Sabtu, Februari 14, 2009

Puyer & APC-Plus


1. Suatu malam, di sebuah warung Nas-gor, berjumpa dengan seseorang. Habis nyantap nasi goreng, dia mengeluarkan dua buah bungkusan puyer, merk 'sem.....'. Dibukanya, lalu di-'untut-nya.
Habis meng-konsumsi puyer itu, dia berkeringat. Dan ketika berkeringat, bercerita bahwa sudah lebih dari 5 tahun, menjadi konsumen puyer. Tiap hari sekurang-kurangnya, harus minum( nguntut ) 5 bungkus puyer. Jika tidak, kepala jadi pening bin pusing. Malah, jika harus berpikir keras, sembilan bungkus-pun dia konsumsi, itu bungkus-bungkus puyer.

2. Di Panjang, BandarLampung, pernah ketemu seorang Ibu, Janda, dengan dua anak. Tiap hari, sehabis makan, dia harus meminum lima butir semacam jamu-obat, kecil-kecil, bundar-bundar. Jika tidak, badan terasa lemes, loyo, tak punya daya. Sayang anak yang pertama, kondisinya, 'embisil'. Nalar & fisik yang tak normal.

3. Di kawasan Sampang - Kebasen, Trail-mot-nas pernah melihat, sebuah rumah mewah besar digrebeg oleh gabungan aparat Kepolisian & Dep-kes-pom. Ternyata, di belakangnya, terdapat kegiatan pembuatan jamu-jamu kesehatan. Dan, katanya, 'ilegal', ber-BKO. Ber-bahan kimiawi dosis tinggi. Membahayakan kesehatan masyarakat.

4. Antara Bumiayu - Tonjong, terdapat bekas pabrik besar, menganggur. Ternyata bangunan itu, dulu pabrik jamu. Pernah bikin jamu palsu dengan ambil merek dari Cilacap. Ter-akhir, disegel polisi, sebagai barang bukti.

Ada kata 'candu'. Ada kata lain pula, 'tagih'. Yang satu, mengandung arti minta. Satunya, mengandung arti 'enak'. Minta karena biasa. Biasa 'enak'. Katanya, 'candu' rasanya enak. Dan karena enak maka ketagihan. Logikanya, badan yang terbiasa 'enak', lalu nagih. Jadilah orang ke-tagih-an. Ketagihan zat. Dan itu zat kimia. Bisa terjadi, karena struktur kimiawi tubuh sudah berubah, terditorsi, diubah oleh zat-zat yang bersifat psikotropika. Jadilah mabok. Bahan enak yang me-mabok-kan.

Selamat, mabok. Tapi mabok 'kebenaran'.............

Wasalam:
-agt agung pypm-

Tidak ada komentar: