Senin, Oktober 27, 2008

Pro - Tap




Suatu saat, dalam sebuah perjalanan, saya ngrangkep dadi sopir mobil berjenis L-sapek. Alias L-300 Mitsubhisi. Penumpangnya, beberapa di-antaranya suster-suster rohaniwati. Ada seorang suster-sepuh, yang sepanjang perjalanan berguman, omong sendiri, Siji, Loro, Telu, Papat, Lima,.......dst-dst. Setiap ganti kota terlampui, bilangangan-nya selalu mundur, kembali dari angka satu lagi, Siji, Loro, Telu, papat,... dst. Ternyata apa ? Dia menghitung gelandangan & pengemis di pinggir-pinggir jalan.

Setelah saya tanyai, dia memberikan alasan atas kegiatannya itu --menghitung pengemis & gelandangan--. 'Itulah satu-satunya yang bisa saya lakukan untuk mereka', ujarnya. 'Tak ada lain yang bisa saya buat untuk para kaum tuna-wisma itu. Di biara, juga tdk. Di tempat kerja saya juga tidak. Maka kalau saya berjalan, saya selalu mencoba menghitung mereka, Siji, Loro, Telu, ......' Di situ saya memberi perhatian kepada mereka. Sekaligus lalu saya men-doa-kan-nya.'

Setelah sampai tempat tujuan, suster sepuh itu menambahi ceritanya lagi. Kerap, jika dia habis menghitung gelandangan & pengemis, tak lama kemudian, ada orang menyumbang, biasanya uang. Si donatur meminta agar bantuan itu untuk orang-orang yang membutuhkan. Suster sepuh diminta untuk mengelola & mendistribusikannya.
______________
Perhatian kepada orang yang lebih menderita, ternyata banyak ragamnya. Dan bisa macem-macem wujudnya. Ada yang kecil. Ada yang besar. Ada yang langsung-ada yang tak langsung.
Tiap orang bisa melakukan-nya. Tiap orang tak harus sama bentuk-kegiatan-nya.

Terimakasih Suster-sepuh, atas kesaksian-mu. Terimakasih Gusti Yesus Kristus, atas ajaran-ajaranMu, 'kasihilah sesamamu.......'


Syalom. Wilujeng enjing. Rahayu-rahayu-rahayu.

Wasalam:
-agt agung pypm-
www.lelakuku.blogspot.com
www.biblestudiescommunity.com

NB: Pro-tap = prosedur tetap





Tidak ada komentar: