Kamis, Maret 19, 2009

Pejantan Tangguh





Jantan
.....!






Dalam sebuah kendaraan besar, yang jalannya pelan-pelan, karena sarat muatan, di kacanya tertulis huruf-huruf besar begini: 'Pejantan Tangguh !'.

1. Pada sebuah acara tentang potensi masyarakat, di TVRI Jateng, ditayangkan seorang ibu rumah-tangga dari Pemalang. Dia dapat anugerah dari pemerintah, karena berhasil meng-organisir ibu-ibu di kampung, yang dulunya tak bisa cari nafkah, lalu bisa menghasilkan nafkah. Hanya dengan kegiatan di rumah saja. Caranya, dengan be-ternak itik-bebek. Puluhan ibu-ibu rumah tangga, merasa terbantu dengan ketrampilannya. Ketrampilan berternak bebek. Dari pengalamannya, bergaul dengan bebek-bebek yang ribuan jumlahnya, dan bertahun-tahun lamanya, Si Ibu itu jadi hafal dengan sifat bebek-bebek. Baik yang jantan, maupun dengan yang betina.

Untuk mendapatkan hasil produksi telur optimal, jumlah bebek dalam satu kelompok harus seimbang antara yang jantan dengan betina. Komposisi Ideal optimal, adalah seratus bebek-betina, satu bebek pejantan. Lebih dari satu bebek jantan, nanti mung hanya tarung terus, rebutan bebek betina. Lebih dari seratus bebek betina, yang jantan jadi dheyek-dheyek, tak kuat.

2. Ketika di Cilacap pelosok, Cisumur persisnya, ada seorang peternak bebek pemula. Awalnya punya sepuluh bebek betina, dicampuri satu bebek pejantan. Produksi jalan, mendekati optimal. 80 persen bebek bertelur. Untuk menambah produksi, dia menambahi sepuluh bebek betina. Jadi dua puluh betina semuanya. Dengan tetap satu pejantan.

Tetapi apa yang terjadi. Hari ini ditambahi sepuluh betina, esok harinya bebek pejantan 'ndheprok', tak kuat jalan. Habislah ke-jantan-annnya, kata si pemiliknya.

3. Jika ke Semarang, saya mampir berhenti di warung pecel 'nJambu'. Dekat SMA Sedes Sapientiae, dekat Stasiun Kereta api bergerigi. Ternyata, warung itu persis bersebelahan dengan Pon-pes asuhan Syech Pudji.

Berita-berita hari kemarin & hari ini menayangkan Syech Pudji, Usahawan-milyarder dari Kab. Semarang. Sesudah diperiksa 13 jam, maraton akhirnya dia ditahan. Delik aduannya, menikahi gadis di bawah umur. Baru 12 th. Pernah dalam satu kesempatan dia bernarasi, sesudah dengan gadis 12 th. Ingin pula menikahi yang berusia 9 tahun. Sesudah itu, ingin terus menikahi yang berusia 7 th. Tak ada larangan katanya, bukankah dirinya mampu ber-poligami.

Sebelum diinterogasi maraton & lalu masuk sel, gerak-penampilannya, -menurut beberapa orang- terkesan 'show of force'. Seperti menantang-nantang pihak-pihak yang berwajib dan berwenang. Setelah dinterogasi ber-jam-jam dan sungguhan masuk sel, dia seperti orang-yang tak bernyali. Merunduk, menyesal dan meminta maaf keapada polisi & masyarakat.

Bahasa psikologi mensinyalir, dirinya mengidap 'obsesi fantasi seksual'. Realisasinya dalam bentuk menikahi anak-anak. Salah seorang kakak Syech Puji, mengajar di Sekolah St Theresiana. Pada atasannya, dia pernah bilang, bahwa adhiknya itu memang edan.

4. Sebuah biara, mempunyai satpam-satpam. Salah satu sat-pamnya, tinggi-gagah-merbawani. Ketika BBM naik, jadi enamriburupiah, dia bicara-berteori: Siapa yang salah dalam hal ini. Dari omong-banyaknya, warna yang muncul adalah menyalahkan. Yang disalahkan 'wong ndhuwuran', alias pejabat-pejabat tinggi. Katanya, mereka mementingkan kepentingan diri semata, tak peduli. Tak peduli dengan nasib rakyat-rakyat kecil. Termasuk diri dan keluarganya, yang kini kempas-kempis minta dihidupi.

Sesudah kenal dan kerap ngobrol dengannya. Dan lalu dengar dari tetangga-tetangga, dan kawannya, terketahui, ternyata dia punya tiga dalam hal ber-bini. Alias punya tiga istri. Tapi satu yang tercatat resmi. Yang dua, tak resmi................
Pada bae dab, Ngomong doang !, orang yogya & jekate bilang.

Jantan & kejantanan adalah anugerah. Anugerah dari Allah. Untuk penciptaan & keselamatan umat manusia. Tak pada tempatnya, orang pamer 'kejantanan'. Dan tak pada tempatnya pula orang bermain-main dengan 'ke-jantan-an'.

Selamat meng-harga-i 'kejantanan'.

Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:

-agt agung pypm-

Tidak ada komentar: