Kamis, September 11, 2008

Surat Fiber

5392711-lg Syalom. Wilujeng ndalu. Rahayu-rahayu-rahayu.

Ingat Cilacap. Ingat Kampung Laut. Sebuah stasi, bagian dari Paroki Cilacap. Umat yang terletak di muara sungai, memiliki ciri khas lain daripada yang lain. Banyak di antara mereka berprofesi sebagai nelayan. Karena lautan menyempit, tangkapan menurun, banyak warga yang transmigrasi atau mengembara, a.l: ke Pulau Batam.

Ada seorang bekas nelayan. Umur 65 tahunan. Anak-laki-lakinya mengembara ke Pulau Batam. Di sana hendak menikah. Menghadap pastor paroki Batam. Diminta melengkapi syarat-syarat adminstratif. Maka anak itu menghubungi orang-tuanya di Kampung Laut via telepon, minta dicarikan surat-surat keterangan di Paroki Cilacap. Sebagaimana orang katolik jika hendak menikah secara katolik.  

Berangkatlah bapaknya kemudian ke Paroki Cilacap. Menghadap salah satu pastor. A.l: untuk memohon Surat Fiber.

Dijawab oleh pastor paroki yang sudah agak tua. Tidak ada itu namanya Surat Fiber. Pulang ke desa Kampung Laut lagi. Naik perahu. Lamanya 3 jam. PP, 6 jam. Anaknya di Batam, diberitahu, "tidak ada nak surat macam itu....!". Anak yang di Batam bilang: "Ada..! Pasti ada. Kalau tidak ada, tidak bisa menikah.!" Maka pergi lagilah si Bapak ke Cilacap untuk keduakalinya. Pastor Cilacap bilang lagi, tidak ada yang namanya "Surat Fiber pak !." Ngeyelllll....! ( tambahan red. )

Suatu kali Bapak agak tua ini ketemu saya. Dia menceritakan persoalannya, perihal Surat Fiber. Terus saya analisis: Larah-larahe kepriwe, dalam konteks apa, dan untuk apa surat itu. Ternyata, perihal perkawinan. Maka langsung jelas yang dimaksud adalah Surat Liber. Di kampung Laut disebut "Surat Joko", alias surat keterangan bahwa status masih betul-betul jejaka, tanda bukti bahwa belum pernah menikah.

Atas dasar keterangan saya, esok harinya si Bapak langsung ke Cilacap lagi. Minta surat, yang semula Surat Fiber, pada kedatangan ketiga dia katakan Surat Liber. Ditambahi keterangan dari saya tadi bahwa yang dimaksud adalah Surat Joko. Maka, hari itu juga Surat Joko selesai dibuat untuk dikirim ke Pulau Batam, nun jauh di sana.
Catatan: Orang kampung laut banyak yang cari ikan dengan perahu terbuat dari fiber. Disebut perahu fiber. Maka surat jejaka-pun lalu jadi surat fiber.

Orang kecil-orang kecil......  Memang harus ada yang menemani. Memang harus ada yang mendampingi.

Wasalam.
- agt. agung pr -

Tidak ada komentar: