2. Suatu malam saya mengendarai Colt T-12o, Mitshubisi eng-ing-eng. Dari Yogya hendak ke Banyumas. Sekitar jam 01.00 malam, di sekitar perbatasan Jateng-DIY, disalib sebuah sepedamotor. Jalannya, tak stabil. Jadi mencurigakan. Biasanya, orang mabok.
Sampai di sekitar perbukitan, menjelang masuk daerah Krendetan Purworeja. Di sebuah jalan berkelok menjelang Taufik Safalas kecelakaan, sepeda motor tadi sudah tergolek di pinggir jalan, dekat tembok kuburan. Pengendaranya tak kelihatan. Ternyata, sudah 'njepupung' tertimpa kendaraan, di pinggir jurang. Malam pekat, sunyi-sepi, tak ada satu orang-pun, di dekat kuburan. Colt T-120, jalan pelan sambil ngamati. Tak berani berhenti, menolong apalagi. Bukannya tak berhatinurani, melainkan karena 'tak ada saksi'.*
3. Sekitar dua tahun yang lalu, Jeep Jimny saya kendarai. Melewati daerah Banyuputih, ke arah Alas roban. Di tengah jalan, lupa ngisi tangki bensin. Agar tak mogok, carilah pom-bensin. Karena pom-bensin di sebelah kanan jalan, dan sudah agak jauh kelewatan, maka muter-walik-lah di sebuah tikungan. Ketika pas membelok, memutar arah, lampu besar tiba-tiba menyorot seonggok tubuh manusia. Sudah njepupung, terkapar di tepian aspal. Tak juga bergerak, karena kelihatannya korban tabrak lari. Hati jadi mengkirik, takut setengah mati. Waktu menunjukkan, hampir jam tiga pagi.
Dalam suasana bingung, dilematis, akhirnya tak berani berbuat apa-apa, karena..........'Tak ada saksi'. Jeep Jimnypun lalu menjauhi. Sesudah sekitar satu Km, berhenti di sebuah kedai kopi, menenangkan hati. Ketika matahari muncul di kala fajar, sudah hilir mudik mobil patroli polisi, mengurus korban tabrak lari.
4. Minggu ini adalah hari Paskah. 'Esuk umun-umun, Maria Magdalena bangun, membawa rempah-rempah untuk membalsami jazad Yesus. Tindakan ini dilakukan oleh Maria Magdalena, karena 'membalsami jenasah' dipandangnya sebagai tindakan terbaik yang bisa dipersembahkan pada Yesus. Meski Ia sudah mati. Siapa tak tahu Maria Magdalena. Perempuan, bekas PSK yang bertobat. Lalu memberi persembahan 'yang terbaik' pada Tuhan-nya. Persembahan itu tak lain adalah 'Iman'. Iman akan ajaran Yesus. Dan iman itu, lalu berbuah dalam bentuk tindakan: 'mau membalsami jenasah Tuhannya'. Sebuah tindakan yang simpel, namun penuh makna.
5. Peristiwa Paskah, tindakan Maria Magdalena yang bangun esuk umun-umun, meng-ingat-kan saya pada peristiwa-peristiwa di atas. Di dekat Krendetan, Purworeja. Di Batuputih, ke arah Alas Roban. Saya punya iman. Betul. Tapi ketika menjumpai peristiwa real ................., Saya tak buat apa-apa.
Alasan yang muncul di pikiran, 1. Tak ada saksi, 2. Nanti jadi urusan panjang, 3. Nanti jadi repot, 4. Nanti ..........................!?
Untuk memberi sesuatu 'yang terbaik buat Tuhan', selalu ada saja halangannya. Selalu ada saja godaannya.
Selamat berjuang, meng-usaha-kan sesuatu 'yang terbaik buat Tuhan'.
Selamat Paskah. Syalom. Wilujeng wengi. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung ypm-
*Sesudah sampai di depan Kantor Pol-Sek Krendetan, Colt T-12o berhenti. Melapor, bahwa malam itu baru saja ada kecelakaan. Laporan diterima, disertai terimakasih. Colt T-12o dipersilahkan jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar