Di Purwokerto ada sebuah Pasar Swalayan. Namanya, ‘Metro’. Suatu siang, Trail-mot-nas melintas di depan sana. Ketika berangkat, sudah terasa, kabel gas-nya agak tidak beres. Bagian itu termasuk onderdil ‘fast moving’. Beberapa kawat bajanya, sudah putus, dan melebar ke kawat yang lain. Pas di depan “Metro’, terasa ‘thellll……’. Kawat itu putus.
Karena gejala putus sudah terprediksi lama, maka bawa cadangan kabel. Biasanya, pasangnya, mudah. Cukup pakai kunci pas 10 & 12, serta obeng. Juga tak butuh waktu lama. Sekitar 20 menit. Tapi siang itu proses procedural, jadi begitu lama, karena. Karena seorang tukang parkir. Ada seorang tukang parkir. Tapi ber-ciri Khas. Khas-nya berupa kekurangan. Maksudnya, dia tak 100% normal. Omongannya cedal. Daya dhong-nya jauh dari orang biasa. Tapi, masih bisa beri aba-aba kendaraan. Dan, tahu duit.
Tahu bahwa trail-mot-nas sedang perbaiki motor, dia mendekat. Bermaksud menolong, dengan memberi informasi. Dengan suara keras, dan muka yang didekat-dekatkan, serta idu nyemprot, dia bilang, ‘Pack, anak oko…..!. Pack, anak bvengkel. Pack, anak bvengkel…..!’. Jawabannya, tentu, ‘Ya. Iya, Terimakasih.’. Tapi jawaban itu tak cukup. Dia masih omong terus, ‘Pack, ana bvengkel….! Pack, anaaaaak bvengkel.’ Sambil tangannya, menunjuk-nunjuk toko seberang. Memang tak jauh dari situ ada bengkel Honda Ahass. Jawab lagi, ‘Ya, nanti nyong menganak….!’. Tapi itu tak cukup puas bagi dia. Tetap sambil tangannya menunjuk-nunjuk, dia bilang lagi, ‘Pack, anak bvengkel……. Pack……, anak bvengkel !’ Demikian berulangkali.
Atas perkembangan begitu, pemegang Trail-mot-nas merasa kewalahan, ‘Waaah, kalau gini terus kapan selesainya !’ Malah repot. Mau nulung, malah jadikan buntung. Agar repotnya tak berkelanjutan, dicarilah akal. Pikiran diputar apa yang bisa dibuat untuk mengatasi orang setengah waras yang baik hati ini. Tiba-tiba spontan ada ide. Trail-mot-nas meloncat berdiri. Tegak seperti komandan upacara. Lalu dengan kewibawaan spt komandan upacara, beri aba-aba disertai gerakan hormat dengan tangan, ‘Hormaaaaaaat……………………….Grak !.’. Dengan menghadap tentu saja, si tukang parkir yang baik, namun setengah waras itu.
Reaksinya, tak terduga. Setelah mendapat penghormatan ala komandan, Si tukang parkir lalu tertawa terbahak-bahak, sambil membungkuk-bungkukkan badannya, 'Hua....ha....ha, Hua....ha.....ha. Hua...........ha......ha'. Hatinya kelihatan senang sekali. Tetapi yang terpenting, dia lalu jongkok, menunggui perbaikan kabel gas. Dan tidak mengganggu lagi.
Orang setengah waras-pun, senang jika dihormati, apalagi ………………………………….
Selamat memberi hormat.
Syalom, Wilujeng, Rahayu.
Pwkt, 24 Feb 2009
Wasalam:
-agt agung pypm-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar