Sabtu, Mei 15, 2010

Cahaya Kristus



Di dalam Kitab-Suci, tidak ditemukan Tuhan Yesus minta didoakan. Juga tidak ditemukan permintaan darinya, agar kita mendoakan-Nya. Yang ada malah sebaliknya. Tuhan Yesus berdoa. Mendoakan manusia. Juga mengajari cara doa. Doa Bapa-kami, adalah sebuah doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri.

Hari ini penginjil Yohanes menampilkan kisah, Yesus yang berdoa. Lalu apa kepentingannya ?.  Dengan kisah ini, penginjil Yohanes mau menampilkan jati diri Yesus sebenarnya. Yesus yang amat dekat dengan Allah. Yesus sebenarnya adalah Allah sendiri, yang menjelmakan diri dalam sebuah sosok manusia.  Manusia Yesus, merawat, menjaga kedekatan itu, dengan doa-doa.  Doa, menjadi sebuah komunikasi yang efektif. Kedekatan, dalam bentuk doa  itu yang mau ditampilkan oleh penginjil Yohanes.

Yesus, adalah Firman Allah. Dalam Prolog, pembuka Injil Yohanes, hal itu digambarkan dengan jelasnya. Firman yang menjadi manusia. Orang beriman, adalah orang-orang yang terbuka atas firman itu, mempercayainya, lalu menghidupinya. Sebagai orang beriman, hidup harian diharapkan disemangati oleh firman-firman Allah itu. 

Ketaatan pada sepuluh perintah Allah, adalah bentuk kesetiaan pada firman. Juga kesetiaan pada kelima perintah gereja, adalah pendukung kesetiaan pada firman Allah.

Ajaran utama Yesus, cintailah Tuhan Allahmu, cintailah sesamamu, terjabarkan dalam pelaksanaan sepuluh perintah Allah.  Dikuatkan pelaksanaan ajaran itu dengan menjalani lima perintah gereja.  Dalam hidup real, pelaksanaan perintah itu, menjadi bentuk kesetiaan iman. 

Jika dilihat dari pesan Paskah, orang beriman diharap menjadi cahaya-Kristus. Hidup yang berdasarkan ajaran Tuhan,  berbentuk peng-amal-an firman Tuhan,  diharapkan bisa jadi cahaya bagi hidup di sekitarnya.

1.     Seorang muda bekerja di sebuah perusahaan asuransi, memilih keluar, daripada setiap kali harus menandatangani laporan-laporan fiktif, laporan yang dipalsukan. Dia menjadi cahaya Kristus.
2.      Seorang pegawai keamanan diisukan tersangkut gerakan. Padahal, tidak, dan hidupnya baik. Lalu dia dimundurkan tanpa dapat pension.  Sebuah cahaya Kristus.
3.      Saya pernah bawa minibus Colt-tua T-120, Mitsubishi. Sebuah sore serombongan ibu berjilbab, kesulitan kendaraan ketika mau pulang dari kondangan.  Minibus di stop, dan lalu berhenti. Rombongan itu naik. Di suatu tempat mereka mohon berhenti, turun. Ketika turun, salah seorang wakil menyodorkan uang, membayar  tumpangan. Saya tolak uang itu, sambil berkata: 'Tak usah bu…, terimakasih saja. Ini mobil gereja kok………….!’ Sebuah kegiatan jadi cahaya-Kristus, meski kadarnya kecil.
4.      Selamat, menjadi cahaya kristus, dengan cara anda masing-masing……….


Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung pypm-

Tidak ada komentar: