
Beberapa tahun yang lalu, diadakan sebuah study club di Wisma Salam, Magelang Jawa-Tengah. Pada saat makan malam, sempat antri makan bersamanya. Berderetan dengan peserta lain. Ada yang rohaniwan. Ada yang tokoh awam.
Ruang makan Wisma Salam, adalah rancang-bangun alm. Rm Mangun. Baik tata-ruangnya, maupun perabotannya. Meja makan, terbuat dari bambu, semacam kursi 'lincak', namun tinggi dan besar. Demikian pula, kursi-kursinya. Plafon, tak terbuat dari eternit, ataupun asbes. Plafon-nya juga terbuat dari bambu. Bambu-bambu dibuat lempengan-lempengan, selebar & sepanjang eternit. Dari itu terasa lebih sejuk, artistik dan terlihat asri.
Ketika makan bersama, seorang romo medior bertanya pada Rm Mangun, 'Romo, kenapa plafon-nya tidak pakai yang eternit saja. Yang kelihatan bersih & bagus ?'. Atas pertanyaan itu, Rm Mangun menjawab, 'Plafon yang dipakai di sini bukan eternit, melainkan bambu. Pertimbangannya, di sekitar Wisma ini banyak tanaman bambu. Eternit, dibuat oleh pabrik. Pabrik-nya sudah besar. Untung yang didapat juga sudah besar. Dengan pakai bambu, kita melibatkan masyarakat sekitar, tetangga-tetangga. Plafon ini, bambunya diambil dari tetangga sebelah. Tukang-tukangnya, juga orang-orang desa dekat sini. Jadi biar, mereka juga dapat untung. Juga dapat nafkah'.
Mendengar jawaban dari Rm Mangun, Romo Medior itu, kelihatan tertegun. Tak punya pra-bayangan, jawabannya akan demikian. Jawaban yang pro-rakyat. Pro-masyarakat. Masyarakat sekitar. Dari itu, kelihatanlah bahwa Rm Mangunwijaya, sungguh memperhatikan dan memperjuangkan Gereja yang 'ber-wawasan lingkungan'. Lingkungan sekitar: Budayanya, nafkahnya, alamnya, sosialitasnya, religiositasnya. srawung-nya. Dan, .......nya-nya yang lain.
Seorang teolog-ekologi pernah menyebut-nyebut begini, 'Gereja akan diterima masyarakat, jika memperhatikan masyarakat di sekitarnya'. Terutama, ke-budayaan-nya.
Selamat jalan Rm Mangun. Terimakasih atas 'teologi-berwawasan-lingkungan', yang Kau tinggalkan.
Syalom. Wilujeng wengi. Rahayu-rahayu-rahayu.
Wasalam:
-agt agung pypm-
www.lelakuku.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar