Seorang Bapak tua, tinggal di sebuah pinggiran kota. Tak jauh dari prapatan Tanjung. Suatu saat cerita, tentang hidupnya. Tentang keluarganya. Dia pernah jadi tentara. Juga saudaranya, beberapa jadi tentara. Ada pula yang mantri polisi. Dalam perbincangannya, dia kerap menyebut-nyebut sebuah kata, 'Saradhadhu'. Orang yang turut berjuang, perang melawan penjajah. Membela negara. Republik Indonesia. Dia bangga dengan kawan-kawan dan keluarganya, yang banyak jadi pembela negara. Jadi tentara. Sebagai 'Saradhadhu'.
1. Minggu sore, Trail-mot-nas meluncur ke SPN. Untuk ibadat ekaristi bersama dengan para calon polisi negara. Calon 'Serdhadhu'. Ada duabelasan calon polisi negara, ber-iman pada nilai kekatolikan. Mereka mau mendasarkan hidup, pada nilai yang sudah dihayatinya sekarang ini. Yakni berlandaskan semangat Yesus Kristus. Dalam agama katolik.
2. Kebetulan, kakak-kakak mereka sedang menangani masalah teror-menteror, yang dilakukan oleh orang-orang yang jatuh dlm aliran 'terorisme'.
Dalam peribadatan, maka lalu a/. digali apa yang disebut teroris itu.
b/. disandingkan dengan apa yang disebut 'preman'. Dan kebetulan esok hari, jatuh hari peringatan kemerdekaan, maka c/. dilihat pula, peran, jati diri sosok orang yang disebut 'pahlawan'.
3. Teroris. Adalah orang yang tindakannya menimbulkan ketakutan. Teror. Entah dengan ancaman. Entah dengan tindakan pembunuhan. Masyarakat jadi resah. Was-was. Tak nyaman. Itu bisa terjadi, karena ideologi. Ideologi mereka, ideologi kebencian. Ideologi balas dendam. Bukan ideologi cintakasih.
4. Preman. Adalah orang yang tindakannya nekad. Tak peduli. Tak peduli kepentingan orang lain. Tak peduli dengan moralitas. Tak peduli, soal baik atau buruk. Tak peduli dengan agama. Memalak orang. Ngancam. Minta jatah, upeti dengan paksa. Out-put dari tindakannya, meresahkan banyak orang. Ideologinya, ideologi nekad. Ideologi ketidakpedulian. Preman senior Pwkt, hanya dengan ongkang-ongkang, sebulan dapat duit limajutaan.
5. Pahlawan. Adalah orang yang rela berkorban demi negara. Demi sesama. Out-put-nya, kemerdekaan, kedaulatan. Arahnya, masyarakat adil-makmur, sejahtera. Ideologinya, ideologi peduli. Semangatnya, semangat berkorban.
6. Semangat Yesus kristus, adalah semangat berkorban. Untuk umat manusia. Itu terlakukan, karena ada Ideologi yang lebih dasar, yakni cintakasih. Dus ideologinya, cinta-kasih. Ada titik-temu, antara pahlawan dengan kekatolikan. Yakni, pengorbanan. Pengorbanan dilakukan, karena semangat cinta sesama. Yang lalu berbentuk Cinta negara. Bela negara.
Dirgahayu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Usia yang ke 64.
Sekali di udara, tetap di udara.
Sekali merdeka, tetap merdeka.
Merdeka, atau mati.........
Syalom. wilujeng wengi. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung pypm-
Minggu, Agustus 16, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar