Kamis, Agustus 13, 2009

Kernet Ber-daster

Mlada Boleslav. They turns also to Anda pernah menjumpai 'Kernet berdaster'. Agak aneh memang. Kernet 'kok' pakai daster. Kernet biasanya, seorang pria. Daster, biasanya dipakai oleh para wanita, jika kondisi tak resmi. Lalu bagaimana ada, seorang kernet pakai daster.

Di kawasan Cilacap, ada pabrik semen. Banyak truk-truk besar memuati semen-semen untuk dipasarkan. Salah satu model truk, adalah 'tronton'. Bentuknya kepala pendhek, bak memanjang ke belakang. Rodanya, sepuluh buah. Tak termasuk ban cadangan.

Salah satu pemilik usaha tronton, ber-rumah, bergarasi di dekat Maos. Salah satu trontonnya, suatu kali pulang dari luar kota. Karena sudah malam, maka tak harus pulang masuk garasi. Boleh dibawa sopirnya, pulang ke rumah. Kernetnya, juga pulang ke rumah. Tidur di rumah.

Namun, pagi-pagi truk sudah harus antri di kawasan pabrik. Maka pagi buta sopir harus sudah berangkat. Esuk umun-umun, sekitar jam empat pagi.

Rumah si sopir, agak berjauhan dengan si kernet. Maka untuk sementara, untuk keluar dari halaman rumah, truk dipandhu oleh kernet pengganti. Kernetnya, seorang wanita, tak lain adalah istri si sopir sendiri. Maka pagi itu dia ngabani truk, dengan pakaian ala kadarnya, yakni masih pakai daster.

Truk harus mundur, untuk keluar dari halaman rumah, ke jalan raya. Kernet pengganti--yang adalah wanita berdaster-- beri aba-aba: 'Mundur terus..., mundur terus.......!!.

Ketika bagian pantat tronton sudah masuk seperempat jalan utama, muncul dari arah belokan, sebuah kendaraan warna hitam, jenis sedan. Jalan kendaraan itu amat kencang. Dengan lampu malam yang amat terang.

Karena statusnya kernet dadakan, ketrampilan mengenek-pun juga pas-pasan. Bisa beri aba mundur, tapi tak tahu harus bagaimana menghentikan si sopir, ketika ada situasi bahaya. Saat situasi genting terjadi, si wanita malah jadi bingung. Tak tahu dia harus teriak apa pada sang suami yang sedang mengundurkan truk besar. Malah lalu bingung, 'Piye...., piye.....'. Karena situasi berubah dengan cepatnya, kegentingan tak teratasi. Truk besar tetap jalan ke tengah jalan, untuk atret ubah haluan. Pas ketika melintang di jalan, sedan hitam berkecepatan kencang pun, 'bressssssssss..........' menghantam bagian pojok, belakang ban bagian kanan. Mobil kecil hitam, sedan masuk kolong bak tronton. Bagian atap penumpang, seperti dipapas habis.

Sesudah benturan keras terjadi, terdengar rintihan, dan darah mengalir kemana-mana. Si pengemudi sedan hitam, tewas seketika. Lehernya patah. Kawan sebelah nya seorang remaja SLTA, meninggal kemudian sesudahnya.

Si sopir bingung setengah mati. Si istri-kernet dadakan-- menangis menjadi-jadi. Dua nyawa melayang, di pagi hari.

Sesudah diteliti, apa & siapa si sedan hitam. Ternyata, di dalam nya ditemukan ber-dos-dos miras. Minuman keras. Si pengemudi sedan hitam, adalah bakoel miras. Ketika mengemudi sedannya, juga habis menenggak minuman keras. Dus dalam kondisi agak fly karena pengaruh alkohol kandungan minuman keras. Dan kini, dia dengan kawannyapun pergi ke alam baka, juga dengan miras, kesukaan-nya, dan dagangan-nya.

Selamat mengelola miras. Untuk di-jauh-i, tentunya. Untuk tidak mabok, tentunya.


Syalom. Wilujeng wengi. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung ypm-

Tidak ada komentar: