Jumat, Desember 19, 2008

Post Power Syndrome

Kamis 18 Des '08, Trail-mot-nas meluncur ke Kota Brebes, untuk meng-ungkap-kan salam kepada rekan Rm Tinggogoy MSC. Perayaan 40 th imamat dirayakan hari itu. Diselenggarakan di tengah sawah. Persisnya di Gedung Horas, barat KUD Wanasari. Kecuali itu, Mot-nas juga meluncur ke Tegal, untuk ngaruhke wireless pesanan yang tak datang-datang.

Berangkat cerah, pulang hujan. Hujan deras tak terang-terang. Di tengah upacara-pun juga hujan terus datang. Karena itu, pesan-pesan hikmah 40 tahunan imamat-pun, terdengar jadi samar-samar. Yang jelas 40 th hidup imamat, adalah saat istimewa. Penuh dinamika, penuh romantika, penuh karunia. Maka saat itupun dirayakan. Yang tak bisa dipungkiri, Si pemilik usia 40 th imamat, kini hampir memasuki --kalau boleh dikatakan-- usia senja. Tak lama lagi masuk jenjang umur 70'an. Salah satu Nilai plus dari kekatolikan, adalah dihayatinya pesan Kitab Suci Perjanjian lama:
Semua ada waktunya. Dan waktu-waktu yang berlalu itu, tak diratapi, melainkan malah disyukuri. Karena di sana Tuhan terlibat di dalamnya. Syukurnya, adalah perayaan syukur Ekaristi.

1. Bagi orang ber-iman, hidup adalah peziarahan. Ziarah, perjalanan mencari & menuju Allah. Diyakini, Allah selalu terlibat. Maka adalah betul kalau dikatakan dalam bacaan dalam buku kecil,
Nguntapake Layon: 'Entah hidup, entah mati, aku ini milik Tuhan'. Dan juga dalam Prefasi untuk orang meninggal, dikatakan: 'Hidup hanyalah di-ubah, bukannya dilenyapkan'.

2. Menjelang jatuhnya Or-Ba, ketika Pak Harto belum segera turun jabatan presiden, seorang politikus nasional, berkata, bagian-bagian hidup ada yang tak bisa ditolak ataupun diloncati:
Lahir, menjadi dewasa, menjadi tua, dan mati. Itu tak bisa diingkari, dan memang harus dilalui. Maka haruslah tiap orang tahu diri.

3. Beberapa tahun lalu, di sebuah kota pinggiran Jkt, ketemu seseorang yang baru saja pension dari Dep-Ag. Ketika masih dinas, pembawaannya mantap, meyakinkan, penuh percaya diri. Bicaranya, sistematis, teratur ber-akal dan bisa dinalar. Sesudah pension, terasa wajahnya jadi begitu depresif. Bicaranya, lepas-lepas sporadis. Kadang nyambung, kadang tak nyambung. Selip-selip. Ada seorang Mudika, bilang, bapak itu mengalami sit-kon: Post power Syndrome.

4. Seminggu yang lalu, Kijang-dinas berkunjung-ria di umat-umat sekitar perempatan wangon. Sekitar pukul 21.00, badan terasa penat. Pulang pelan-pelan, lalu mampir di sebuah warung wedang. Pesan kopi & makan 2 sisir pisang. Ketika sedang bersisir pisang, tiba-tiba datang seorang bapak. Mengagetkan, tanpa ba-bi-bu, langsung masuk-duduk warung dan omong banyak-banyak. Omongannya bernuansa intelektual tinggi, namun bagian-bagian tema-nya tak gathuk-gathuk. Yang aneh pula, membawa buku berjudul, 'Menjadi Enterpreneur'. Pakaian-nya putih, berdasi necis. Pakai jas model seminar resmi. Di dadanya, tertempel sebuah emblem bertuliskan nama dirinya: Drs ..............Msc. Bawa tas hitam. Model tas spt tas-seminar. Terbuat dari kulit asli. Bersepatu model tutup, meling-meling. Ketika diajak ngomong model dialog, ternyata tak jadi. Bisanya monolog. Dus, si bapak berdasi necis itu, bisanya omong sendiri.

Tak berapa lama kemudian, si bapak itu pergi. Juga tnp pamitan. Sesudah kepergiannya, si pemilik warung cerita ttg keanehan si bapak-necis. Semula, dia adalah seorang dosen di sebuah Univ Neg terkenal di Pwkt. Belum lama proses BT dijalaninya. Dalam keluarganya, juga banyak masalah. Nampaknya, dia tak siap menghadap masa BT, dan lalu jadi pension-nan. Menjelang pension dia jadi tak biasa. Alias kewarasannya berkurang banyak. Maka malam-malam, diwarung kopi-pun mau berseminar-ria.

So, lalu memang benar kodrat manusia. Dan juga benar pesan kitab-suci. 'Semua ada waktunya'. Ada waktu lahir, jadi dewasa, jadi tua, mati.
Maka ketika bayi, harus bersiap jadi anak,
Maka ketika anak, harus bersiap jadi dewasa.
Ketika dewasa, harus bersiap jadi tua.
Dan ketika tua, harus siap pula menghadap Yang Maha kuasa.

Terimakasih, masa bayi & anak,
Terimakasih, masa muda,
Terimakasih, masa tua,
Terimakasih, atas anugerah mati.
Ketemu lagi di alam Kemuliaan, p-a-s-c-a kebangkitan.

Syalom. Wilujeng ndalu. Rahayu.

Wasalam:
-agt agung pypm-

www.lelakuku.blogspot.com

Tidak ada komentar: