Alkitab:
Tulisan-Keramat, atau Buku-suci.
1. Di sebuah rumah warga, di atas pintu depan bagian
dalam, tergantung sebuah kantong kecil warna putih. Dalam gantungan yang sama
tergantung pula selembar kertas bertuliskan deretan huruf-huruf.
Sesudah mencari tahu, terketahuilah bahwa kantong warna putih, isinya
sebuah benda kecil yang katanya ‘bertuah’. Lembaran Kertas kecil yang
menyertainya, bertuliskan ayat-ayat-kursi. Pemasangan kedua benda itu, tentulah
ada maksudnya. Maksudnya, agar rumah itu terhindar dari malapetaka. Dan juga
lancar rejekinya. Jika begini, pertanyaan refleksinya, praktek pemasangan kedua benda di atas pintu
itu, musirik atau bukan ?. Juga karena
memasang ayat sebuah kitab-suci, bukankah lalu menjadikan-nya sebagai mantra, atau rapalan.
Itulah Kitab-Suci, bisa dikutip tulisan-tulisannya. Dipasang, diperlakukan
tulisan itu oleh sebagian orang, sebagai yang punya daya, dan lalu menjadi mantra.
Tulisan ayat tertentu diyakini punya daya tolak, menjadi disebut aji-aji.
Jadilah aji-aji ‘tolak-bala’.
2. Kitab Suci.
Kitab, adalah buku. Buku itu ditulisi. Tulisannya,
diyakini sebagai sabda Tuhan Allah. Karena
berkaitan dengan ‘Tuhan’, maka, tulisan itu lalu diperlakukan sebagai barang suci. Jadilah
sebutannya, ‘Kitab Suci’. Itu alasan pertama. Alasan kedua, jika tulisan itu
diamalkan dalam kehidupan, akan menghasilkan orang-orang yang saleh. Orang
saleh ini, disebut orang-suci. Karena sifatnya, yang membuahkan kesucian
itulah, maka lalu disebut kitab itu sebagai kitab-suci. Bisa juga didefinisikan,
sebuah kitab, disebut kitab suci, karena sifatnya menyangkut pilihan, menjadi
baik, atau menjadi buruk. Jadi kitab-suci, adalah semacam kitab pedoman-moral.
Orang yang mengamalkan nasehat kitab-suci, akan menjadi orang-orang yang
bermoral.
3. Dalam kasanah agama katolik, Kitab Suci biasa
disebut Al-kitab. Jaman kini, bentuknya bisa aneka ragam. Ada bentuk buku, VCD, atau Soft-copy yang tersimpan dalam
Hard-disc. Maka apakah relevan untuk disebut dengan kata ‘kitab’.
Mau disimpan dalam bentuk apa, yang jelas Al-kitab adalah kumpulan tulisan.
Yang ditulis adalah kisah kehadiran Tuhan ke dunia ini. Kehadiran Tuhan ke atas
dunia, terjadi lewat, dan di dalam diri
Yesus Kristus. Maka isi kitab-suci katolik pusatnya ada dalam peristiwa Yesus
Kristus itu. Perjanjian lama, menubuatkan. Perjanjian baru, mengisahkan
pemenuhan nubuat itu.
Kisah Yesus Kristus mencakup ajaran, dan karyanya. Yesus dulu mengajar para
muridnya. Dan juga berkarya. Ajaran dan Karya Yesus itu membebaskan manusia
dari belenggu kuasa kegelapan, kuasa
jahat, kuasa setan. Yesus membebaskan manusia dari belenggu dosa. Pembebasan
itulah yang menggembirakan manusia. Maka kehadiran Yesus disebut warta gembira.
Sebutan Injil yang biasa terdengar,
artinya warta-gembira.
4. Penulisan Injil.
Yang menulis manusia. Bukan didekte, seperti
anak-anak SD menulis apa yang dikatakan oleh gurunya. Injil ditulis berdasarkan
inpirasi, tuntunan Roh Kudus. Proses
penulisannya panjang. Perjanjian Lama, sampai ribuan tahun. Perjanjian Baru,
tak hanya sehari, atau setahun. Kitab
Suci Katolik, disebut Deuterokanonika. Artinya melalui proses panjang
kanonisasi Kitab Suci.
Tulisan dalam Alkitab Katolik, bukanlah tulisan keramat. Bukan pula mantra.
Tulisan itu dipandang sebagai karya Allah yang memperkenalkan diriNya lewat
hidup Yesus. Perkenalan dari pihak Allah
inilah, yang disebut perwahyuan. Pengalaman manusia akan
Allah-nya, yang mewahyukan diri lewat
Yesus ini, ditulis. Pengalaman manusia akan
Allah itu disebut iman. Maka Kitab Suci, juga disebut
tulisan
pengalaman iman umat akan Allahnya. Karena itu Alkitab juga disebut buku iman. Iman siapa ? Iman Abraham, Ishak, Yakob, Bangsa Israel.
Merekalah leluhur iman. Perjanjian Baru, adalah tulisan Iman. Iman siapa. Iman
Gereja Perdana. Iman para rasul. Iman itu yang kini diteriman oleh Gereja jaman
sekarang. Maka iman gereja, sumber dan asalnya adalah Alkitab.
Selamat ber-iman.