Syalom. Wilujeng ndalu. Rahayu-rahayu-rahayu.
Berat-ringannya hidup harus dijalani. Yang namanya persoalan selalu ada-ada saja. Dari keperluan sosialitas sampai keperluan jasmani-tas. Tak lain dan tak soal adalah soal perut. Perut yang kosong haruslah diisi. Kalau perut tak terisi, bisa kelaparan. Atau seandainya telat mengisinya, orang mudah uring-uringan, erosional(--istilah maklar penumpang terminal lama Majenang--), alias gampang nesu.
0. Berita Kompas, dua minggu lalu, ditemukan di sekitar Depok, seorang anak, bisa mencopet HP 7 kali dalam sehari.
Dia anak yang tidak bertanggung-jawab.
1. Di Cisumur, Stasi dr Paroki Sidareja, ada sekolah SLTP Yos Sudarso. Posisinya di pinggir desa, menjorok ke lautan sawah-sawah. Tahun awal 2000-an muridnya cukup banyak. Menariknya, jika musim panen tiba, banyak meja murid kosong. Bukan si murid, nakal atau bolos-malas-malasan. Tidak. Mereka bantu orangtuanya mbawon di sawah.
Dia anak yang sudah berusaha bertanggung-jawab. Bantu cari nafkah.
2. Jika musim liburan, banyak juga murid yang terlambat masuknya. Bahkan ada yang sampai 1 minggu. Atau malah ada pula yang pergi tak kembali. Ternyata mereka ikut orang-tuanya ngode di kota-kota besar. Biasanya Bandung atau Jakarta.
Dia anak yang sudah bertanggung-jawab. Ikut cari nafkah.
3. Ketika melayat Pak Agus Wahyudi di Pekalongan, dan di perjalanan ban motor-trail gembos, lalu masuk ITB wetan Pemalang, Yang nangani seorang anak laki-laki umur 10-tahunan, klas 5 SD. Ora ketang sambil sentrap-sentrup karena pilek, dan tiap kali harus mbenakke umbele.
Dia --malah-- anak yang sudah bisa bertanggung-jawab.
4. Di Purwokerto, ada seorang umat yang punya usaha bis. Anak-laki-lakinya, ketika klas enam SD, sudah diberi tugas ngecek oli bus-busnya tiap sore. Anak itu sekarang buka usaha sendiri. Walau masih muda.
Anak yang sudah bisa bertanggung-jawab.
5. Ketika kenalan sama anak-anak misdinar katedral, saya tanya salah satu di antara mereka. Sekolah di mana.....?
Dia jawab, 'Di STM romo.........! Biar punya masa depan...!!!!'
'Lho....?! Kok gitu ?.' Sahud saya.
'Kalau di SMA, kasihan orang-tua romo......!'. Dengan tegas dan PeDe-nya.
Dia anak ber-usaha bertanggungjawab sekaligus bermasadepan.
Ada lagu Sekolah Dasar, juga jadi Lagu Sekolah Minggu:
Biar-kanak-kanak datang padaku
Itu sabda Yesus, Dia memanggilku.
dst....( Injil Mat 18 ).
Tugas orang-tua adalah mendidik, mendampingi anak-anak agar bisa bertanggung-jawab.
Bisa menanggung & menjawab. Menanggung dirinya sendiri. Menjawab perihal yang dilakukannya.
Anak demikian sudah ter-internalisasi ajaran-ajaran Yesus.
Anak ber-iman = anak bertanggung-jawab. Kita meng-usahakan, agar anak-anak bisa menanggung & menjawab. Di hadapan Tuhan. Di hadapan orang-tua. Di hadapan kawan & sesama.
Wasalam:
-agt agung pypm-
NB:
- mbawon = ani-ani, memanen padi
- ngode = kerja, glidhig, sbg buruh
- ITB = Institut tambal ban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar