Jumat, Februari 06, 2009

Bunda Hati Kudus di Madrasah

Frase 'Bunda Hati Kudus', tak asing lagi. Rangkaian kalimat itu menunjuk pada Ibu Maria. Madrasah, juga sudah tak asing lagi pula. Sebuah sistem sekolah yang diselenggarakan oleh Dep-ag. Muridnya, hampir semuanya muslim. Lalu apakah mungkin 'Bunda Hati Kudus' datang ke Madrasah. Rasanya, tak mungkin. Namun itu mungkin. Di mana.? Di Bumi-ayoe.

Sebuah siang, Trail-mot-nas berposisi di sekitar kota Bumiayoe. Tiba-tiba, hari hujan deras. Ketika itu pas saat-saat bubaran sekolah-sekolah. Banyak sekali anak-anak sekolah di jalanan. Merekapun kehujanan. Lalu banyak yang 'ngeyop'. Ketika ngeyop trail-mot-nas berbarengan dengan siswa-siswi itu. Agak berdesak-desakan di emperan sebuah toko.

Saat ngeyop, menunggu hujan reda, sempat memperhatikan sana dan sini. Juga anak-anak sekolah. Anak-anak yang ngeyop, terdiri dari berbagai sekolah. Ada dari Sekolah Negri. Ada, dari Muhamadiyah. Ada pula yang dari Madrasah. Ciri khas seragam mereka berbeda-beda. Namun ada satu yang selalu sama. Ya, itu, Badge, lambang sekolah. Nama siswa. Pangkat kelas. Dan, Emblem, nama sekolah di pundhak.

Yang dari madrasah, pakaian wanitanya, ber-rok panjang, sampai ujung kaki. Bajunya putih, lengan panjang. Pakai jilbab. Yang pria, celana pendek biasa. Baju putih. Lengan pendek. Di bahu kanan ada emblem, bertuliskan Mtsn......... Yang jelas di Bumiayoe, tak ada sekolah katolik satupun. Tapi siang itu ada yang menarik. Di antara, kerumunan siswa pria, ada satu anak. Beberapa bagian atribut seragam, serupa yang lain. Lambang logonya juga, 'Sekolah Mtsn.....' Namun, satu yang beda, di pundak, bertuliskan 'SLTP BUNDA HATI KUDUS JAKARTA'.

Dari gerak-gerik, warna & materi bicaranya, kelihatan jelas bahwa dia siswa sekolah Mtsn. Namun dengan tetap kepercayaan dirinya, dia berpangkat di pundak, bertuliskan 'Bunda Hati Kudus Jkt'.

Di negeri Jiran, Malaisya, sedang diributkan penggunaan istilah 'Allah'. Di klaim oleh kelompok tertentu, istilah itu eksklusif milik mereka. Terlepas dari polemik, istilah 'Allah' milik siapa, yang jelas Tuhan-Allah adalah satu, dan milik bersama. Orang tertentu boleh ribut. Boleh berdiskusi. Tentang istilah Allah. Namun orang di Bumiayoe, tak pikir itu semua. Yang penting bagi mereka, 'anak' bisa sekolah'. Dan untuk sekolah, butuh seragam. Seragamnya dari mana. Beli. Beli-nya di mana ? Yang penting dapet. Dapet seragam untuk sekolah. Sekolah anaknya. Jadilah peristiwa khas, siang itu, Anak Madrasah, berseragam 'Bunda Hati Kudus'. .................
Selamat untuk anak sekolah.

Memang Bunda Maria, ada di mana-mana. Dan, untuk semua. Kesederhanaannya, juga kerendahan-hatinya.

Selamat ber-devosi pada Bunda Maria.

Wasalam:
-agt agung pypm-

www.lelakuku.blogspot.com

Tidak ada komentar: