Rabu, 10 Des '08, ada ajakan untuk berdoa bersama. Mendoakan Pak Krd Guru SD Bruderan. Jam 18.05 dimulai. Pak Guru Krd meninggal karena sakit darah tinggi. Saat meninggal dia mengalami stroke yang ketiga kali. Sayang memang. Guru bijaksana, belum terlalu tua. Harus sudah menghadap yang maha kuasa.
Sebagai jalma-manusia, Pak Guru Krd punya kelebihan. Tapi tentu punya juga kelemahan. Muncul masalah yang tak segera bisa selesai di keluarganya.
But By the way, Pak Guru Krd sudah meng-abdi. Meng-abdi kepada siapa ?!
Tentu meng-abdi kepada keluarga-nya. Keluarga, tentu kepada istri, & anak-anaknya.
Tak hanya itu, Pak Guru Krd bekas kepala sekolah. Di sini tentu, Pak Guru Krd juga meng-abdi pada sekolah yang dilayaninya.
Tak hanya itu, Pak Guru Krd juga aktif di gereja. Dia menjadi anggota koor karawitan, gamelan. Dus, Pak Guru Krd juga meng-abdi kepada Gereja-nya.
Kesimpulannya apa. Kesimpulannya adalah bahwa Pag Guru Krd, hidupnya di-isi dengan peng-abdi-an kepada s-e-s-a-m-a.
Kebetulan:
Tak hanya kebetulan sebenarnya, bahwa Pak Krd sudah dibabtis. Dengan dibabtis, maka segala hidupnya, di-sumberkan pada Sang Sumber Kehidupan, tak lain Yesus sendiri.
Yesus, hidupnya penuh berisi peng-abdian. Bahkan sampai mati disalib. Peng-abdian yesus sampai mati, inilah yang disebut pengorbanan. Hidup & tubuhnya menjadi korban. Korban yang menyelamatkan hidup manusia.
Kebetulan:
Senin 8 Des, adalah hari Iedul Qurban. Dirayakan oleh saudara muslim hari raya korban. Banyak disembelih hewan-hewan korban. Lembu, sapi, wedhus, cempe, kambing, domba dsb. Dagingnya dibagi, lalu dibakar. Menjadi korban bakaran.
So, lalu apakah daging korban itu yang menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Daging hewan kok bisa menyelamatkan jiwa. Kalau menyelamatkan perut kosong, ta iya....
Teologis:
Korban bakaran, kebiasaan perjanjian-lama. Yang dibakar daging hewan. Kehadiran Yesus, adalah kehadiran Perjanjian Baru. Korban daging bakaran, diganti dengan korban kehidupan. Tak lain adalah hidup Yesus sendiri. Korban-nya, jiwa-raga. Malah yang meng-korbankan adalah Allah sendiri. Karena, Yesus adalah Allah yang mengkorbankan diri, demi kasihnya kepada manusia.
Pak Guru Krd:
Menyatukan peng-abdiannya, dengan peng-abdian Yesus dalam iman. Maka peng-abdian Pak Guru Krd-pun menjadi persembahan kehidupan. Peng-abdiannya kepada sesama, adalah pengorbanannya. Pengorbanan itu, diterima oleh Allah Bapa. Penerimaan inilah yang disebut dengan kebangkitan pribadi. K a r e n a......., karena landasan & cakrawalanya: Kebangkitan Yesus.
Kebangkitan Yesus berarti, penerimaan oleh Allah Bapa, persembahan kehidupan-Nya. Hidupnya, yang mati disalib. Sebagai korban. Maka jadilah Korban Yang Menyelamatkan. Sang Cempe-ning Allah, ingkang mbirat dosaning jagad.
Terimakasih Sang Cempe yang sudah mengorbankan hidup untuk kami.
Selamat jalan Pak Guru Krd.
Syalom. Wilujeng ndalu. Rahayu-rahayu-rahayu.
Wasalam:
-agt agung pypm-
www.lelakuku.blogspot.com
Jumat, Desember 12, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar