Senin, Desember 15, 2008

Garuda Pancasila.

Garuda Pancasila,
Akulah pendukungmu,
Patriot proklamasi,
Setia berkorban untukmu,
Pancasila Dasar Negara,
Rakyat adil makmur sentosa,
Pribang-pribangsaku,
Ayo maju, maju,
Ayo maju, maju,
Ayo maju, maju,

Itulah teks lagu nasional, yang terekam pada benak si pen-tulis, sejak usia balita sampai klas 5-nan SD. Apa yang keliru ? K-
suwun nali-ti D-W. D-W.

Senin kemaren, seorang petani dari dekat Kdng Banteng, datang ke pastoran gereja. Dia mau ambil biji tanaman
Sambung-Nyowo & Blit merah. Petani itu, salah satu perwakilan dari Banyumas yang ikut kursus pertanian organik di KPTT Salatiga. Agamanya moslem. Disiplin berdo-a. Di rumah berprofesi sebagai petani padi dan petani ikan gurameh. Dari bertani padi & ikannya, dia mampu menyekolahkan anak hingga lulus STM. Juga bisa meng-kredit sepeda motor bebek asli Jepang. Kredit tiga tahunnya, baru saja rampung. Dia bangga dengan hal itu.

Di kamar tamu, kecuali mau ambil bibit juga cerita banyak hal. Yang masih terasa, dia terkesan akan peristiwa kursus angkatan itu. Karena suasananya semarak, meriah bergairah. Tak menjemukan. Bernuansa per-saudara-an. Apalagi diikuti Rm Yitno dr Jatim, yang pintar semi me-lawak.

Kecuali ambil bibit, dia juga mau pinjam VCD ttg pertanian organik. CD itu akan diputarkannya dihadapan kelompok tani dan ibu-ibu PKK. Memang dia luwes dalam hal masa, karena sdh beberapa tahun men-jabat sebagai ketua RT & ketua kelompok tani.

Sesudah kursus, pikirannya terusik untuk lebih maju sebagi petani. Apalagi ketika juga diajak ke Karangpandan, Desa-nya Ki dalang Manteb Sudarsono, Oskadon pancen Oye. Ke salah seorang alumnus KPTT yang sudah jadi wira-usaha. Tak hanya mau di bidang tani & ikan, dia merencanakan buat pupuk & obat hama sendiri. Obat pengusir tikus sudah dicobanya. Dan memang, tikus-tikus pada pergi dari
leng-nya.

Jangka dekat dia berkehendak buat bio-gas, untuk bahan bakar api masak. Seperti dicontohkan padanya, ketika di Sala-3. Sudah kontak sama kawan-kawan pemilik hewan, untuk berhimpun. Pada setuju. Desa dihubunginya, dan bersedia menyediakan sebagian tanah bengkok untuk asrama sapi & kerbau.

Dari pengalaman
stud-band ke Karangpandan, ditawarinya ibu-ibu PKK untuk buat emping jagung. Kini sedang hitung-hitung, untuk buat alat penggilas jagung. Prospek-nya cerah untuk dagang emping jagung, katanya.

Ketika kursus, ada kawan P. Edy, seorang juragan bengkel dari Tangerang. Dia sudah tak pikir duit. Ketika jalan-jalan, Pak Wanto dibelikan beberapa buku, a.l Buku Beternak Belut. Di rumah dipelajarinya ternak belut. Paling simpel dan tak ribet, katanya pula. Dia sudah nyiapkan kotak untuk ternak belut. Bibitnya sedang tanya-tanya, di mana belinya.

Ketika pamit pulang, dia cerita, bisik-bisik, katanya namanya disebut-sebut untuk dikirim ke Thailand. Untuk belajar tani organik.

Semoga para tani jadi mandiri. Dalam hal bibit & pengelolaan. Juga pemasaran.
Seorang pastor amat senior pernah bilang: 'Gereja akan kuat ber-akar, jika sudah sampai pada kalangan tani & nelayan.'

Ayo Maju....... Maju. Ayo Maju........ Maju !. Ayo maju, maju.
Majulah petani kita. Majulah Gereja kita.

Syalom. Wilujeng ndalu. Rahayu-rahayu-rahayu.

Wasalam:
-agt agung pypm-

www.lelakuku.blogspot.com

Tidak ada komentar: