Minggu 29 Nov, Trail-mot-nas melaju cepat dari KPTT Sala-3, menuju Banjarnegara. Mengejar jam 17.00, misa sabtu-sore-nan. Dengan maksud agar akselerasi cepat, premium diganti dengan pertamax. Memang lalu perjalanan Bawen - Ngadirejo jadi lincah-lancar. Tapi apa kemudian yang terjadi. Ketika jalan mulai menanjak-nanjak, jalur seputar Kretek, Kabelukan, mesin mulai terasa panas.
Dirasa tak soal, masih panas toleransi, kendaraan jalan terus. Namun di sekitar Kretek, pas nanjak tajam, 'Seeeetttttt......! Pet !' Motor macet. Tuas stater digenjot tak mau gerak sedikitpun. Selidik-punya-selidik, ternyoata seker ngunci. Mesin tak bergeming, tak bisa digerakkan sama sekali.
Spontan dipikir, diduga seker jadi bolong. Akibat 'over heating'. Sesuai prosedur, jika over-heating, mesin didiamkan dulu, tak diapa-apakan. Tunggu 25 menit. Ternyata betul, sesudah itu, stater kaki bisa digerakkan. Coba distater, terasa ada kompresi. Satu dua kali mesin berdenting. Tiga kali tendangan stater, mesin bunyi, 'ting...thing....thing...thing....thing.....'. Dus, ternyata terjadi 'Over heating' sungguhan.
Agar tak kembali over-heating, pertamax-pun ditinggalkan. Busi cadangan dipasang. BBM diganti primium biasa. Lancarlah kemudian perjalanan sampai gereja Banjarnegara Gilar-gilar. Tapi ya, i-tu, 'Wis telat....'. Untung Rm Boni ada, dan lalu dia yang pimpin mis-suci. Giliran faktual-urgential, adalah esok harinya, bahasa-jawanan. Tak terlalu krusial-fatal memang. Tapi, energi banyak terbuang, karena kemrungsung. Batin ra-tenang. Dan itu semua terjadi karena, ke-susu.
Karena kesusu lalu jadi grusa-grusu. Ketika grusa-grusu, emosionalitas-pun berfrekwensi tinggi, jadi gampang nesu. Hanya kepepet sedikit oleh motor lain-pun, batin mangkel rada nesu. Kejar-kejaran, balapan ora mutu. Dus membahayakan pengguna jalan-raya lain, dan me-riskan-kan diri sendiri.
Malam-malam menjelang tidur batin-pun dikorek-korek, apa penyebab munculnya emosionalitas ora-mutu. Dari korekan reflektif-evaluatif, tertemukanlah bahwa:
Kadang, musibah-halangan muncul di luar rencana. Maka alokasi waktupun mesti di-set ulang, alias diatur kembali. Di sinilah management waktu: Jangan terlalu mepet. Agar tak ke-susu.
1. Ke-susu, memunculkan grusa-grusu.
2. Grusa-grusu, memudahkan keputusan gampang kleru.
3. tak hanya kleru, malah juga gampang nesu.
4. Emosi nesu, memudahkan manusia dadi padu.
5. Dus hidup-pun dadi ora mutu.
Selamat jalan, sayonara ke-susu, grusa-grusu, dan ora mutu.
Syalom. Wilujeng ndalu. Rahayu-rahayu.
Wasalam:
-agt agung pypm-
www.lelakuku.blogspot.com
NB:
Trail-mot-nas = motor trail dinas
Nesu = marah
Grusa-grusu = gegabah
padu = berseteru
Rabu, Desember 03, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar