Orang katolik, tiap kali memperingati, merayakan  peristiwa Minggu  Palma.  Jika ditelaah lebih jauh dengan ilmu-illmu, sebenarnya Yesus  diarak masa, dielu-elukan dengan daun palma itu, peristiwa politik,  ataukah peristiwa iman.
  
Kemunculan Yesus di hadapan public, yang kontroversial, mengagumkan, menjadikan dia dijadikan idola oleh rakyat. Mereka berharap, Yesus bisa membebaskan mereka. Harapan itu disebut harapan akan mesias. Sang penyelamat.
  
1.       Kitab  Suci.
Kemunculan Yesus di hadapan public, yang kontroversial, mengagumkan, menjadikan dia dijadikan idola oleh rakyat. Mereka berharap, Yesus bisa membebaskan mereka. Harapan itu disebut harapan akan mesias. Sang penyelamat.
2.       Makna.
      Peristiwa Yesus diarak ini,  nampaknya relevan kembali di masa kini. Cocok lagi. Jaman sekarang  banyak orang ingin menjadi tokoh. Seseorang yang  jadi tokoh, biasa   dapat yang namanya, pangkat & drajat.  Dalam kepangkatan,  kedrajatan, selalu ada penghormatan. Dan ada pula fasiitas  penunjang.  Di sini pangkat, jadi penting. Drajat , jadi penting.  Status, jadi penting. Dan lalu fasillitas, malah jadi yang memukau.  Penghormatan, jadi utama. Malah-malah bahasa masyarakat, menyebut dengan  kata keras 'gila hormat'.
3.       Orang katolik, setiap kali minggu palma, mau menimba  semangat Yesus itu: Semangat mengorbankan diri. Demi terlaksanya  kehendak Bapa pada umatnya. Kehendak Bapa, adalah supaya hidup kita  dilandasi semangat kasih. Semangat rendah-hati. Semangat pelayanan.   Semangat berkorban. 
Semangat korban, kini terasa penting, terasa relevan. Banyak kasus yang sekarang ruwet, akibat dari orang-orang, yang mementingkan diri, dengan mengorbankan orang lain. Cari untung, cari selamat, cari nikmat, tapi orang lain yang dikambinghitamkan, dikorbankan.
Semangat korban, kini terasa penting, terasa relevan. Banyak kasus yang sekarang ruwet, akibat dari orang-orang, yang mementingkan diri, dengan mengorbankan orang lain. Cari untung, cari selamat, cari nikmat, tapi orang lain yang dikambinghitamkan, dikorbankan.
           Mari, kita  memperbesar semangat ber-korban. Mengurangi egoisme. Mengurangi menang  sendiri. Mengurangi menyalahkan orang-lain. Mengurangi  ngrumpi. Mengurangi ngrasani. Mengurangi nggosip. And mengurangi  .........
S  Syalom.  Wilujeng.  Rahayu.
WWasalam:  agung pralebda

 
 


Tidak ada komentar:
Posting Komentar