Jumat, Maret 19, 2010

Merpati Putih

http://janganbugildepankamera.wikidot.com/system:artikelPenyanyi Christien Panjaitan, pernah menyanyikan sebuah  lagu berjudul 'Merpati Putih'. Lagu itu berwarna syahdu, bahkan khusuk. Maka lalu dibuat versi rohaninya, menjadi sebuah lagu natal. 

Yang jelas, merpati adalah hewan jenis burung. Ada bermacam jenis burung.  Ada pula pengelompokan dunia burung. Pertama, burung sungguhan. Kedua, burung-burungan. Ketiga burung asosiatif.

Waktu-waktu yang lalu, hiruk-pikuk diskusi tentang burung, terjadi. Bisa demikian ramai, karena yang didiskusikan, burung yang termasuk kategori asosiatif.  Sifatnya saja asosiatif, maka gambaran yang muncul bisa kemana-mana, sesuai dengan interpretasinya masing-masing.

Interpretasi, atau penafsiran seseorang, amat ditentukan oleh pikiran, oleh kepala masing-masing. Maka cerita tentang, 'manuk... '   bisa memunculkan gambaran burung-yang berbeda-beda. Ada lalu yang bergambaran, burung 'saru'.  Ada pula yang bergambaran burung 'tak saru'. 

Barang 'saru', masuk dalam wilayah kategori bicara 'persaruan'. Ilmu sosial menggunakan kata pornografi untuk membicarakannya. Gejala pemicunya, disebut pornoaksi.  Munculah sebuah kata pasangan, yang kerap menghiasi berita dan opini mas-media, pornografi-pornoaksi.  Bahkan perundangan negara Indonesia, meng-angkat, dan lalu memagari hal-hal itu. Berangkat dari persepsi, interpretasi dari para perumusnya. 

Seorang umat yang lugu, suatu kali bertanya pada seorang rohaniwan, 'Apa boleh, melihat film-film porno ?'. 
Bapa rohaniwan, menjawabnya berangkat dari literatur para Santo-santa, 'Dengan melihat film-film itu, hidupmu merasa ter-bantu, atau tidak ? Atau justru malah ter-ganggu ...?!. Jika terbantu, proposionallah menikmatinya. Jika ter-ganggu, tinggalkanlah.......!'. 

Kitab Suci, Kebijaksanaan, mem-pesan-kan, bahwa semuanya itu ada waktunya. Ada tempatnya, ada konteksnya. Para orang-tua, dalam nasehatnya, kerap mengangkat kata-kata, 'Angon wayah. Empan papan, empan panggonan. Aja ngumbar hawa-nepsu. Aja alu-amah'

Malah St Ignasius, menasehatkan pesan rohani, kuranglebih begini,  'Semua ciptaan yang ada di bumi, tujuannya tak lain, adalah untuk memuliakan Allah.........'. 

Selamat memuliakan Tuhan Allah. Dengan apa saja. 

Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung ypm-

Tidak ada komentar: