Jumat, November 14, 2008

O-e-j-o-e-h Jaran

Pada sebuah sore, Colt T-120, Mitsubhisi, Eng-ing-eng, raja jalanan melintas dari Panca Arga ke arah Purworeja. Dalam perjalanan dari Yk mau ke kawasan karesidenan Banyumas. Mampir di Paroki Ak-mil. Pas, sampai di sekitar Karoseri ABC, terdapat kerumunan orang. Ternyata pegawai-pegawai pabrik tekstil sedang shift, pergantian giliran kerja. Ada sebuah warung soto, dipenuhi orang. Nampaknya, sotonya sungguh enak. Tak ambil pusing, kendaraan jalan terus secara pelan, berhubung jalan ramai.

Di keramaian jalan, banyak pula orang men-cegat kendaraan umum. Saking banyaknya, beberapa tak kebagian. Colt T-120, pun ter-stop, menaikan penumpang. Beberapa numpang ikut sampai Salaman.


Di antaranya, ada seorang yang wanita. Sambil jalan, nyambi ngompreng, saya tanya, 'Warung soto yang tadi kok penuh orang, apa sotonya sungguh enak..?' Si wanita, jawab. Dengan agak ketus dia berkata, 'O allllaaaaah mas, wong soto kayak uyuh jaran kok enak. Enak apa-nya..!?' ( O, alllahhh mas, soto kados uyuh jaran kok enak. Enak napane...!?)

Pikiran saya yang berusaha kritis agak bertanya, di satu pihak banyak orang pada beli soto. Di lain pihak, dikatakan soto-nya --ber-rasa-- seperti uyuh jaran. Jadi penasaran saya. Mitsubhisi-pun langsung nggeblas ke kawasan Banyumas, sambil membawa pertanyaan ttg soto yang belum terjawab.

Di lain kesempatan, saya lewat jalan itu lagi. Penasaran dengan statement, '.............Jaran', mampirlah ke warung itu. Mau coba seperti apa soto '.............Jaran'. Pesan satu mangkuk, plus es-teh manis. Nyam....nyam....nyam......! Jebulnya, rasa si soto tidak mengecewakan. Alias lumayan enak. Harganya pun, pas. Telung ewu limang atus. Habis ber-soto-ria, beli udud di kios sebelah, Jarum coklat setengah bungkus.

Sambil udud, iseng tanya pada si penjual udud, 'Soto warung itu lumayan enak....! Tapi kok ada yang bilang rasanya kayak uyuh jaran. Apa memang kadang seperti itu ya....?'. ( Soto warung sebelah niku, rasane lumayan enak. Ning kok onten sing sanjang raose kados uyuh jaran. Napa sok kadang-kadang ngaten napa nggih.? )

Si penjual udud tanya, 'Yang bilang siapa ?'
Jawab saya, 'Ada kok. Seorang wanita. Dulu pernah nunut Colt saya. Nyegat di sebelah jalan itu.'
Penjual udud, 'Wong wadon, rambute brindil...?'
'Ya...!' Jawab saya. Dulu pakai baju merah.'

'O... alllah..... Mas. Niku rak bakule nasi rames. Warung Sebelah jalan niku. Pancen rambute brindil. Senenge ngangge klambi abang !' Wanita itu memang saingan dengan warung soto niki. Sudah lama mereka serik-serikan. Malah tau padu barang. Memang, dia tak senang kalau warung soto ini laris. Memang saling dhengki kok mas. Orang-orang sini sudah pada hapal.

Hati dengki, Soto enak-pun dikatakan ber-rasa seperti uyuh-jaran.
Hati dengki, betapa rupawan seseorang, akan dikatakan buruk muka.
Hati dengki, betapapun saleh hidup seseorang, akan dikatakan banyak dosanya.
Hati dengki, betapapun baik hidup seseorang, akan dikatakan banyak cacatnya.
S a y o n a r a, sayonara, sayonara kedengkian.


Syalom. Wilujeng ndalu. Rahayu-rahayu-rahayu.
Wasalam:
-agt agung pypm-
www.lelakuku.blogspot.com
www.bibelstudiescommunity.com


NB: Uyuh jaran = air kencing kuda
Udud = rokok

Tidak ada komentar: