Sabtu, Juni 06, 2009

Allah Orang Katolik

Di sebuah stasi, bagian dari Bumiayu, terjadi sebuah diskusi dlm sebuah pendalaman iman-keagamaan. Tema diskusi berangkat dari pengalaman umat. Ada umat yang pernah mendapat pertanyaan kritis dari kawannya: Bagaimana bisa dijelaskan, katanya Tuhan orang katolik itu tiga. Malah bisa punya anak lagi ?.

Atas persoalan itu, ada anggota umat lain yang mengutarakan pemahamannya: Tuhan-Allah, bagi orang katolik, bisa digambarkan seperti posisi, atau status seorang pria yang sebagai guru, sekaligus sebagai bapak keluarga, sekaligus sebagai ketua RT. Sebut saja seorang pria itu 'Amir'. Pak Amir, jika di sekolah disebut Pak Guru, karena memang status dan profesinya demikian. Jika di rumah, Pak Amir disebut dengan Pak, bapak, ramak, bapake, kaki, karena dia punya istri dan punya anak dua. Status dan kedudukannya, memang sebagai kepala rumahtangga, dan juga bapak biologis dari anak-anaknya. Kebetulan, Pak Amir juga menjabat sebagai ketua RT. Maka, di masyarakatpun, dia juga disebut Pak RT, oleh warga setempat.

Tuhan Allah orang katolik, kurang lebih bisa digambarkan demikian. Meski penggambaran itu tidak tepat benar. Allah pencipta yang di Sorga, dialami umat katolik, sebagai bapak yang amat baik bagi anak-anaknya, maka disebut dengan Bapa.

Allah pencipta itu, mengasihi manusia, maka Ia, turun menjadi manusia, mengosongkan hakekat keallahannnya, menjelma menjadi manusia. Jelmaan Allah itu, dikenal oleh orang katolik, sebagai Yesus. Yesus difahami sebagai sungguh allah, sungguh manusia. Manusia inkarnasi. In=masuk. Carnum=daging. Inkarnasi=masuk menjadi daging. Alias, Sabda telah menjadi manusia. Manjalma, dari kata manjing & jalma. Maksudnya, 'manjing ing jalma',.

Manusia Yesus, sudah bangkit ke sorga. Lalu Disebut Tuhan Yesus Kristus. Namun ia tetap menuntun umatnya, dengan Roh-nya. Tuntunan itu dikenal sebagai Roh-kudus. Roh Kudus tak lain adalah Roh Allah, sendiri, yang adalah juga Roh Yesus.

Dus maka betul, jika disebut, 'Satu Allah, tiga pribadi'. Allah yang dialami sebagai di sorga, disebut Bapa. Allah yang menjadi manusia, disebut Yesus Kristus atau Putera. Allah yang terus mendampingi umatnya sampai kini disebut Roh Kudus.

Tak ada yang salah dengan Allah Tri Tunggal.

Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung pypm-

Tidak ada komentar: