Syalom. Wilujeng ndalu. Rahayu-rahayu.
Ingat Sampang, jadi ingat Cilacap. Cukup lama saya ada di kawasan ini. Di Cilacap, pernah ada seorang Ibu yang murah hati. Cukup sering dia mengirim buah-buahan, roti ataupun oleh-oleh ke pastoran. Nama Ibu murah hati itu, Pj. Aslinya dari kawasan Semarang. Penampilannya atraktif, agak agile, rada-rada hos.
Di kalangan rohaniwan --pastor, frater, suster, bruder-- relasi, kenalan Ibu Pj cukup banyak.. Banyak pula di antara mereka sudah bertamu, berkunjung ke rumahnya. Memang, dia kerap dan ringan hati untuk mengundang agar para rohaniwan berkunjung ke rumahnya. Beberapa kali saya bertemu Ibu Pj ini. Dan selalu mengundang untuk bersedia datang ke rumah-kediamannya.
Tak ada alasan serius, tak pernah pikir, dalam benak saya bahwa harus bertamu ke rumahnya. Suatu kali, saya bertemu dengan Ibu Pj. Tak kurang seperti yang biasanya, dia ngundang untuk datang ke rumah-kediamannya. Yang kali ini undangannya ditambah keterangan begini, "Romo kok ndak mau ke rumah saya ta....?! Dia lalu cerita, " Romo A, Romo B, Romo C, Romo D. Frater E, Frater F pernah ke rumah saya lho... Banyak yang sudah merasa seperti di rumah sendiri. Malah Romo .....(titik-titik) pernah ngelus-elus perut saya, waktu kehamilan saya yang kedua. Ndak pa-pa romo. Wong udah biasa kok....!"
Wah... Duh....! Mendengar keterangan-keterangan yang terakhir ini, jadi mumet saya. Piye ya lhe njawab. Tak tahu dari roh mana, mulut saya bisa menjawab begini: "Wah saya itu punya kelemahan besar...e !!! Apa kelemahan itu romo...?" dia tanya. Lalu saya jawab, "Aku itu, kalau habis ketemu uwong-ayu, terus telung dina-telung wengi ora isa turu. Ngerti Raaaa.....!?" Reaksi Bu Pj.: "Huaaa ha.....ha. Hui... hi...hii.... Hua....ha...haaaa.... Hui...hi....hi..." Bu Pj ketawa ora uwis-uwis. "Romo... itu ada-ada baen...!" Habis kejadian ini, Ibu Pj. tidak lagi mengundang saya ke rumahnya.
Kesadaran akan kelemahan diri, kadang-kadang bisa menyelamatkan.
Wasalam:
- agt. agung pr. -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar