Rabu, September 03, 2008

Kepalsuan, kerugian, kekacauan, kebangkrutan

hand Syalom. Wilujeng enjing. Rahayu-rahayu-rahayu.

Masih ada kaitannya dengan Kel Mrtns, pengelola kios koran depan RS Elisabet Purwokerto. Kecuali jualan koran, kios Mrtns juga jualan kelontong yang lain. A.l.: permen dan rokok. Suatu pagi, ada seorang pemuda perlente, naik sepeda motor beli rokok satu bungkus. Dibayarnya dengan uang lembaran 50 ribu rupiah. Karena masih pagi, uang yang didapat kios Pak Mrtns belumlah seberapa. Namun uang kemarin, ditambah recehan ribuan dan dhuwit kricik hasil pagi itu, setelah dihitung njlimet, cukup untuk beri susuk lembaran 50an tadi. Waktu itu Bu Mrtns yang melayani pembelian rokok. Transaksi rokok selesai. Uang 50 ribu dipegang. Si pemuda perlente pergi.

Senang hati pegang uang 50 ribu di pagi hari. Di dekat situ ada seorang tukang becak. Dia iseng ngingatkan: "Mbok dideleng maning sing tliti ! Sapa ngerti dhuwit kuwi palsu...!?". Bu Mrtns jawab: "Ah mosok palsu ! Dhuwit apike kayak kiyek kok palsu ....?!" "Lha ora percaya temenan ?!. Coba kae takokna maring bapake kae sing lagi maca koran.!' Ada juga di dekat situ, seorang bapak yang kelihatan banyak pengalaman, sedang baca koran. Dia coba bantu memeriksa lembaran uang itu dengan sistim 3D: dilihat, diraba, diterawang. Lalu bapak itu berkomentar, "Betul Bu, kiye dhuwit palsuuuuu...! Kiye, ora ana benange barang kiye. Sing asli kuwi kaya kiye lho..." Bapak itu membandingkannya dengan lembaran uang 50 ribu asli, yang dia ambil dari dompetnya sendiri.

Tak serontak, Bu mrtns ndhodhok, nangis nggero-nggero, sak pole.......
Uang jerih payah mereka hari kemarin lenyap dalam sekejab. Bablas dhuwite. ! Ora ketemu maning. Padahal dhuwit itu mau dipakai untuk bayar setoran koran hari itu.

Kepalsuan adalah dosa. Menurut St. Ignasius, dalam artikel 37 Latihan rohani, dosa berkategori berat, jika ber-indikasi:
1. Karena lebih lama waktunya.
2. Karena lebih hebat hasratnya.
3. Karena lebih besar kerugian bagi kedua pihak.

Keluarga Mrtns jadi kacau hidupnya karena kepalsuan. Karena uang palsu. Kepalsuan, oh kepalsuan. Merepotkan, mengacaukan, memangkelkan, merugikan. Dan me..., me...., me.... yang lain.

Wasalam:
- agt agung pr. -

Tidak ada komentar: