Jumat, Oktober 17, 2008

Koster bermasa-depan

02 Kalau pergi antar kota, kadang saya mampir ke pastoran terdekat jalan, di mana jalur terlewati. Di sebuah paroki yang berposisi strategis untuk dilewati dan di-mampir-i, ada seorang koster. Lulusan STM. Jurusan otomotif. Setahun yang lalu lulus. Suatu kali saya mampir ke paroki itu. Si Koster membuatkan minum, teh kenthel. Dia juga lalu nemani minum. Sembari nemani, dia ber-ungkap rasa: 'O... allah.... Urip kok mung kaya ngene-ngene bae.......!' . Ada bagusnya. Berangkat dari keluhan, dia lalu tanya, bagaimana caranya memajukan dan meningkatkan hidup. Sambil minum, dia bolak-balik Koran Kedaulatan Rakyat, bagian iklan-iklan. Hatinya berkehendak untuk lepas dari koster, hidup berprofesi lain. Alias non-koster. Yang dia lihat iklan-iklan komputer. Dia ingin bisa komputer. Lalu bisa kerja dengan duduk di hadapan komputer. Dia kemudian tanya, bagaimana caranya, agar bisa hidupnya berubah. Entah kerja. Atau kursus dulu. Lalu kalau kursus, kursus apa ?' Dsb.Dsb.

Berangkat dari pertanyaan itu,  lalu saya tanyai dia,  punya potensi apa sekarang ini.. Dia jawab, 'Punya pacar...'. 'Cantik, menarik...!' Katanya.
'Wuaaaaah......' . Hati saya jadi rada anyel, terus rada ra semangat, denger jawaban itu. Ditanyai potensi SDM, jawabannya malah 'Pacar...'.
'Wis kobis. Bocah jaman sekarang. Bocah sinetron tenan'. Lalu dia lanjutkan cerita. Punya ijazah STM. Pacarnya, punya tempat bisa untuk usaha warung. Berdua, katanya pernah dibayangkannya warung itu untuk jualan gorengan. Lalu dapat bathi alias profit. Lalu menikah. Lalu romantis. Dsb-dsb. Tapi dia juga sadar, nanti prospek warungnya cerah atau ndak. Karena di seputar tempat itu sudah banyak warung makanan.

Karena, pembicaraan berwarna dialogal. Dan dia memperlihatkan semangat majunya. Serta mau dan tak malu bertanya. Lalu saya cerita-i, --sebenarnya asal kena--, bahwa orang kalau mau berkembang harus bisa lihat peluang. "Dunia komputer sekarang sudah hampir jenuh. Jika tak nguasai betul. Ada peluang untuk maju, jika orang mau berkotor tangan. Jaman sekarang serba elektronik. Orang kepanasen, pakai kipas-angin.  Ngliwet pakai, rice cooker. Manasin, pakai magic-jar. Kramas, pakai hair-drier. Mandi, buat kopi pakai heater. Cukur brengos pakai cukuran elektrik. Motor pakai dinamo. Mobil pakai alternator. Tukang cukur, pakai gunting listrik. Setrika pakai setrika-listrik. Orang nyaman pakai AC. Bus, mobil, rumah, pada ber-AC-ria. Mengapa kamu tak kursus sistem gulung, sistem dingin, Itu semua elektronik semua. Dan pakai gulung dinamo. Maka kursuslah elektronik, spesialisasi gulung dinamo & sistem dingin. Lihatlah itu, bengkel kipas angin dekat Badran. Tak pernah sepi pelanggan.'

Semakin seriuslah si koster itu mencari iklan 'Kursus Elektronik, sistem gulung & dingin'. Segera pula, dia akan bilang pada Pastor Kepala, mau ikut kursus 'Sistem gulung'. Dari ke-kosterannya, dia sudah punya simpanan uang. Lumayan, bisa untuk beli Honda Supra Second. Dia bersemangat, mengejar dan menyongsong masa depan hidupnya. Bersama sang pacar, berjualan g-o-r-e-n-g-a-n.

==============Bendhot, Wawan, Ujang, Kadir, Ben-ju, Janu. A.l.adalah nama-nama koster.

'Hendaklah engkau sempurna, sebagaimana Allah Bapamu sempurna adanya'( Yoh )
Iman tanpa perbuatan adalah mati.'( Surat Yakobus ).
Keinginan tanpa realisasi adalah romantisme.
Inilah spirit hidup kristiani. Psiko-spiritual.
Koster-pun ingin menjalani hidup, berlandaskan semangat 'Psiko-spiritual'. Mau maju.
Bravo koster kita.............


Syalom. Wilujeng ndalu. Rahayu-rahayu-rahayu.
Wasalam:
-agung pypm-

www.lelakuku.blogspot.com
www.biblestudiescommunity.blogspot.com

Tidak ada komentar: