Jum-at siang, di jalan Jend. Gatot Subroto Purwokerto, diangkut oleh sebuah truk, beberapa papan-nama, baliho ukuran besar. Papan-papan itu bertuliskan begini: 'Paguyuban Kerohanian, Cahya Buana, 1610'. Ada gambarnya pula. Gambarnya adalah, tokoh "Semar'. Mau di bawa kemana itu semua ? Tak lain, ke Pantai Srandil, Cilacap. Karena di sana, pusat paguyuban itu.
1. Btw. 'Tulisan, angka, gambar' adalah tanda. Adalah simbol. Maka, tentu di belakangnya ada yang ditandakan. Ada yang disimbolkan. Apa yang ditanda-dan-disimbolkan itu. Faham. Ajaran. Keselamatan ! Gambaran sorgawi !. Atau, sebuah janji. Janji masa depan.????
2. Bacaan hari ini, dr Injil Markus meng-kisahkan orang Yahudi, yang minta 'tanda sorgawi' dari Yesus. Sayang, motif mereka tak murni. Bukan untuk mencari kebenaran transendental. Kebenaran yang lebih tinggi, yang lebih otentik, melainkan untuk men-coba-i Yesus.
3. Tanda, simbol. Apalagi tanda ke agama-an, tentu meng-ungkapkan sebuah makna rohani. Maknanya, adalah 'Keselamatan'. Keselamatan, secara kristianitas, tak lain adalah 'bertemunya, bersatunya, manusia dengan Tuhan'.
4. Maka, segala tanda, simbol, atribut, atau entahlah apa nama dan bentuknya, mesti menghantar sampai ke tujuan dasar itu. Tujuannya, sampai berjumpa, bertemu, dan lalu bersatu dengan Allah.
5. Oleh karena itu, produk dari itu-itu semua, adalah 'orang dekat dengan Allah'. Diharapkan dengan 'rasa dekat dengan Allah', hidup menjadi ber-ubah warna. Warnanya, adalah pertobatan. Hidup selalu meng-arah, ke level yang lebih baik. Lebih, human, lebih agamawi, lebih menghargai sesama, lebih adil, dan lebih-lebih....... yang lain.
6. Liturgi ekaristi, juga tak lepas dengan tanda & simbol-simbol. Di sana ada gerakan, ada materi roti, anggur. Ada pakaian. Warna-warna khas. Dsb. Semuanya meng-arah kemana. Semuanya, menghantar orang, untuk berjumpa dengan Allah. Ekaristi sendiri adalah sebuah perjumpaan. Antara manusia dan Tuhan-nya.
7. Demikianlah perjumpaan terjadi, karena Ekaristi sendiri adalah sebuah kehadiran. Korban penyelamatan manusia Oleh Yesus Kristus, hadir kembali. Tiap kali & tiap kali. Dalam perayaan ekaristi. Maka betul ada istilah, re-present-asi. Ekaristi adalah representasi Kristus yang meng-korban-kan diri. 'Lakukanlah ini, sebagai kenangan akan daku !'.
Manakah butir plus ke-katolikan. Ternyata ekaristi tak semata simbol dan tanda belaka. Ekaristia adalah sebuah kehadiran. Kehadiran Tuhan sendiri. Tuhan yang menyelamatkan. Dengan peristiwa korbannya. Korban wafat & bangkit. Kehadiran itu berbentuk perjamuan. Perjamuan ekaristi.
Selamat ber-jumpa dengan Tuhan.
Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung pypm-
Minggu, Februari 15, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar