Syalom. Wilujeng ndalu. Rahayu-rahayu.
Sabtu 27/09/'08 yang lalu, saya bertrayek seputar stasi-stasi Paroki Katedral Prwkerto: Bumiayu, Tepian Sungai serayu --Tambaknegara--, Genthawangi. Berangkat pukul sembilanan. Pulang pukul sepuluhan malam. Ketemu berbagai ragam umat, dari pengalaman kematian sampai pendalaman iman. Kehujanan di Paguyangan, ban bocor di tengah jalan, menjadi bagian-bagian perjalan. Sepedamotor trail-operasional tahun '04-an menyatu berbaur dengan para pemudik idul-fitri tahun ini. Inilah seninya pelayanan.
Ketika ban belakang bocor lalu sedang ditambal, melintaslah sebuah Bus CL, jurusan Pwkt - Mjng - Bnjrptmn. Karena berhenti menurunkan penumpang, maka harus berjalan pelan, terbacalah tulisan di kaca-belakang:
'anak
Pejabat, bandar ciu...!??'
Cat. kaki:
'anak' = ditulis huruf kecil-kecil.
'Pejabat' = ditulis dng huruf besar sekali..
'bandar ciu'=tidak besar, tidak terlalu kecil.
Warna huruf, persis spt tertulis di atas.
Tafsir:
* 'Seorang rakyat yang prihatin dengan
pejabatnya......' & perilaku anaknya.
* prihatin=perih ing batin.
Selamat untuk rakyat yang msh punya
hati yang bisa perih.......
k e b e t u l a n,
Bacaan I minggu ini, Yeh 18:25-25.:
"....apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang tidak tepat ?..."
Wasalam:
- agt agung pypm -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar