begini, pertanyaan refleksinya,  praktek pemasangan kedua benda di atas pintu itu,  musirik atau bukan ?. Juga karena memasang ayat sebuah kitab-suci, bukankah lalu menjadikan-nya sebagai mantra, atau rapalan.

Itulah Kitab-Suci, bisa dikutip tulisan-tulisannya. Dipasang, diperlakukan tulisan itu oleh sebagian orang, sebagai yang punya daya, dan lalu menjadi mantra. Tulisan ayat tertentu diyakini punya daya tolak, menjadi disebut aji-aji. Jadilah aji-aji ‘tolak-bala’.

2.    Kitab Suci.
Kitab, adalah buku. Buku itu ditulisi. Tulisannya, diyakini sebagai sabda Tuhan Allah.  Karena berkaitan dengan ‘Tuhan’, maka, tulisan itu lalu  diperlakukan sebagai barang suci. Jadilah sebutannya, ‘Kitab Suci’. Itu alasan pertama. Alasan kedua, jika tulisan itu diamalkan dalam kehidupan, akan menghasilkan orang-orang yang saleh. Orang saleh ini, disebut orang-suci. Karena sifatnya, yang membuahkan kesucian itulah, maka lalu disebut kitab itu sebagai kitab-suci. Bisa juga didefinisikan, sebuah kitab, disebut kitab suci, karena sifatnya menyangkut pilihan, menjadi baik, atau menjadi buruk. Jadi kitab-suci, adalah semacam kitab pedoman-moral. Orang yang mengamalkan nasehat kitab-suci, akan menjadi orang-orang yang bermoral.

3.    Dalam kasanah agama katolik, Kitab Suci biasa disebut Al-kitab. Jaman kini, bentuknya bisa aneka ragam. Ada bentuk  buku, VCD, atau Soft-copy yang tersimpan dalam Hard-disc. Maka apakah relevan untuk disebut dengan kata ‘kitab’.
Mau disimpan dalam bentuk apa, yang jelas Al-kitab adalah kumpulan tulisan. Yang ditulis adalah kisah kehadiran Tuhan ke dunia ini. Kehadiran Tuhan ke atas dunia,  terjadi lewat, dan di dalam diri Yesus Kristus. Maka isi kitab-suci katolik pusatnya ada dalam peristiwa Yesus Kristus itu. Perjanjian lama, menubuatkan. Perjanjian baru, mengisahkan pemenuhan nubuat itu.

Kisah Yesus Kristus mencakup ajaran, dan karyanya. Yesus dulu mengajar para muridnya. Dan juga berkarya. Ajaran dan Karya Yesus itu membebaskan manusia dari belenggu kuasa kegelapan,  kuasa jahat, kuasa setan. Yesus membebaskan manusia dari belenggu dosa. Pembebasan itulah yang menggembirakan manusia. Maka kehadiran Yesus disebut warta gembira. Sebutan Injil yang biasa terdengar, artinya warta-gembira.

4.    Penulisan Injil.
Yang menulis manusia. Bukan didekte, seperti anak-anak SD menulis apa yang dikatakan oleh gurunya. Injil ditulis berdasarkan inpirasi, tuntunan Roh Kudus.  Proses penulisannya panjang. Perjanjian Lama, sampai ribuan tahun. Perjanjian Baru, tak hanya sehari, atau setahun.  Kitab Suci Katolik, disebut Deuterokanonika. Artinya melalui proses panjang kanonisasi Kitab Suci.

Tulisan dalam Alkitab Katolik, bukanlah tulisan keramat. Bukan pula mantra. Tulisan itu dipandang sebagai karya Allah yang memperkenalkan diriNya lewat hidup Yesus. Perkenalan dari pihak Allah inilah, yang disebut perwahyuan. Pengalaman manusia akan Allah-nya,  yang mewahyukan diri lewat Yesus ini, ditulis. Pengalaman manusia akan Allah itu disebut iman. Maka Kitab Suci, juga disebut tulisan pengalaman iman umat akan Allahnya. Karena itu Alkitab juga disebut buku iman. Iman siapa ? Iman  Abraham, Ishak, Yakob, Bangsa Israel. Merekalah leluhur iman. Perjanjian Baru, adalah tulisan Iman. Iman siapa. Iman Gereja Perdana. Iman para rasul. Iman itu yang kini diteriman oleh Gereja jaman sekarang. Maka iman gereja, sumber dan asalnya adalah Alkitab.

Selamat ber-iman.

Kitab Suci, atau Kitab keramat ?


Alkitab:  Tulisan-Keramat, atau Buku-suci.

1.    Di sebuah rumah warga, di atas pintu depan bagian dalam, tergantung sebuah kantong kecil warna putih. Dalam gantungan yang sama tergantung pula selembar kertas bertuliskan deretan huruf-huruf.

Sesudah mencari tahu, terketahuilah bahwa kantong warna putih, isinya sebuah benda kecil yang katanya ‘bertuah’. Lembaran Kertas kecil yang menyertainya, bertuliskan ayat-ayat-kursi. Pemasangan kedua benda itu, tentulah ada maksudnya. Maksudnya, agar rumah itu terhindar dari malapetaka. Dan juga lancar rejekinya. Jika begini, pertanyaan refleksinya,  praktek pemasangan kedua benda di atas pintu itu,  musirik atau bukan ?. Juga karena memasang ayat sebuah kitab-suci, bukankah lalu menjadikan-nya sebagai mantra, atau rapalan.

Itulah Kitab-Suci, bisa dikutip tulisan-tulisannya. Dipasang, diperlakukan tulisan itu oleh sebagian orang, sebagai yang punya daya, dan lalu menjadi mantra. Tulisan ayat tertentu diyakini punya daya tolak, menjadi disebut aji-aji. Jadilah aji-aji ‘tolak-bala’.

2.    Kitab Suci.
Kitab, adalah buku. Buku itu ditulisi. Tulisannya, diyakini sebagai sabda Tuhan Allah.  Karena berkaitan dengan ‘Tuhan’, maka, tulisan itu lalu  diperlakukan sebagai barang suci. Jadilah sebutannya, ‘Kitab Suci’. Itu alasan pertama. Alasan kedua, jika tulisan itu diamalkan dalam kehidupan, akan menghasilkan orang-orang yang saleh. Orang saleh ini, disebut orang-suci. Karena sifatnya, yang membuahkan kesucian itulah, maka lalu disebut kitab itu sebagai kitab-suci. Bisa juga didefinisikan, sebuah kitab, disebut kitab suci, karena sifatnya menyangkut pilihan, menjadi baik, atau menjadi buruk. Jadi kitab-suci, adalah semacam kitab pedoman-moral. Orang yang mengamalkan nasehat kitab-suci, akan menjadi orang-orang yang bermoral.

3.    Dalam kasanah agama katolik, Kitab Suci biasa disebut Al-kitab. Jaman kini, bentuknya bisa aneka ragam. Ada bentuk  buku, VCD, atau Soft-copy yang tersimpan dalam Hard-disc. Maka apakah relevan untuk disebut dengan kata ‘kitab’.
Mau disimpan dalam bentuk apa, yang jelas Al-kitab adalah kumpulan tulisan. Yang ditulis adalah kisah kehadiran Tuhan ke dunia ini. Kehadiran Tuhan ke atas dunia,  terjadi lewat, dan di dalam diri Yesus Kristus. Maka isi kitab-suci katolik pusatnya ada dalam peristiwa Yesus Kristus itu. Perjanjian lama, menubuatkan. Perjanjian baru, mengisahkan pemenuhan nubuat itu.

Kisah Yesus Kristus mencakup ajaran, dan karyanya. Yesus dulu mengajar para muridnya. Dan juga berkarya. Ajaran dan Karya Yesus itu membebaskan manusia dari belenggu kuasa kegelapan,  kuasa jahat, kuasa setan. Yesus membebaskan manusia dari belenggu dosa. Pembebasan itulah yang menggembirakan manusia. Maka kehadiran Yesus disebut warta gembira. Sebutan Injil yang biasa terdengar, artinya warta-gembira.

4.    Penulisan Injil.
Yang menulis manusia. Bukan didekte, seperti anak-anak SD menulis apa yang dikatakan oleh gurunya. Injil ditulis berdasarkan inpirasi, tuntunan Roh Kudus.  Proses penulisannya panjang. Perjanjian Lama, sampai ribuan tahun. Perjanjian Baru, tak hanya sehari, atau setahun.  Kitab Suci Katolik, disebut Deuterokanonika. Artinya melalui proses panjang kanonisasi Kitab Suci.

Tulisan dalam Alkitab Katolik, bukanlah tulisan keramat. Bukan pula mantra. Tulisan itu dipandang sebagai karya Allah yang memperkenalkan diriNya lewat hidup Yesus. Perkenalan dari pihak Allah inilah, yang disebut perwahyuan. Pengalaman manusia akan Allah-nya,  yang mewahyukan diri lewat Yesus ini, ditulis. Pengalaman manusia akan Allah itu disebut iman. Maka Kitab Suci, juga disebut tulisan pengalaman iman umat akan Allahnya. Karena itu Alkitab juga disebut buku iman. Iman siapa ? Iman  Abraham, Ishak, Yakob, Bangsa Israel. Merekalah leluhur iman. Perjanjian Baru, adalah tulisan Iman. Iman siapa. Iman Gereja Perdana. Iman para rasul. Iman itu yang kini diteriman oleh Gereja jaman sekarang. Maka iman gereja, sumber dan asalnya adalah Alkitab.

Selamat ber-iman.

Kitab Suci, atau Kitab keramat ?


Alkitab:  Tulisan-Keramat, atau Buku-suci.

1.    Di sebuah rumah warga, di atas pintu depan bagian dalam, tergantung sebuah kantong kecil warna putih. Dalam gantungan yang sama tergantung pula selembar kertas bertuliskan deretan huruf-huruf.

Sesudah mencari tahu, terketahuilah bahwa kantong warna putih, isinya sebuah benda kecil yang katanya ‘bertuah’. Lembaran Kertas kecil yang menyertainya, bertuliskan ayat-ayat-kursi. Pemasangan kedua benda itu, tentulah ada maksudnya. Maksudnya, agar rumah itu terhindar dari malapetaka. Dan juga lancar rejekinya. Jika begini, pertanyaan refleksinya,  praktek pemasangan kedua benda di atas pintu itu,  musirik atau bukan ?. Juga karena memasang ayat sebuah kitab-suci, bukankah lalu menjadikan-nya sebagai mantra, atau rapalan.

Itulah Kitab-Suci, bisa dikutip tulisan-tulisannya. Dipasang, diperlakukan tulisan itu oleh sebagian orang, sebagai yang punya daya, dan lalu menjadi mantra. Tulisan ayat tertentu diyakini punya daya tolak, menjadi disebut aji-aji. Jadilah aji-aji ‘tolak-bala’.

2.    Kitab Suci.
Kitab, adalah buku. Buku itu ditulisi. Tulisannya, diyakini sebagai sabda Tuhan Allah.  Karena berkaitan dengan ‘Tuhan’, maka, tulisan itu lalu  diperlakukan sebagai barang suci. Jadilah sebutannya, ‘Kitab Suci’. Itu alasan pertama. Alasan kedua, jika tulisan itu diamalkan dalam kehidupan, akan menghasilkan orang-orang yang saleh. Orang saleh ini, disebut orang-suci. Karena sifatnya, yang membuahkan kesucian itulah, maka lalu disebut kitab itu sebagai kitab-suci. Bisa juga didefinisikan, sebuah kitab, disebut kitab suci, karena sifatnya menyangkut pilihan, menjadi baik, atau menjadi buruk. Jadi kitab-suci, adalah semacam kitab pedoman-moral. Orang yang mengamalkan nasehat kitab-suci, akan menjadi orang-orang yang bermoral.

3.    Dalam kasanah agama katolik, Kitab Suci biasa disebut Al-kitab. Jaman kini, bentuknya bisa aneka ragam. Ada bentuk  buku, VCD, atau Soft-copy yang tersimpan dalam Hard-disc. Maka apakah relevan untuk disebut dengan kata ‘kitab’.
Mau disimpan dalam bentuk apa, yang jelas Al-kitab adalah kumpulan tulisan. Yang ditulis adalah kisah kehadiran Tuhan ke dunia ini. Kehadiran Tuhan ke atas dunia,  terjadi lewat, dan di dalam diri Yesus Kristus. Maka isi kitab-suci katolik pusatnya ada dalam peristiwa Yesus Kristus itu. Perjanjian lama, menubuatkan. Perjanjian baru, mengisahkan pemenuhan nubuat itu.

Kisah Yesus Kristus mencakup ajaran, dan karyanya. Yesus dulu mengajar para muridnya. Dan juga berkarya. Ajaran dan Karya Yesus itu membebaskan manusia dari belenggu kuasa kegelapan,  kuasa jahat, kuasa setan. Yesus membebaskan manusia dari belenggu dosa. Pembebasan itulah yang menggembirakan manusia. Maka kehadiran Yesus disebut warta gembira. Sebutan Injil yang biasa terdengar, artinya warta-gembira.

4.    Penulisan Injil.
Yang menulis manusia. Bukan didekte, seperti anak-anak SD menulis apa yang dikatakan oleh gurunya. Injil ditulis berdasarkan inpirasi, tuntunan Roh Kudus.  Proses penulisannya panjang. Perjanjian Lama, sampai ribuan tahun. Perjanjian Baru, tak hanya sehari, atau setahun.  Kitab Suci Katolik, disebut Deuterokanonika. Artinya melalui proses panjang kanonisasi Kitab Suci.

Tulisan dalam Alkitab Katolik, bukanlah tulisan keramat. Bukan pula mantra. Tulisan itu dipandang sebagai karya Allah yang memperkenalkan diriNya lewat hidup Yesus. Perkenalan dari pihak Allah inilah, yang disebut perwahyuan. Pengalaman manusia akan Allah-nya,  yang mewahyukan diri lewat Yesus ini, ditulis. Pengalaman manusia akan Allah itu disebut iman. Maka Kitab Suci, juga disebut tulisan pengalaman iman umat akan Allahnya. Karena itu Alkitab juga disebut buku iman. Iman siapa ? Iman  Abraham, Ishak, Yakob, Bangsa Israel. Merekalah leluhur iman. Perjanjian Baru, adalah tulisan Iman. Iman siapa. Iman Gereja Perdana. Iman para rasul. Iman itu yang kini diteriman oleh Gereja jaman sekarang. Maka iman gereja, sumber dan asalnya adalah Alkitab.

Selamat ber-iman.