Minggu, November 09, 2008

Pahlawan vs Preman

Tanggal 10 Nopember adalah hari pahlawan. Special tahun ini, Bung Tomo, pejuang dari Soerabaja mendapat gelar pahlawan nasional.
Berkaitan dengan Hari pahlawan, beberapa tahun lalu, sebuah kelompok remaja SMA meminta renungan berkaitan dengan nilai-nilai luhur kepahlawanan. Atas permintaaan tsb, terbayanglah saya akan orang-orang 'ampuh'. Bukankah para pahlawan adalah orang-orang ampuh, sehingga berani berkorban untuk kemerdekaan bangsa-nya.

Ada berbagai macam orang ampuh. Di sebuah terminal bus, saya pernah melihat seseorang. Terhadap 'seseorang' itu banyak orang menampakkan penghormatannya. Namun sayang penghormatan agak semu. Karena penghormatan itu setengah terpaksa. Ternyata orang yang 'dihormati secara semu' itu adalah seorang preman. Dari lagak dan lagunya, kelihatan penampilannya terkesan --nyuwun sewu-- 'sok' ampuh. Segala sesuatu yang mengandung 'sok' tentulah tak mengenakkan.

Berangkat dari pengalaman di terminal, forum remaja SMA saya tanyai, 'Apa beda-nya, antara Pahlawan dengan preman.....?!' Sudah saya duga, yang jawab sethithik, alias segelintir orang. Jawabannyapun agak minggrang-minggring, alias ragu-ragu, setengah tak yakin.

Agar yakin, dialog ter-arahkan ke hakekat manusia. Masuklah ke soal definisi. Apa definisinya preman ?. Di sini, tak ada yang jawab. Maka tak jawab sendiri. 'Preman adalah orang, yang sepak terjangnya, cenderung mengganggu, atau merepotkan pihak lain. Hadirin tak ajak mengucapkan bersama definisi itu. 'Preman adalah...............................'
Pihak lain, bisa masyarakat. Bisa keluarga. Bisa sekolah. Bisa negara.' 'Setuju................?' Remaja yang hadir, serentak menjawab, 'Setujuuuuu....!'
'Apakah anda juga kerep merepotkan pihak lain ?'.Ya....!', jawab mereka. 'Kalau gitu, anda termasuk preman......?' Atas pertanyaan terakhir, ada yang jawab 'Ya'. Ada yg 'tidak'. Ada pula yang bilang, 'Woooooow.......!'

Tema kedua adalah soal pahlawan. Apakah pahlawan itu..? Atau karena apakah, seseorang lalu disebut sebagai Pahlawan ?. Ada yang jawab, 'karena bela negara !'. Betul. Saya nyambung, 'Tetapi ada juga khan: Pahlawan tanpa tanda jasa. Pahlawan HAM, Pahlawan kesiangan. So What ?'. Sesudah dialog singkat, tersepakatilah, bahwa Pahlawan adalah orang yang rela berkorban demi kesejahteraan hidup bersama. Demi kedamaian hidup bersama. Hidup bersama, bisa sebagai negara. Bisa sebagai masyarakat RT/RW. Bisa keluarga, sekolah. Bisa organisasi. Bisa lembaga. Dsb-dsb.

Lalu, apa bedanya. Antara pahlawan vs preman..?
Pahlawan itu mengorbankan diri-nya demi pihak lain. Sedangkan,
Preman lebih cenderung meng-korban-kan pihak lain demi kepentingan diri atau kelompoknya.
Pahlawan, mensejahterakan. Sedangkan, preman, lebih mengacaukan.

Output preman adalah keresahan, kekacauan. Sedangkan,
Output pahlawan adalah persatuan, kedamaian, kesejahteraan.

Bubaran pertemuan, berbondong-bondong remaja-remaji keluar lewat pintu. Ketika antre, ada seorang remaja putri, menggerak-gerakkan tangan, bicara pada dirinya sendiri: 'Preman, meresahkan. Pahlawan menyejahterakan. Preman mengacaukan. Pahlawan mendamaikan....' Dia mengucapkannya ber-ulang-ulang. Sambil berjalan pulang.


Syalom. Wilujeng ndalu. Rahayu-rahayu-rahayu.
Selamat Hari Pahlawan

Wasalam:
-agt agung pypm-
www.lelakuku.blogspot.com
www.biblestudiescommunity.com

Tidak ada komentar: