Apes, pada suatu sore. Ada seorang ibu, titip dibelikan pengeras suara wireless. Harganya Rp 385 ribu. Bayar belakang. Tiga hari kemudian baru berikan uangnya. Uang pengganti yang diberikan Rp 400 ribu. Jadi masih ada sisa. Berhubung pas tak bawa uang untuk susuk, maksud hati di lain waktu kembaliannya. Tapi si Ibu bilang, 'Tak usah kembalikan sisa uangnya ! Biar untuk cukur. Alias potong rambut.'
Pagi hari kemudian baru terasa efek dari uang kembalian itu. Mau potong rambut, atau tidak. Kalau potong, rencana semula mau ber-gondrong-ria, alias 'nyeni'. Kalau tak potong, si Ibu itu sudah memberi uang. Intensinya, untuk potong rambut. Dia bermaksud baik. Biar kelihatan rapi. 'Waaaa..... D i l e m a'. Maju kena mundur kena.--spt judul filem-nya Dono-Kasino-Indro--
Akhirnya, hari berikut pergi ke tukang cukur di pasar. Dalam waktu 15 menit, selesai perkara. Rambut dipotong habis, model cepak. Suatu ketika istirahat di tepi jalan, pinggir sawah, di bawah pohon talok. Angin sepoi. Kepala berambut cepak terasa isissss. Lalu pikiran jadi melayang terpikir frase: Efek Domino.
Akhirnya, hari berikut pergi ke tukang cukur di pasar. Dalam waktu 15 menit, selesai perkara. Rambut dipotong habis, model cepak. Suatu ketika istirahat di tepi jalan, pinggir sawah, di bawah pohon talok. Angin sepoi. Kepala berambut cepak terasa isissss. Lalu pikiran jadi melayang terpikir frase: Efek Domino.
Kepala terasa isis. Dan orang juga bilang 'kelihatan lebih rapi !' Karena.....Efek Domino:
1. Karena seseorang yang beri uang gratis.
2. Orang itu baik, karena murah hati.
3. Kebaikan itu, menimbulkan rasa nyaman, isis.
4. Kecuali itu juga --kata orang-- kelihatan lebih rapi. Dus lebih estetis.
5. Dan juga sehat, karena ketombe jadi hilang.
Ternyata, rentetannya seperti di dunia ekonomi: Efek domino. Sebuah kebaikan, akan memunculkan kebaikan-kebaikan yang selanjutnya. Jadi terjadilah rentetan kebaikan.
---------------------
Sebuah perbuatan baik, akan mudah menimbulkan kebaikan pula, untuk selanjutnya.
Sebuah dosa, akan mudah memunculkan dosa pula, untuk selanjutnya.
Apalagi manusia mempunyai konkupisensi(=kecenderungan ke arah dosa )
Terimakasih 'ke-baik-an'.
Syalom. Wilujeng ndalu. Rahayu-rahayu-rahayu.
Wasalam: -agt agung pypm-
www.lelakuku.blogspot.com
www.biblestudiescommunity.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar