- Suatu saat, Trail-mot-nas berjalan pelan dari arah Wangon ke Ajibarang. Di tengah perjalanan, terlihat sebuah sepedamotor berjalan agak terseok karena beratnya muatan. Motor itu membawa dua buah kandi, tergantung di kanan & kiri boncengan. Isinya bulat besar. Karena mencurigakan, motor over muatan itupun diikuti sambil diamati. Ternyata isinya, besi. Bukan sembarang besi, melainkan besi colongan. Besi itu berbentuk gulungan kawat baja, biasa dipakai di tiang-tiang listrik milik PLN. Fungsinya sebagai arde, penyalur arus negatif listrik, agar tenaga listrik stabil.
Belum begitu lama, di hutan jati, selatan Pemalang, ditemukan pula seorang bersepeda tewas di semak-semak. Selidik-punya selidik, di kegelapan malam, dia coba nyolong kabel PLN, dan lalu kesetrum. Ternyata, korban adalah penduduk setempat, yang kewanen nyolong kabel listrik. Padahal, kabel negatif, sudah dipasang di sela-sela kabel ber-arus positif & bertegangan amat tinggi. Disusun demikian, sebenarnya, agar pencuri kabel tak berani lagi nyolong. Orang-orang yang melihat, berkomentar, 'Pancen nekattttttttt tenan, !'
Dalam bahasa jawa, ada rangkain-kata, frase, atau pepatah berbunyi: 'Kapok-mu, kapan........!'
Di belakang rangkaian kata itu terdapat pesan-pesan mendasar soal perilaku kehidupan, berangkat dari sifat negatif tindakan seseorang. Kenegatifan sudah tak kuasa diperbaiki lagi. 'Wis.....pol !'. Dan itu sudah melewati dinamika-proses penyadaran dan kesadaran:
- 1. Orang sudah tahu, bahwa sebuah perilaku dilarang, namun toooooh, tetap nekat melanggar larangan.
- 2. Orang sudah tahu bahwa ada aturan, agar hidup tertib-baik, toooooh, tetap nekat tak mau diatur.
- 3. Orang sudah tahu, bahwa sebuah perilaku bersifat dosa, namun tooooh, tetap nekat melakukan.
- 4. Orang sudah sadar, bahwa sebuah perilaku akan mengganggu, malah mengacaukan hidup banyak orang, toooooh nekat mengacaukan.
- 5. Orang sudah tahu, bahwa sebuah perilaku bisa membahayakan orang lain dan dirinya sendiri, toooooh, tetap nekat dilakukan.
- 6. Orang sudah tahu, akibatnya akan masuk neraka, jauh dari Tuhan, tooooh tetap tak menghiraukan.
'Kapokmu kapan.......!' adalah sebuah peringatan. Dari sana orang diharap eling lan waspada. Ber-perhitung-an, mana yang boleh & mana yang tak boleh. Mana yang boleh terus dilakukan, & mana yang tak boleh terus.
Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung pypm-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar