tag:blogger.com,1999:blog-54745371166659304562024-02-07T16:44:56.217-08:00L e l a k u.............Sebuah Perjalanan mencari 'Sang Tuhan',
di dalam ranah ke-hidup-anUnknownnoreply@blogger.comBlogger343125tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-681043900023575912018-10-31T19:30:00.002-07:002018-10-31T19:30:21.196-07:00Iman Yang Asli<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Iman otentik, adalah iman yang asli. Langsung percaya,
mengandalkan Tuhan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ilmu tentang Kitab
Suci, tafsir, Eklesiologi, Sosiologi, etc, adalah sarana-sarana pendukung iman
otentik. Di manakah iman macam ini ditemukan. Dalam diri orang-orang amat
sederhana. Malah yang berkekurangan sebagai ciptaan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]-->Seorang umat, bisu, karena tak bisa mendengar.
Namun tiap ada ekaristi, dia selalu hadir, duduk sampai rampung.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dalam kunjungan pastorpun ia ikut datang, tanpa
malu, tanpa pekewuh. Malah partisipasi jadi yogo, sinoman, menyajikan wedang
dan makanan. Wajahnya ceria, meskipun komunikasinya pakai isyarat-isyarat
sebagai bahasa.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]-->Seorang umat lain, tak seratus persen
intelektulitasnya. Namun bisa kegiatan ala manusia biasa. Mengerti ini, dan
itu. Hanya agak kurang daya dong-nya. Tapi tetap ia berdoa, juga dalam
kewajiban ekaristi mingguan. Bisa ngerti komuni.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dan jika menyambutnya, selalu dengan senyum
dan ekspresi riang-hati. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Iman, di situ ada kepercayaan. Di situ ada keyakinian. Di
situ, ada kepasrahan. Di situ ada keceriaan. Dan di situ terjadi relasi dengan
Tuhan. Komunikasi, srawung dengan Sang Khalik, Tuhan Pencipta semesta. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Nov 18</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Wasalam</div>
<div class="MsoNormal">
-=peng-oedoed ‘76=-</div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-6512391496944018392018-10-21T06:25:00.003-07:002018-10-21T06:25:53.179-07:00Bahagia Yang Sederhana<div aria-expanded="true" aria-labelledby="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13116 " class="thread-item expanded thread-focus" data-action="select-thread" data-mid="AEFfaFV4chdTW8depwAbWDdEjG8" id="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13106" role="section" style="background-color: white; border: 2px solid rgb(64, 0, 144); cursor: default; font-family: "Helvetica Neue", "Segoe UI", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 13px; height: auto; margin: 0px 0px 5px; overflow: visible; padding: 7px 10px 5px; position: relative; transition: none 0s ease 0s;" tabindex="0">
<div aria-labelledby="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13116 " class="thread-body" id="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13116" role="presentation" style="margin: 4px 26px 0px 27px; overflow-wrap: break-word;" tabindex="0">
<div class="body undoreset" id="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13328" style="background-color: inherit; box-sizing: border-box; display: table; outline: none 0px; padding-left: 0px; padding-top: 12px; width: 769px;" tabindex="0">
<div class="email-wrapped" id="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13327" style="display: table-cell; overflow-wrap: break-word; width: auto; word-break: break-word;">
<div id="yiv4614326176">
<div id="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13326">
<div id="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13325">
Sepeda, tentu ada pedalnya. Jika tak ada, pasti tak bisa dikendarai, tak bisa digenjot, untuk bisa jalan. Bisanya hanya dituntun saja. </div>
<div id="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13341">
<br /></div>
<div id="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13343">
Tukang bangunan yang kehilangan sepedamotor, beserta pompa-air yang terikat di sadelnya, kini jika kerja naik sepeda. Sepeda onthel maksudnya. Onthel, bagiannya, adalah pedal. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Uniknya, pedal itu terbuat dari papan kayu yang dibor. Kanan dan kiri. Barangkali harga sepasang pedal, cukup bararti baginya. Dan rangka-sepedapun bekas berkarat, lalu diolesi olie, agar meling-meling. Memang, maling motor, bikin repot. Orang yang sudah sederhana, jadi makin sederhana.</div>
<div>
<br /></div>
<div id="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13350">
Awal tugas di Sidareja, Pengoedoed '76 juga menjumpai seorang umat yang rajin ke gereja. Sekaligus Ia bawa becak. Pekerjaaannya, memang tukang-becak. Ter-amati, ternyata pedalnya juga amat minim. Hanya as saja. Bagian yang lain sudah rusak, bin tak terpasang. Kondisi begini, berbahaya. As pedal bisa nancep di tungkak kaki. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Melihat situasi begitu, Pengoedoed 76 jadi iba, tergerak oleh belas-kasihan. Tindaklanjutnya, diam-diam lalu beli sepasang pedal berkwalitas bagus, di toko sepeda. Pada sebuah kesempatan, pedal itu diberikan sebagai sumbangan cuma-cuma.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Begitu nerima, dan bukak bungkusan, cerahlah wajah Si umat melihat isinya, sepasang pedal. Gembira hatinya, bisa makin lancar cari rezeki dengan becaknya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Di kesempatan lain, becak itu terlihat ngetem di pertigaan. Dan kondisinya, pedalnya baru.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selamat bergembira.</div>
<div>
<br /></div>
<div id="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13349">
Wasalam</div>
<div>
-pengoedoed 76-</div>
<div class="yiv4614326176ydp4907b6cdyahoo-style-wrap" style="font-family: verdana, helvetica, sans-serif; font-size: 16px;">
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="thread-footer withicons" style="border-top: 0px solid rgb(236, 236, 236); clear: both; font-weight: 700; margin: 23px 26px 9px 27px; padding: 13px 0px 7px;">
<span class="addconvtitle"><a data-action="reply_sender" href="https://mail.yahoo.com/neo/launch?.src=ym&reason=unexpected_ymv#" style="background: transparent; color: #444444; font-weight: 400; margin: 0px 15px 0px 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none;" tabindex="0"><span class="icon icon-reply" style="cursor: pointer; display: inline-block; font-family: mail; font-size: 2rem; line-height: 1em; padding-right: 0.3em; speak: none; vertical-align: -18%;"></span>Balas </a><a data-action="reply_all" href="https://mail.yahoo.com/neo/launch?.src=ym&reason=unexpected_ymv#" style="background: transparent; color: #444444; font-weight: 400; margin: 0px 15px 0px 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none;" tabindex="0"><span class="icon icon-reply-all" style="cursor: pointer; display: inline-block; font-family: mail; font-size: 2rem; line-height: 1em; padding-right: 0.3em; speak: none; vertical-align: -18%;"></span>Balas ke Semua </a><a data-action="forward" href="https://mail.yahoo.com/neo/launch?.src=ym&reason=unexpected_ymv#" style="background: transparent; color: #444444; font-weight: 400; margin: 0px 15px 0px 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none;" tabindex="0"><span class="icon icon-forward" style="cursor: pointer; display: inline-block; font-family: mail; font-size: 2rem; line-height: 1em; padding-right: 0.3em; speak: none; vertical-align: -18%;"></span>Teruskan </a></span><span class="card-actions-menu"><a data-action="menu" href="https://mail.yahoo.com/neo/launch?.src=ym&reason=unexpected_ymv#" style="background: transparent; color: #444444; font-weight: 400; margin: 0px 15px 0px 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none;" tabindex="0"><span class="icon icon-more" style="cursor: pointer; display: inline-block; font-family: mail; font-size: 2rem; line-height: 1em; padding-right: 0.3em; speak: none; vertical-align: -18%;"></span>Lebih lanjut</a></span></div>
</div>
<div aria-label="Klik untuk membalas semua" class="add-to-conv" data-action="thread-item-replyall" id="yui_3_16_0_ym19_1_1540128046736_13098" style="background-color: white; border-color: rgb(255, 255, 255) transparent rgba(0, 0, 0, 0.05); border-image: initial; border-style: solid; border-width: 2px; font-family: "Helvetica Neue", "Segoe UI", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 13px; margin: 3px 0px 1px;" tabindex="0">
<div class="compose" style="bottom: auto; position: relative; right: 0px;">
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-61738600956482714332018-10-01T18:37:00.000-07:002018-10-01T18:37:39.968-07:00Mendem Semen<br />
<div class="MsoNormal">
Lantai keramik depan Gua Maria, ngisor Pelem,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pecah karena tarangkat akar-akar. Lalu
dibenahi, keramik diganti, tanah diratakan, akar dipotong secukupnya. Di dekat
situ ada kolam-air pelengkap, agar bernuanasa alami. Di kolam dilepas beberapa
ikan lele. Saban hari, lele-lele itu klubak-klubuk, berlarian, ketika diberi
makan. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tiga hari lalu ikan-ikan lele itu mati kaku. Apa penyebab ?.
Setelah diteliti, karena mendem semen. Tukang keramik, ketika memasang yang
baru, semen perekatnya sebagian jatuh ke air kolam. Semen yang jatuh inilah
yang jadi polusi untuk si ikan-ikan lele. Tak kuat mereka, lalu mati hampir
bersamaan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sekitar tahun sembilan puluhan, juga terjadi orang mabok
semen. Kondisinya bukan seperti lele, melainkan tata-niaga yang belum bagus, dan
keserakahan orang. Ketika pembangunan berjalan, ada sebagian orang menimbun
semen. Dengan begitu, semen di pasaran langka, dan harga melambung tinggi.
Ketika harga tinggi, baru dilepaslah semen yang ditimbun delik-delikan itu.
Dengan begitu didapatlah keuntungan dadakan yang cukup besar, karena selisih
harga yang mecolok. Inilah yang disebut spekulan-semen. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Efek dari kelangkaan semen, pembangunan macet, tukang-tukang
bangunan menganggur. Menunggu harga semen turun. Banyak pihak direpotkan oleh
kelakuan para spekulan macam ini. </div>
<div class="MsoNormal">
Untunglah tata-niaga semen masa sekarang sudah tertata lebih
bagus, dengan regulasi yang kuranglebih pasti. Sehingga jarang lagi terdengar
kelangkaan semen. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bagaimanapun, mendem, atau mabok, tidaklah bagus. Bagi
kesehatan raga, maupun bagi kesehatan jiwa. Jiwa jadi terkotori motif
keserakahan. Serakah dapat untung banyak, dan waktu singkat. Padahal, di balik
itu banyak orang direpotkan. Apakah maknanya.....</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Wasalam. </div>
<div class="MsoNormal">
Sdrj, Awal Okt. ‘18</div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-44017032690516004932018-09-26T10:08:00.000-07:002018-09-26T10:44:12.617-07:00Sekaligus Dua Nyawa<div id="yiv1079973551ygrp-text" style="background-color: white; color: #26282a; font-size: 13px; line-height: 1.22em;">
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebulan yang lalu Sekretaris Paroki meninggal dunia. Ketika akan berangkat ke stasi, mendoakan jenasahnya, terdengar suara orang berteriak, maling, maling, maling. Ternyata sepedamotor Pak Guru olahraga SMK Yos Sudarso digondol maling. Hari itu, Kamis pagi.</span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br clear="none" style="line-height: 1.22em;" /></span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ternyata, Rabu malamnya, tukang bangunan yang sedang renovasi gereja, juga kemalingan. Yang diembat si maling, tak hanya sepedamotor. Malah sekaligus pompa air. Karena lelah sehabis dari sawah. Motor diletakkan begitu saja. Padahal di sadelnya masih terikat muatan mesin pompa air. </span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br clear="none" style="line-height: 1.22em;" /></span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadi Rabu malam, dan kamis pagi, sekaligus dua nyawa. Nyawa sepedamotor yang dicuri maling. </span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br clear="none" style="line-height: 1.22em;" /></span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maling, adalah pencuri. Pekerjaannya nyolong. Efek dari perbuatan nyolong, adalah kacau. </span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pak guru kacau mengajarnya. Tukang bangunan kacau berangkat nukangnya. Malah lagi sawah jadi tak terairi, karena mesin pompanya diembat maling. </span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br clear="none" style="line-height: 1.22em;" /></span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dosa makin besar, ketika kekacauan makin luas sebagai efeknya.</span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br clear="none" style="line-height: 1.22em;" /></span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Wasalam. Selamat malam. Rahayu.</span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br clear="none" style="line-height: 1.22em;" /></span></div>
<div style="line-height: 1.22em;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">-=Pengoedoed '76=-</span></div>
<div class="yiv1079973551ydp7fa9f1b0yahoo-style-wrap" style="font-size: 16px; line-height: 1.22em;">
</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: white; font-family: Arial, helvetica, clean, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.22em; min-height: 0px;">
__._,_._</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-5654444196465646102012-10-12T16:01:00.002-07:002012-10-12T16:01:59.939-07:00Kitab Suci, atau Kitab keramat ?<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 259.45pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Alkitab:
Tulisan-Keramat, atau Buku-suci.<o:p></o:p></i></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 259.45pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 259.45pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Di sebuah rumah warga, di atas pintu depan bagian
dalam, tergantung sebuah kantong kecil warna putih. Dalam gantungan yang sama
tergantung pula selembar kertas bertuliskan deretan huruf-huruf. <o:p></o:p></i></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 259.45pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Sesudah mencari tahu, terketahuilah bahwa kantong warna putih, isinya
sebuah benda kecil yang katanya ‘bertuah’. Lembaran Kertas kecil yang
menyertainya, bertuliskan ayat-ayat-kursi. Pemasangan kedua benda itu, tentulah
ada maksudnya. Maksudnya, agar rumah itu terhindar dari malapetaka. Dan juga
lancar rejekinya. Jika begini, pertanyaan refleksinya, praktek pemasangan kedua benda di atas pintu
itu, musirik atau bukan ?. Juga karena
memasang ayat sebuah kitab-suci, bukankah lalu menjadikan-nya sebagai mantra, atau rapalan.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Itulah Kitab-Suci, bisa dikutip tulisan-tulisannya. Dipasang, diperlakukan
tulisan itu oleh sebagian orang, sebagai yang punya daya, dan lalu menjadi mantra.
Tulisan ayat tertentu diyakini punya daya tolak, menjadi disebut aji-aji.
Jadilah aji-aji ‘tolak-bala’.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 259.45pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kitab Suci.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Kitab, adalah buku. Buku itu ditulisi. Tulisannya,
diyakini sebagai sabda Tuhan Allah. Karena
berkaitan dengan ‘Tuhan’, maka, tulisan itu lalu diperlakukan sebagai barang suci. Jadilah
sebutannya, ‘Kitab Suci’. Itu alasan pertama. Alasan kedua, jika tulisan itu
diamalkan dalam kehidupan, akan menghasilkan orang-orang yang saleh. Orang
saleh ini, disebut orang-suci. Karena sifatnya, yang membuahkan kesucian
itulah, maka lalu disebut kitab itu sebagai kitab-suci. Bisa juga didefinisikan,
sebuah kitab, disebut kitab suci, karena sifatnya menyangkut pilihan, menjadi
baik, atau menjadi buruk. Jadi kitab-suci, adalah semacam kitab pedoman-moral.
Orang yang mengamalkan nasehat kitab-suci, akan menjadi orang-orang yang
bermoral. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 259.45pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Dalam kasanah agama katolik, Kitab Suci biasa
disebut Al-kitab. Jaman kini, bentuknya bisa aneka ragam. Ada bentuk buku, VCD, atau Soft-copy yang tersimpan dalam
Hard-disc. Maka apakah relevan untuk disebut dengan kata ‘kitab’. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Mau disimpan dalam bentuk apa, yang jelas Al-kitab adalah kumpulan tulisan.
Yang ditulis adalah kisah kehadiran Tuhan ke dunia ini. Kehadiran Tuhan ke atas
dunia, terjadi lewat, dan di dalam diri
Yesus Kristus. Maka isi kitab-suci katolik pusatnya ada dalam peristiwa Yesus
Kristus itu. Perjanjian lama, menubuatkan. Perjanjian baru, mengisahkan
pemenuhan nubuat itu. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Kisah Yesus Kristus mencakup ajaran, dan karyanya. Yesus dulu mengajar para
muridnya. Dan juga berkarya. Ajaran dan Karya Yesus itu membebaskan manusia
dari belenggu kuasa kegelapan, kuasa
jahat, kuasa setan. Yesus membebaskan manusia dari belenggu dosa. Pembebasan
itulah yang menggembirakan manusia. Maka kehadiran Yesus disebut warta gembira.
Sebutan Injil yang biasa terdengar,
artinya warta-gembira. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 259.45pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penulisan Injil. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Yang menulis manusia. Bukan didekte, seperti
anak-anak SD menulis apa yang dikatakan oleh gurunya. Injil ditulis berdasarkan
inpirasi, tuntunan Roh Kudus. Proses
penulisannya panjang. Perjanjian Lama, sampai ribuan tahun. Perjanjian Baru,
tak hanya sehari, atau setahun. Kitab
Suci Katolik, disebut Deuterokanonika. Artinya melalui proses panjang
kanonisasi Kitab Suci. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Tulisan dalam Alkitab Katolik, bukanlah tulisan keramat. Bukan pula mantra.
Tulisan itu dipandang sebagai karya Allah yang memperkenalkan diriNya lewat
hidup Yesus. <b>Perkenalan dari pihak Allah</b>
inilah, yang disebut <b>perwahyuan</b>. Pengalaman manusia akan
Allah-nya, yang mewahyukan diri lewat
Yesus ini, ditulis. <b>Pengalaman manusia akan
Allah</b> itu disebut<b> iman</b>. Maka Kitab Suci, juga disebut
<b>tulisan
pengalaman iman umat</b> akan Allahnya. Karena itu Alkitab juga disebut <b>buku iman</b>. Iman siapa ? Iman Abraham, Ishak, Yakob, Bangsa Israel.
Merekalah leluhur iman. Perjanjian Baru, adalah tulisan Iman. Iman siapa. Iman
Gereja Perdana. Iman para rasul. Iman itu yang kini diteriman oleh Gereja jaman
sekarang. Maka iman gereja, sumber dan asalnya adalah Alkitab. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Selamat ber-iman.</i></span><o:p></o:p></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-32196394104947847362012-10-12T15:58:00.001-07:002012-10-12T15:58:20.308-07:00Kitab Suci, atau Kitab keramat ?<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 259.45pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Alkitab:
Tulisan-Keramat, atau Buku-suci.<o:p></o:p></i></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 259.45pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 259.45pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Di sebuah rumah warga, di atas pintu depan bagian
dalam, tergantung sebuah kantong kecil warna putih. Dalam gantungan yang sama
tergantung pula selembar kertas bertuliskan deretan huruf-huruf. <o:p></o:p></i></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 259.45pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Sesudah mencari tahu, terketahuilah bahwa kantong warna putih, isinya
sebuah benda kecil yang katanya ‘bertuah’. Lembaran Kertas kecil yang
menyertainya, bertuliskan ayat-ayat-kursi. Pemasangan kedua benda itu, tentulah
ada maksudnya. Maksudnya, agar rumah itu terhindar dari malapetaka. Dan juga
lancar rejekinya. Jika begini, pertanyaan refleksinya, praktek pemasangan kedua benda di atas pintu
itu, musirik atau bukan ?. Juga karena
memasang ayat sebuah kitab-suci, bukankah lalu menjadikan-nya sebagai mantra, atau rapalan.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Itulah Kitab-Suci, bisa dikutip tulisan-tulisannya. Dipasang, diperlakukan
tulisan itu oleh sebagian orang, sebagai yang punya daya, dan lalu menjadi mantra.
Tulisan ayat tertentu diyakini punya daya tolak, menjadi disebut aji-aji.
Jadilah aji-aji ‘tolak-bala’.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 259.45pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kitab Suci.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Kitab, adalah buku. Buku itu ditulisi. Tulisannya,
diyakini sebagai sabda Tuhan Allah. Karena
berkaitan dengan ‘Tuhan’, maka, tulisan itu lalu diperlakukan sebagai barang suci. Jadilah
sebutannya, ‘Kitab Suci’. Itu alasan pertama. Alasan kedua, jika tulisan itu
diamalkan dalam kehidupan, akan menghasilkan orang-orang yang saleh. Orang
saleh ini, disebut orang-suci. Karena sifatnya, yang membuahkan kesucian
itulah, maka lalu disebut kitab itu sebagai kitab-suci. Bisa juga didefinisikan,
sebuah kitab, disebut kitab suci, karena sifatnya menyangkut pilihan, menjadi
baik, atau menjadi buruk. Jadi kitab-suci, adalah semacam kitab pedoman-moral.
Orang yang mengamalkan nasehat kitab-suci, akan menjadi orang-orang yang
bermoral. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 259.45pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Dalam kasanah agama katolik, Kitab Suci biasa
disebut Al-kitab. Jaman kini, bentuknya bisa aneka ragam. Ada bentuk buku, VCD, atau Soft-copy yang tersimpan dalam
Hard-disc. Maka apakah relevan untuk disebut dengan kata ‘kitab’. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Mau disimpan dalam bentuk apa, yang jelas Al-kitab adalah kumpulan tulisan.
Yang ditulis adalah kisah kehadiran Tuhan ke dunia ini. Kehadiran Tuhan ke atas
dunia, terjadi lewat, dan di dalam diri
Yesus Kristus. Maka isi kitab-suci katolik pusatnya ada dalam peristiwa Yesus
Kristus itu. Perjanjian lama, menubuatkan. Perjanjian baru, mengisahkan
pemenuhan nubuat itu. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Kisah Yesus Kristus mencakup ajaran, dan karyanya. Yesus dulu mengajar para
muridnya. Dan juga berkarya. Ajaran dan Karya Yesus itu membebaskan manusia
dari belenggu kuasa kegelapan, kuasa
jahat, kuasa setan. Yesus membebaskan manusia dari belenggu dosa. Pembebasan
itulah yang menggembirakan manusia. Maka kehadiran Yesus disebut warta gembira.
Sebutan Injil yang biasa terdengar,
artinya warta-gembira. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 259.45pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penulisan Injil. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Yang menulis manusia. Bukan didekte, seperti
anak-anak SD menulis apa yang dikatakan oleh gurunya. Injil ditulis berdasarkan
inpirasi, tuntunan Roh Kudus. Proses
penulisannya panjang. Perjanjian Lama, sampai ribuan tahun. Perjanjian Baru,
tak hanya sehari, atau setahun. Kitab
Suci Katolik, disebut Deuterokanonika. Artinya melalui proses panjang
kanonisasi Kitab Suci. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Tulisan dalam Alkitab Katolik, bukanlah tulisan keramat. Bukan pula mantra.
Tulisan itu dipandang sebagai karya Allah yang memperkenalkan diriNya lewat
hidup Yesus. <b>Perkenalan dari pihak Allah</b>
inilah, yang disebut <b>perwahyuan</b>. Pengalaman manusia akan
Allah-nya, yang mewahyukan diri lewat
Yesus ini, ditulis. <b>Pengalaman manusia akan
Allah</b> itu disebut<b> iman</b>. Maka Kitab Suci, juga disebut
<b>tulisan
pengalaman iman umat</b> akan Allahnya. Karena itu Alkitab juga disebut <b>buku iman</b>. Iman siapa ? Iman Abraham, Ishak, Yakob, Bangsa Israel.
Merekalah leluhur iman. Perjanjian Baru, adalah tulisan Iman. Iman siapa. Iman
Gereja Perdana. Iman para rasul. Iman itu yang kini diteriman oleh Gereja jaman
sekarang. Maka iman gereja, sumber dan asalnya adalah Alkitab. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Selamat ber-iman.</i></span><o:p></o:p></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-44872215973417901492012-10-12T15:56:00.001-07:002012-10-12T15:56:14.189-07:00Kitab Suci, atau Kitab keramat ?<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 259.45pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Alkitab:
Tulisan-Keramat, atau Buku-suci.<o:p></o:p></i></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 259.45pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 259.45pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Di sebuah rumah warga, di atas pintu depan bagian
dalam, tergantung sebuah kantong kecil warna putih. Dalam gantungan yang sama
tergantung pula selembar kertas bertuliskan deretan huruf-huruf. <o:p></o:p></i></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 259.45pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Sesudah mencari tahu, terketahuilah bahwa kantong warna putih, isinya
sebuah benda kecil yang katanya ‘bertuah’. Lembaran Kertas kecil yang
menyertainya, bertuliskan ayat-ayat-kursi. Pemasangan kedua benda itu, tentulah
ada maksudnya. Maksudnya, agar rumah itu terhindar dari malapetaka. Dan juga
lancar rejekinya. Jika begini, pertanyaan refleksinya, praktek pemasangan kedua benda di atas pintu
itu, musirik atau bukan ?. Juga karena
memasang ayat sebuah kitab-suci, bukankah lalu menjadikan-nya sebagai mantra, atau rapalan.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Itulah Kitab-Suci, bisa dikutip tulisan-tulisannya. Dipasang, diperlakukan
tulisan itu oleh sebagian orang, sebagai yang punya daya, dan lalu menjadi mantra.
Tulisan ayat tertentu diyakini punya daya tolak, menjadi disebut aji-aji.
Jadilah aji-aji ‘tolak-bala’.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 259.45pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kitab Suci.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Kitab, adalah buku. Buku itu ditulisi. Tulisannya,
diyakini sebagai sabda Tuhan Allah. Karena
berkaitan dengan ‘Tuhan’, maka, tulisan itu lalu diperlakukan sebagai barang suci. Jadilah
sebutannya, ‘Kitab Suci’. Itu alasan pertama. Alasan kedua, jika tulisan itu
diamalkan dalam kehidupan, akan menghasilkan orang-orang yang saleh. Orang
saleh ini, disebut orang-suci. Karena sifatnya, yang membuahkan kesucian
itulah, maka lalu disebut kitab itu sebagai kitab-suci. Bisa juga didefinisikan,
sebuah kitab, disebut kitab suci, karena sifatnya menyangkut pilihan, menjadi
baik, atau menjadi buruk. Jadi kitab-suci, adalah semacam kitab pedoman-moral.
Orang yang mengamalkan nasehat kitab-suci, akan menjadi orang-orang yang
bermoral. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 259.45pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Dalam kasanah agama katolik, Kitab Suci biasa
disebut Al-kitab. Jaman kini, bentuknya bisa aneka ragam. Ada bentuk buku, VCD, atau Soft-copy yang tersimpan dalam
Hard-disc. Maka apakah relevan untuk disebut dengan kata ‘kitab’. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Mau disimpan dalam bentuk apa, yang jelas Al-kitab adalah kumpulan tulisan.
Yang ditulis adalah kisah kehadiran Tuhan ke dunia ini. Kehadiran Tuhan ke atas
dunia, terjadi lewat, dan di dalam diri
Yesus Kristus. Maka isi kitab-suci katolik pusatnya ada dalam peristiwa Yesus
Kristus itu. Perjanjian lama, menubuatkan. Perjanjian baru, mengisahkan
pemenuhan nubuat itu. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Kisah Yesus Kristus mencakup ajaran, dan karyanya. Yesus dulu mengajar para
muridnya. Dan juga berkarya. Ajaran dan Karya Yesus itu membebaskan manusia
dari belenggu kuasa kegelapan, kuasa
jahat, kuasa setan. Yesus membebaskan manusia dari belenggu dosa. Pembebasan
itulah yang menggembirakan manusia. Maka kehadiran Yesus disebut warta gembira.
Sebutan Injil yang biasa terdengar,
artinya warta-gembira. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 259.45pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penulisan Injil. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Yang menulis manusia. Bukan didekte, seperti
anak-anak SD menulis apa yang dikatakan oleh gurunya. Injil ditulis berdasarkan
inpirasi, tuntunan Roh Kudus. Proses
penulisannya panjang. Perjanjian Lama, sampai ribuan tahun. Perjanjian Baru,
tak hanya sehari, atau setahun. Kitab
Suci Katolik, disebut Deuterokanonika. Artinya melalui proses panjang
kanonisasi Kitab Suci. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Tulisan dalam Alkitab Katolik, bukanlah tulisan keramat. Bukan pula mantra.
Tulisan itu dipandang sebagai karya Allah yang memperkenalkan diriNya lewat
hidup Yesus. <b>Perkenalan dari pihak Allah</b>
inilah, yang disebut <b>perwahyuan</b>. Pengalaman manusia akan
Allah-nya, yang mewahyukan diri lewat
Yesus ini, ditulis. <b>Pengalaman manusia akan
Allah</b> itu disebut<b> iman</b>. Maka Kitab Suci, juga disebut
<b>tulisan
pengalaman iman umat</b> akan Allahnya. Karena itu Alkitab juga disebut <b>buku iman</b>. Iman siapa ? Iman Abraham, Ishak, Yakob, Bangsa Israel.
Merekalah leluhur iman. Perjanjian Baru, adalah tulisan Iman. Iman siapa. Iman
Gereja Perdana. Iman para rasul. Iman itu yang kini diteriman oleh Gereja jaman
sekarang. Maka iman gereja, sumber dan asalnya adalah Alkitab. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Selamat ber-iman.</i></span><o:p></o:p></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-38895775469752420812012-09-23T17:03:00.001-07:002012-09-23T17:04:39.838-07:00Yesus & KristusYesus Kristus, adalah Nabi Isa, menurut sudut pandang sebuah agama. Dia yang akan menjadi hakim bagi semua manusia, jika kiamat tiba.<br />
<br />
Yesus, adalah nama ketika sosok manusia ini hadir, hidup di dunia. Kristus, adalah nama untuk menyebutnya sesudah bangkit dari antara orang mati. Sebutan Tuhan Yesus Kristus, adalah lengkapnya. Ditambahi sebutan Tuhan, karena Dia adalah Tuhan Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia. Maka ketika mati, Dia bangkit lagi. Kematian, maut, kubur, kegelapan sudah dikalahkan.. Peristiwa ini disebut penebusan.<br />
<br />
Manusia yang percaya padanya, adalah yang sudah dibebaskan dari kegelapan, dan ditebus.<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-18354178164825274512012-09-15T13:12:00.001-07:002012-09-15T13:12:16.253-07:00Gambar TuhanSeorang gadis kecil, menggambar Tuhan Yesus. Dilukisnya wajah yang berjenggot, dan tertawa. Sosok Tuhan Yesus kelihatan khas, unik. Namun kelihatan akrab dengan anak-anak.<br />
<br />
Mengapa Tuhan Yesus boleh dan bisa digambar. Karena Dia sebagai Allah, telah mengosongkan martabat ke-Allah-anNya, turun menjadi manusia. Agar bisa komunikasi dengan manusia. Allah yang turun menjadi manusia itulah disebut peristiwa inkarnasi. Firman, Sabda, telah menjadi daging.<br />
<br />
Inilah iman anak-anak Tuhan,Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-52571776991249617002012-07-15T19:40:00.001-07:002012-07-17T11:33:12.385-07:00HajiHaji, berasal dari bahasa arab, hadj atau <i>hajj</i>. Artinya, <b>berjiarah</b>. Tujuan jiarah, tentunya ke tempat-tempat suci. <i>Kaaba</i>, dalam bhs arab artinya batu hitam. Dalam bahasa lokal Indonesia, terucapkan menjadi <i>kakbah</i>. Jika ada orang pergi ke 'tanah suci' orang-orang desa bilang' Ziarah ke kakbah' . Kegiatan ziarah rohani itu, lalu biasa disebut naik haji. Orang yang sudah pernah pergi ke sana, biasa dipanggil 'Kaji'-ne. Juga kerap terdengar orang memanggil 'Pak Haji', Bu Haji.<br />
<br />
Melihat arti kata nya, maka orang yang pernah pergi berziarah ke tempat suci mana saja, bisa disebut naik-haji. Juga orang-orang beragama non-muslim, bisa juga dikatakan 'naik-haji', jika pernah berziarah ke tempat suci tertentu. Tempat suci, masing-<span style="background-color: white;">masing agama, berbeda-beda. Bagi orang katolik, tempat suci itu, --terutama-- adalah situs-situs peninggalan Yesus Kristus. Perbedaannya, bagi orang kristen, terutama katolik, tak ada gelar bagi mereka, sesudah berkunjung ke tempat suci. Dan hukumnya, juga tidak wajib. Yang ingin, punya waktu, dan tentu saja ada dana, bisa pergi ke tempat suci. Diharap, ada makna rohani yang bisa ditimba dari sana. Diharap pula kemudian, iman tumbuh kian dewasa.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">Selamat berziarah. </span>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-41444496039157837272012-06-10T03:40:00.002-07:002012-06-10T03:48:25.497-07:00Tangisan Pro-Diakon<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span id="yiv432221379yui_3_2_0_17_133932129686771" style="font-size: medium;">Seorang
Pro-diakon paroki menangis !? Tentulah menimbulkan tandatanya, mengapa
dan kenapa. Apakah merasa pelayanannya pada umat tak diterima. Apakah
diprotes, gara-gara kalimatnya menyinggung umat yang lain, ketika
memimpin pendalaman iman ? <br /><span id="yiv432221379yui_3_2_0_17_133932129686761"></span></span><span></span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;">Seorang
prodiakon stasi, bagian dari Paroki Batang, rajin dalam menjalankan
tugas: membantu imam membagi komuni, mengirim orang sakit, mengajar
agama, mimpin pendalaman iman. Juga jika kunjungan romo, dia selalu
ikut serta. Dalam kesehariannya, salah satu kegiatan menopang
penghasilan adalah bertani. Suatu hari juga dikembangkannya dengan
beternak. Selama beberapa hari dibuatnya kandang. Deperuntukkan kandang
itu memelihara wedus. Sebuah investasi orang-orang desa, sebagai
celengan.</span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;">Suatu
hari dibelinya dua ekor wedus. Tentu saja sesudah kandang itu siap
dihuni. Tak kurang seekor harganya, tujuhratus ribu rupiah. Pagi hari
didapatkannya dua wedus. Diantarkannya oleh si penjual. Besar harapan
Bapak Prodiakon itu dapat untung. Jika gemuk, nanti harganya tinggi.
Dan jika beranak, berarti tabungannya tambah. </span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;">Tapi,
itulah harapan. Kenyataan, di luar dugaan. Sore hari sesudah mencari
rumput, didapatinya wedus yang seekor mati. Padahal baru paginya
datang. Kagetlah ia. Tak hanya itu, menjadi delog-delog. Tak bisa
banyak omong, mulutnya. Batinnya jadi tertekan. Tak hanya satu, atau
dua jam, melainkan dua hari. Malah sempat meneteskan air mata, alias
menangis. Menangis, karena wedusnya yang baru datang, mati tiba-tiba.</span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span id="yiv432221379yui_3_2_0_17_133932129686774" style="font-size: medium;">Tetangga,
dan umat selingkungan, sebagian datang, bertanya dan menghibur, serta
membantu mencari tahu, apa penyebab wedus itu mati. Seorang warga
lingkungan, berpengalaman dalam hal beternak. Dia melihat gejala, dan
tanda-tanda pada wedus yang mati itu. Si tetangga memberi kesimpulan
sebagai temuan, wedus itu mati karena dientup model. Jadi kena racun
hewan yang mirip laba-laba. </span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;">Di
balik kesedihan Pak Prodiakon, ada keriangan di anak-anak muda. Wedus
yang mati itu harus segera ditangani. Karena racunnya tidak mematikan
manusia, maka disembelihlah wedus itu untuk dimasak, menjadi gulai
kambing. Jadilah malam itu pesta dadakan bagi umat selingkungan. </span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;">Imam,
diakon, pro-diakon adalah pelayan Sabda Tuhan, dan pelayan sakramen.
Bagaimanapun masih manusia, punya hati, punya rasa. Maka wajar jika
bisa terharu, bisa meneteskan air-mata. Itulah bagian-bagian hidup.
Yang musti dijalani. Selamat menjadi pro-diakon. </span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;">Wasalam. Wilujeng. Rahayu.</span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;">-agung ypm-</span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;">dari pantura</span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;">NB: Model = Hewan melata, disebut juga Kala-Jengking. Jika ngentop dengan njengking.</span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;"> disebut juga Kala-Mentel. Karena
kalau jalan menthel-menthel.</span></div>
<div id="yiv432221379yui_3_2_0_15_133931919405740">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-40574813789149460602012-06-08T21:13:00.001-07:002012-06-08T21:13:34.159-07:00GanjelGanjel, adalah balok kayu kecil. Biasa dipakai untuk mengganjal kendaraan, agar tak berjalan sendiri ketika diparkir. Truk & bus, mutlak perlu bawa ganjal, apalagi yang usia tua. Pentingnya benda kecil ini, adalah ketika mogok di jalan yang menanjak. Apalagi, jika hand-remnya tak mempan lagi.<br />
<br />
Kadang-kadang ditemukan ganjel tercecer di jalan. Ada yang di tepi, ada pula yang di tengah. Membahayakan sekali jika terjatuh dan tergeletak di tengah jalan. Kendaraan yang melindas bisa celaka. Dan pengendaranya, malah bisa tewas seketika. Seorang ibu guru pernah jatuh dari sepedamotor, gara-gara ganjel yang tergeletak di tengah jalan. Tak bisa menghindar, dia menabraknya, dan lalu meninggal dunia. Tewas ketika dalam perjalanan ke rumahsakit. Maka hati-hati dengan benda yang disebut ganjel.<br />
<br />
Di sekitar Alasroban, ganjel banyak dijual di tepi-tepi jalan Dulu harganya 10.000,-. Sekarang ada yang 15.000, ada pula yang 20.0000. Tergantung ukurannya. Di halaman pastoran Subah, ada sekitar 15 ganjel, berbagai bentuk dan ukuran. Barang itu diambili oleh pengudud '76 di jalan. Ada yang di tepi jalan. Ada pula yang diambil dari tengah jalan. Bisa jadi barang itu jatuh dari tempatnya, di kendaraan. Sungguh membahayakan bagi pelalu-lintas lainnya.<br />
<br />
Rasanya mengambili ganjel-ganjel, seperti orang kurang gawean. Namun ternyata banyak manfaatnya. Anak-anak jika main bal-balan, kerap pinjam ganjel itu, untuk gawangnya. Anak koster, kerap ambil barang itu, untuk mengganjal motornya.<br />
<br />
Suatu malam, sekitar jam setengah duabelas malam, ada suara berteriak-teriak, "Tolong, tolong....! Tolong..., tolong.....!". Cukup lama suara itu terdengar. Muncul di pikiran ada kejadian apa. Terbangun dari tempat tidur, pengudud '76 keluar dari pastoran, menuju tepi jalan pantura. Ternyata ada dua truk besar. Truk yang satu menarik yang lain, karena mogok. Dan ketika mereka tarik-tarikan, yang menarik juga mogok di jalan tanjakkan sebelah pastoran subah. Dua-nya mogok meger-meger. Yang teriak-teriak ternyata, sang sopir. Kedua sopir itu tanpa kernet. Maka ketika mogok bingung semuanya. Jika rem dilepas, akan nylonong mundur semuanya. Maklum tak ada hand-remnya, karena truk yang sudah tua umurnya.<br />
<br />
Tetangga sebelah belum tidur, masih lek-lekan di kedai pinggir jalan. Dia lalu lari ambil ganjel-ganjel di halaman pastoran. Dengan itu selamatlah kedua truk yang mogok itu, dari nylonong mundur. Dus ganjel yang 'iseng' diambili pengudud '76 di jalan-jalan, menjadi sarana keselamatan.<br />
<br />
Selamat iseng, meng-ambil-i ganjel-ganjel. Di jalanan.<br />
<br />
Wasalam. Wilujeng. Rahayu.<br />
-agung ypm-<br />
dari pantura.<br />
<br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-40749750102324261292012-06-07T08:20:00.001-07:002012-06-07T08:20:54.795-07:00Hari ini, harinya siapa ?<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada sebuah lagu rohani, refrennya begini: "Hari ini, hari ini, harinya Tuhan. Harinya Tuhan. Mari kita .... Dst-dst." Hari ini di Subah--tak tahu-- harinya siapa, karena 5 menit sebelum misa harian dimulai, datang dua orang pria. Keduanya berpakaian necis, mengenakan topi agama. Sebuah topi tanpa kanopi, atau penahan sinar, biasa dipakai oleh orang muslim berdoa, atau kondangan. Mereka agak memaksa bertemu pastor stasi Subah. Ketika ditemui di sakristi, mengajak ke ruang tamu. Ruang tamu tak punya, lalu di garasi. Dengan nada yang tak nyaman, mereka meminta bantuan. Disodorkan sebuah proposal pembangunan mushola RT 2, katanya. Karena jam mulai misa sudah tiba, proposal mau dipel'ajari dulu oleh pastor stasi, untuk kemudian disampaikan pada bendahara. Namun salah satu meminta bernada mendesak, proposal tak usah diberikan bendahara. Untuk pemberian bantuan cukup dari romo saja katanya. Aneh bin ajaib, salah satu bilang, 'Cukup, dari uang saku romo saja..". Spontan, keanehan muncul, darimana orang tak katolik ini, tahu soal uang saku romo, dan ngarani lagi. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mereka terus mencoba mendesak dibantu, dan harus sore itu juga. Alasannya, nanti malam akan ada rapat laporan penggalangan dana, katanya. Pengudud '76, merasa tak nyaman dengan perilaku kedua orang tersebut. Lalu dengan tegas, mengatakan bahwa proposal akan saya bawa dalam doa di Misa. Mohon petunjuk Tuhan, untuk mengambil keputusan. Atas tanggapan seperti itu, mereka mendesak untuk meminta proposal itu kembali. Terjadilah tarik-ulur. Proposal tetap di tangan pengudud '76, dan diselipkan di Injil. Lalu akan pimpin ekaristi, dan mempersilahkan kedua orang itu ikut misa, jika bersedia. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mereka tak mau, lalu katanya akan datang kembali sesudah misa. Pengudud '76 mempersilahkan mereka tak usah datang lagi. Bantuan akan dikirim sendiri oleh romo stasi, dengan koster ke panitia pembangunan mushola. Atas sikap terakhir ini, mereka kelihatan resah dan ketakutan. Apa mau di kata, misa harus mulai. Dan mereka pergi. Pikiran pengudud '76, mereka tak akan kembali lagi. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ternyata, sehabis misa, mereka nongol lagi. Lalu ditemuilah mereka oleh pastor stasi, dengan Ibu guru aktivis, dan koster. Intinya, mereka mohon bantuan. Karena dijawab, akan dipelajari dulu, dan bantuan akan diserahkan langsung ke panitia, mereka mendesak untuk minta lagi proposal, dan tak apa jika memang tak akan bantu. Tapi sudah kojor. Proposal ada di pastor stasi, tak diserahkan pada mereka lagi. Dengan tegas, bantuan akan diserahkan besok pagi pada panitia pembangunan mushola. Pastor stasi & koster akan mencari alamat panitia sampai ketemu. Reaksi mereka nampak makin resah, dan takut. Hari mulai gelap, suara adzan maghrib mulai terdengar dengan kerasnya. Agar acara tarik ulur segera selesai, pengudud '76 mempersilahkan mereka untuk pulang. Dan menyuruh untuk doa maghrib. Jika tidak, akan dipanggilkan polisi tetangga. Mereka lalu masih mau menarik lagi proposal itu lagi. Kali ini, dengan tegas pengudud '76 menyatakan, 'Tak usah takut dengan proposal, saya besok akan mengurusnya. Akan saya sampaikan bantuan langsung pada panitia pembangunan mushola. Tak cari dengan koster, sampai ketemu." Kelihatan mereka makin resah. Tapi karena ada ketegasan tuan rumah mereka terpaksa pergi. '</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tak lama kemudian, katekis mampir ke pastoran. Cerita, dua hari lalu kedua orang itu sudah datang ke gereja. Hendak menemui romonya. Ketika dimintai nama, alamat, mereka tak mau memberikannya. Koster juga menambahi keterangan, dua orang itu bukan warga RT 2. Kami tak kenal. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada keanehan dalam dua orang tersebut. Minta bantuan, seperti nodong. Bukan katolik, tapi fasih sebut istilah koster. Tahu pula 'uang saku romo'. Dan kata orang dekat gereja, RT 2 tak sedang bangun mushola.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Itulah kejadian hari ini. Orang jawa bilang "Uwong golek-golek...!". Lalu hari ini, harinya siapa ? Harinya, 'Wong golek-golek....!'.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wasalam. Wilujeng. Rahayu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">-pengudud '76-</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-64419901798691744602012-06-06T06:45:00.000-07:002012-06-06T12:42:19.478-07:00Kenal Tuhan & Punya pengalaman denganNya( Bag II )<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: large;">Umat Katolik, adalah orang yang sudah kenal sama Tuhan. Lewat tokoh Yesus Kristus tentu saja. Tetapi, bagaimana Dia kok disebut Allah Putra.<i> Larah-larahe kepriwe ! Angger manut basa banyumasan. </i></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: large;">Ada sebutan Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Itu disebut Allah Tri Tunggal. Gereja katolik merayakannya di hari Minggu ini. Allah Tri Tunggal, adalah Allah yang dialami oleh manusia. Allah tetap satu, tetapi dialami oleh manusia sebagai tiga pengalaman.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: large;">Pengalaman pertama, Allah yang mencipta manusia, ada di sorga sana. Orang menyebut dan mengalaminya sebagai Bapa. </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: large;">Pengalaman kedua, Allah yang menebus manusia dari kuasa dosa, dengan menjelma menjadi manusia. Orang menyebut dan mengalaminya sebagai Putra. </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: large;">Pengalaman ketiga, Allah yang mendampingi manusia juga sekarang ini, secara tak kelihatan. Orang menyebut dan mengalaminya sebagai Roh Kudus. </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: large;">Itulah pengalaman manusia tentang Allah. Sebutan Allah Tri-tunggal, mengungkapkan <i>Gusti Allah sing dialami oleh manusia</i>. Setiap saat, setiap waktu, setiap tempat. Orang katolik mengungkapkan pengalamannya itu, dengan setiap kali buat tanda salib: Demi Nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, amin. Sehari bisa sepuluh kali, malah lebih: bangun tidur, mau makan, habis makan. Makannya, sehari tiga kali. Berarti sudah 7 kali. Mau tidur, juga bikin tanda salib. Dus banyak-banyak kali orang katolik mengungkapkan pengalaman akan Allah Tritunggal, dengan bikin tanda salib. Dan itu tak apa, malah bagus.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Istilah Tri-tunggal, adalah ajaran Gereja. Di Kitab Suci tak terdapat istilah itu. Yang ada di dalam Kitab-suci adalah dasar-dasar faham Tri-tunggal. Dari kisah dan Sabda Yesus, nampaklah ke-Tri-tunggal-an Allah itu. Maka bacaan hari Minggu, Perayaan Allah Tri-tunggal ini, menampilkan teks-teks:</span><br />
<span style="font-size: large;">Bacaan pertama, dari bab Ulangan, bab 4, tentang Allah yang esa, dan kuasa.</span><br />
<span style="font-size: large;">Bacaan kedua, dari Surat St. Paulus kepada jemaat di Roma, tentang Roh Kudus, yang berkarya sehingga orang bisa menyebut 'Bapa' untuk Allah di sorga.</span><br />
<span style="font-size: large;">Dan Injil, dari Matius bab 28, mengenai Yesus yang telah diberi kuasa atas sorga dan bumi, sehingga punya otoritas mengutus para murid, untuk membabtis, "...dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus...!"</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Seorang umat meyakini, dengan doa, tanda salib, yang sungguh-sungguh, orang tak akan kesurupan. Atau kena santet.</span><br />
<span style="font-size: large;">Seorang pemain bal-balan dari Inggris, menang piala Champion, sesudah menendang gol penentu kemenangan teamnya, lalu bersyukur pada Tuhan Allah dengan bikin tanda salib.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Selamat mengalami Allah: Dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Wasalam, wilujeng, rahayu.</span><br />
<span style="font-size: large;">-agung ypm-</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-24482177703549293862012-06-03T21:28:00.000-07:002012-06-03T21:28:02.654-07:00Gimana caranya kenal sama Tuhan ? ( Bag I )Apakah para misdinar ini kenal akan Tuhan Allah..? Apakah umat katolik yang ikut misa ini kenal sama Tuhan Allah. Bagaimana jawabnya ?. Kenal !. Malah kenal banget. Lewat siapa anda kenal Tuhan. Lewat seorang tokoh yaitu Yesus Kristus.<br />
<br />
Orang Katolik mengenal Tuhan, sehingga mengerti seperti apa Tuhan itu, berkat Yesus Kristus. Ini bisa terjadi, Karena Yesus Kristus adalah manusia jelmaan Tuhan Allah sendiri. Yesus adalah Allah yang turun ke dunia, menjadi manusia, seperti kita. Karena kesamaan level, sama manusianya lalu bisa saling kenal, komunikasi.<br />
<br />
Yesus memang sudah tak ada di bumi ini, secara fisik. Namun kisah hidupnya, sabda-sabdanya, ajaranNya ditulis. Dan tulisan itu bisa kita nikmati sekarang ini. Tulisan itu berbentuk sebuah kitab, yakni Kitab Suci. Di sana, ada Perjanjian Lama, dan Perjanjian Baru. Alkitab Perjanjian baru berupa Injil. Injil adalah tulisan tentang peristiwa Yesus. Yang menulis Lukas, Mateus, Markus, Yohanes. Dari tulisan itulah orang tahu, lalu percaya, dan mengenali tokoh yang bernama Yesus Kristus.<br />
<br />
Mau kenal Yesus Kristus...? Bacalah Kitab Suci, terutama bagian Injil.<br />
<br />
Selamat berkenalan. Dan salam kenal.<br />
<br />
Wasalam, wilujeng, rahayu.<br />
-agung ypm-Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-67776030641798291652012-06-03T19:59:00.001-07:002012-06-03T19:59:08.675-07:00Lulusan Sekolah & SesamaAnak-anak SMP & SMU baru saja mendapat pengumuman ujian Nasional. Mereka yang lulus pada merayakannya. Ada corat-coret pakaiannya dengan cat piloks. Ada yang konvoy keliling desa-desa. Ada pula yang pacaran di pantai, malah berbuat mesum, dan lalu ketangkep satpol. Sayang kegiatan itu malah bikin hati miris, ngelus dada. Pakaian, sarana untuk pendidikan, masa depan dipertaruhkan buat mainan. Kasihan betul orang tua.<br />
<br />
Bagaimana tidak miris, ngelus dada, pakaian seragam malah diorek-orek. Motor dibelikan dengan susah payah, malah diprotoli, digunakan tanpa rasa penghargaan. Masa depan, malah disia-siakan.<br />
<br />
Sebuah sekolah kristiani di tanah Andalas, ketika lulusan, para siswa diminta menyumbangkan pakaian seragamnya, untuk diperbantukan ke anak-anak transmigran. Jadilah bermanfaat bagi sesama.<br />
<br />
Anak budiman, adalah anak yang bisa menghargai jerih payah orang tuanya. Remaja budiman, adalah orang muda yang bisa berpikir menyiapkan masa depannya.<br />
<br />
Mari menjadi mahkluk ciptaan Tuhan yang budiman.<br />
<br />
Wasalam, wilujeng, rahayu:<br />
-pengudud '76-Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-1544737539870923642011-10-05T19:42:00.001-07:002011-10-05T19:42:26.637-07:00Hujan Buatan (yang) Haram<div style="background-color: white; color: black; font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: 12pt;"><div>Orang memasuki usia tua, bisa memunculkan efek yang beraneka warna. Bisa positif, bisa negatif. Sudah banyak terjadi penurunan daya. Termasuk di antaranya daya pendengaran.</div><div><br />
</div><div>Dalam sebuah makan bersama, di acara silaturahmi dengan umat-umat, diangkat tema-tema kehidupan, dari soal wedus, tanaman padi, dan hujan yang tidak segera turun. Alias musim kering yang berkepanjangan. Memang tiga hari sebelumnya, sempat hujan deras. Namun habis itu, tak ada hujan lagi. </div><div><br />
</div><div>Berkaitan dengan hal hujan, seorang umat, usia delapan puluhantahun, bercerita, dengan nada konfirmasi. Dia mengkonfirmasikan, bahwa 'hujan buatan itu haram.....?!' Peng-oedoed '76 jadi tertawa terbahak-bahak. Ketika ditanyai, sumber keterangan bahwa hujan buatan itu haram, dari mana, dia mengatakan melihat di Televisi.</div><div><br />
</div><div>'O, o, o, begitu, ha, ha, ha.' Memang, berita-berita hari-hari itu di TV mengabarkan bahwa sedang diupayakan hujan buatan di Pulau Sumatra & Kalimantan. Dan sumber berita juga mengabarkan bahwa hujan buatan itu, dibuat dengan bantuan pesawat terbang. Dari ketinggian tertentu unsur garam ditaburkan, agar terbentuklah kumpulan awan buatan. Diharap, awan itu, lalu menjadi hujan. Jadilah hujan buatan, yang diusahakan dengan taburan garam. Namun, bagi seorang berusia delapanpuluhan, telinganya mendengar dan lalu menangkap dalam pikirannya, bahwa 'Hujan Buatan itu haram !!!??'.</div><div><br />
</div><div>Jika pengertian Bapak Tua, itu diberitahukan pada cicitnya yang masih murni, bisa jadi si cicit, akan mempercayai, bahwa 'hujan buatan itu memang haram'. Jika si cicit punya cicit lagi, dan beri pengertian padanya, Cicit generasi ketiga, juga akan memahami, bahkan meyakini bahwa 'Hujan Buatan itu haram...' Dus, jika tak hati-hati dan tak cermat, akan muncul sebuah dogma, bahwa 'Hujan buatan itu haram..' Apalagi, jika tak ada Magisterium, dan Hirarki yang memberi pencerahan.</div><div><br />
</div><div>So, bagaimanapun sebuah dogma, baik jika memahaminya, dengan memperhatikan konteks, dan asal-usulnya. Apalagi dogma sebuah agama. Karena, jika tidak, orang beragama bisa membabi-buta dalam berpijak pada sebuah ajaran dogma. </div><div><br />
</div><div><br />
</div><div>Syalom. Wilujeng. Rahayu.</div><div>Wasalam:</div><div>-agt agung ypm-</div><div><br />
</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-75729493596706518762011-09-10T06:56:00.000-07:002011-09-10T09:34:17.922-07:00Efek Domino<div id="yiv1595186454yui_3_2_0_14_131561790352940" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Minggu yang lalu diadakan kunjungan ke sebuah keluarga. Salah satu angggota keluarga, bertugas sebagai aparat keamanan wilayah. Di rumah itu, ada seorang wanita, seorang perempuan tua, seorang nenek. Katakan Nenek Tua. Karena, kecuali dia, masih ada lagi seorang wanita lebih muda. Ternyata, dia juga sudah menjadi nenek. Maka sebut saja sebagai Nenek Muda<span id="yui_3_2_0_15_1315660362485314"><br id="yui_3_2_0_15_1315660362485347" /></span></span></div><div id="yiv1595186454yui_3_2_0_14_131561790352940" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Nenek tua, ketika ditanyai cucunya sudah berapa,dia jawab,<i> 'Boten namung putu, malah buyute empun nenem..' .</i> Nenek Muda banyak bicaranya. Dikisahkan, di sekitar hari raya lebaran, banyak tamu bertandang-bersilahturahmi ke rumahnya. Salah satunya, sekelompok ibu-ibu. . Dalam acara anjangsana, salah seorang ibu bertanya dan mengajak untuk meninggalkan iman akan Yesus Kristus. Alasannya, dengan meninggalkan Yesus Kristus, akan banyak kawan. Nenek muda juga berkisah, mendapat semacam pencerahan keagamaan dari cucunya. Cucu perempuannya, sekolah tingkat SMP. Sekitar bulan romadlon, ikut pesantren-katolik di Kapel Subah. Ketika pulang, dia tunjukkan kertas-fotokpinan yang dia dapat dari peng-oedoed '76. Kertas itu adalah makalah bahan rekoleksi. Inti pokok makalah adalah iman para rasul terhadap Yesus Kristus. Iman itu yang lalu jadi warisan bagi orang katolik. Terdapat juga di sana, kisah-kisah penunjang. Dua hal yang diminta oleh cucunya agar dibaca oleh Nenek muda, adalah tentang Novel <i>The Da Vinci Code </i>dan Uraian Siapa yang sebenarnya disalibkan pada peristiwa Yesus Kristus. <br />
<br />
1. Novel <i>The Da Vinci Code</i>, menceriterakan bahwa Yesus pernah menikah dengan Maria Magdalena. Lalu tinggal di Perancis. Malah dari pernikahannya, sampai punya keturunan. Menurut pengarang The Da Vinci Code, Dan Brown, ketika disalib, kaki Yesus tidak dihancurkan. Sehingga hanya mati suri. Lalu bisa lari. Melarikan diri. Pengarang Novel, memang bisa bikin cerita apa saja, agar tulisannya menarik. Dan lalu banyak orang beli. <br />
<br />
Novel <i>The Da Vinci Code,</i> ditulis berdasarkan tulisan apokrif. Injil yang digunakan adalah injil apokrif. Artinya, tidak diterima oleh gereja. Injil yang dijadikan sumber penulisan novel itu berasal dari masa sekitar abad II -III. Masa di mana Hirarki Gereja dan Injil Kanonik mantap.<br />
<br />
2. Ada tradisi yang meyakini, bahwa<b> 'Yang disalibkan'</b> bukanlah Nabi Isa. Bukan Yesus. Melainkan diganti oleh orang lain, yakni salah satu murid yang diserupakan seperti Yesus. Tradisi ini, adalah dongeng yang muncul sekitar abad VI. Orang katolik, beriman berdasarkan kesaksian para rasul. Bukan berdasarkan dongeng-dongeng, yang tak jelas asal-usul dan juntrungannya. <br />
<br />
Pada doa penutup, sesudah makan, umat pemimpin doa mengucapkan sebuah kalimat, 'Ya Bapa, semoga kegembiraan dalam perjumpaan kami, memperteguh kami dalam menjalani hidup ini......'<br />
Kegembiraan yang diangkat dalam doa itu, adalah kegembiraan iman. Kegembiraan yang memperteguh semangat. Semangat menjalani kehidupan.<br />
<br />
Selamat bergembira. Juga dalam ber-iman.<br />
<br />
Syallom. Wilujeng. Rahayu.<br />
Wasalam:<br />
-agt agung ypm-</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-41714274431299603682011-09-03T09:38:00.000-07:002011-09-06T04:46:23.576-07:00Kegagalan (men)Cinta<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">Tiga hari yang lalu, dan juga hari ini, di TV Metro, ditayangkan sebuah acara, yang oleh redaksinya diberi judul <b>Mereka yang 'dipilih'</b>. Ditampilkan, dipertontonkan tiga orang yang menjadi mualaf. Oleh pewawancara, diberi pertanyaan-pertanyaan seputar perjalanan hidup ber-imannya. </span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;"><br />
</span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">Dari kacamata sang konseptor acara, judul yand ditulis, adalah Yang 'dipilih'. Namun direfleksi dari kacamata kekristenan, mereka-mereka itu, adalah orang yang mengalami kegagalan. Kegagalan dalam mengikuti Tuhan Yesus Kristus. Salah satu yang menarik, adalah alasannya. Tidak ada alasan yang mengatakan, bahwa ajaran Yesus Kristus itu tidak bermutu, berkwaliltas rendah, menyesatkan. Tidak ada, dan tidak terdengar. </span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;"><br />
</span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">Jika direfleksi, dianalisi, orang meninggalkan Yesus Kristus, kerap kali tidak karena soal ajaran. Melainkan soal-soal lain. Yakni soal kehidupan. Hal itu, a.l.: </span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">1. Jodoh yang cocok tak segera didapat.</span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">2. Ekonomi, agar jalan lebih lancar.</span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">3. Jabatan, agar bisa didapat, diduduki.</span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">4. Soal keluarga yang tak harmonis. Cerai, atau ingin nikah lagi, atau selingkuh.</span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">5. Ditambah pengetahuan yang minim tentang kekristenan-kekatolikan. </span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;"><br />
</span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">Ada orang yang berbangga dengan hal tersebut. Namun bagi pengikut Kristus, apalagi yang katolik, hal seperti itu tidaklah mengagetkan, karena......, Karena Yesus Kristus sendiri sejak masih hidup di atas bumi ini secara fisik, sudah meng-antisipasi hal-hal tersebut. Dus tidak mengherankan dan tidak mengagetkan. Dalam Injil Yohanes( 9:25-71), sesudah Yesus mengutarakan ajaran tentang Dialah Roti Hidup, banyak muridnya yang meninggalkan Yesus. Bahkan, sempat mereka ribut dulu, bertengkar, bersungut-sungut. Mereka tak tahan, akan tegasnya ajaran Yesus. Bisa dilihat, Yoh 6:60, dikatakan: 'Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya ?'. </span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;"><br />
</span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">Di bagian lain, dikisahkan banyak murid yang mengundurkan diri, dan tidak mengikuti Dia lagi. Dan sesudah rontognya pengikut-pengikut Yesus ini, Dia menanting keduabelas murid, dengan bertanya: 'Apakah kamu mau pergi juga ?'.</span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;"><br />
</span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">Ikut Tuhan Yesus Kristus, memang butuh daya. Daya tahan. Tahan banting. Juga ketika hidup serasa diontang-anting. </span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;"><br />
</span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">Syalom. Wilujeng. Rahayu. </span></i></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><span style="font-size: large;">Wasalam:</span></i></div><i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: large;">-agt agung pypm-</span></i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-21559430227446463302011-08-26T06:40:00.001-07:002011-08-26T06:40:30.859-07:00Komandan OMK<div>Pada bulan Romadon, di sekolah-sekolah negeri,diselenggarakan kegiatan Pesantren Kilat. Siswa-siswi non muslim, dalam hal kegiatan rohani, diserahkan kepada guru agama masing-masing. Untuk itulah OMK se Paroki Batang, Rabu lalu mengadakan rekoleksi. Bertempat di kapel Subah. Peserta yang hadir 50 orang. Tema yang disodorkan oleh mereka, adalah "Hidup sebagai minoritas, di tengah-tengah mayoritas". Diminta pastor Stasi Batang Timur untuk memberi materinya. </div><div><br />
</div><div>Pertemuan dengan orang-orang muda, kerap tidak mudah. Tidak mudahnya, a.l., karena ketika acara berlangsung, banyak yang omong sendiri, main hp-nan, SMS-an, atau tustel-tustelan. Guna meng-atasi hal-hal tersebut, maka di awal acara dibuatlah kesepakatan:</div><div>1. Semua HP, tustel harus wajib dikumpulkan pada panitia.</div><div>2. Ketika Narasumber bicara, peserta tidak diperbolehkan bicara. </div><div>3. Posisi 'Nara Sumber', sebagai pengisi materi, adalah komandan. Punya hak menentukan, mengkomandani, agar suasana kondusif.</div><div><br />
</div><div>Di tahap awal, diinfentarisir beberapa tantangan hidup sebagai minoritas. Beberapa tantangan, a.l.: situasi dinomor-duakan, disulit-sulitkan. Ada juga yang oleh pacarnya diajak pindah agama. Demi 'cinta', katanya. Bagaimana hal-hal demikian harus disikapi.</div><div><br />
</div><div>Rekoleksi mengajak peserta memahami inti <span style="font-style: italic;">ajaran Katolik</span>. Tanpa pengertian dan pemahaman yang mendalam,orang mudah hanyut oleh tawaran-tawaran, rayuan kemudahan & kenikmatan. Inti ajaran Katolik adalah, misteri peristiwa Tuhan Yesus Kristus. Disebut juga misteri iman. Isi misteri itu adalah, bahwa Tuhan Yesus sengsara, wafat disalib, dan lalu bangkit. </div><div><br />
</div><div>Orang katolik mesti mengimani misteri itu. Dari mana asal-muasal iman seperti itu. Tentu dari kesaksian para rasul. Karena itulah iman orang katolik disebut rasuli.</div><div><br />
</div><div>I. Rasul Petrus berkotbah tentang iman dan kesaksiannya: "Yesus inilah yang dibangkitkan Allah,dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kaum salibakitu menjadi Tuhan dan Kristus "(Kis 2:32.36)</div><div><br />
</div><div>II. St. Paulus menegaskan dalam suratnya: "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami, dan sia-sialah juga kepercayaanmu"(I Kor 16:19 ).</div><div><br />
</div><div>III. Dus, iman akan sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus merupakan pokok pewartaan para tasul. Kepada orang yahudi dan Yunani, mereka mewartakan bahwa Yesus, Gurunya yang telah disalibkan itu telah bangkit, hidup dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa(Mrk 16:19)</div><div><br />
</div><div> Iman para OMK, asalnya dan sumbernya, juga dari sana. Yaitu bersumberkan kesaksian para rasul. </div><div>Ketika pulang para OMK melipat fotokopinan pemberian dari Nara Sumber. Dan memasukkannya kedalam tas, atau saku, untuk dibawa pulang. Isi dari fotokopian itu, adalah pokok iman para rasul. Yang adalah kesaksian para rasul. Yang adalah inti ajaran para rasul, bahwa Yesuslah Sang Mesias. Yang telah sengsara, wafat, dan kemudian bangkit. .</div><div><br />
</div><div>Bravo OMK...!</div><div>Syalom. Wilujeng. Rahayu.</div><div>Wasalam:</div><div>-agt agung pypm-</div><div><br />
</div><div><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-63223889997569883012011-08-23T07:08:00.000-07:002011-08-23T07:08:00.275-07:00Kuburan Yang Lucu<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Minggu lalu, Pak Carik, yang juga Pro-diakon meninggal dunia, dipanggil Tuhan. Waktunya, teramat singkat. Minggu masih makan bersama, dalam acara kunjungan, Jumat masuk Rumah-sakit, dan sabtu malam, langsung tiada. Mengagetkan & dan menrenyuhkan. Dialah yang dulu terceritakan sebagai tokoh, dalam kisah <span style="font-style: italic;">Senjata makan tuan.</span> Ketika sedang pimpin ibadat, Hp-nya berbunyi di sakunya, padahal alba terkunci dengan singel. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sayang, orang rajin dan saleh, cepat tiada. Yah itulah hidup, salah satunya harus menghadap Bapa dalam peristiwa kematian. Jazadnya tentu dimakamkan di pemakaman, atau disebut juga kuburan. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Berbicara tentang kuburan, di kawasan Subah-Weleri, ada yang lucu-lucu. Lucunya, beberapa kuburan, diwarnai dengan warna-warna cat, yang biasa dipakai partai politik. Apakah para saudara yang dikubur itu masih berpolitik, tentu tidak. Warna yang dipakai untuk mengecat batu nisan, adalah hijau, atau biru muda. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sudah menjadi rahasia umum, warna hijau, menjadi kekhasan aliran NU. Dan warna biru, merupakan kekhasan aliran Muhamadiyah. Dari cat yang dikenakan pada batu nisan, menunjukkan dia beragama aliran apa. Atau mungkin, ahli warisnya, yang menganut aliran agama itu. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jika dilihat dan direnungkan, rasanya kuburan itu terasa jadi lucu. Orang mati masih berkotak-kotak, atau dikotak-kotakkan dalam aliran-aliran agama tertentu. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Orang hidup, terkotak-kotak dalam agama-agama, aliran-aliran, atau partai-partai. Ketika sudah di liang kuburpun masih juga dikotak-kotakkan. Dibeda-bedakan, a.l. dengan warna-warna. Dan itu semua yang melakukan adalah manusia. Apakah di sorga sana, juga akan dikotak-kotakkan ? Siapa yang akan meng-kotak-kan. Manusia, kadang-kadang berperilaku melebihi Tuhan. Juga ketika sudah di alam kubur. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sebaiknya, memang manusia tak usah melebihi wewenang Tuhan. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Mari beragama, tanpa memaksa, atau melibihi wewenang Tuhan. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Syalom. WIlujeng. Rahayu.</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Wasalam:</span></div><div><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;">-agt agung ypm_</span></div><div><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-56270919591642772782011-08-23T07:05:00.001-07:002011-08-23T07:05:59.519-07:00Sahabat Pelajar<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Di jalan lintas selatan, kawasan Gombong, pernah terbaca di sebuah Mikro bus, tulisan "Sahabat Pelajar". Di Kawasan Batang Timurpun, tulisan itu ditemukan. Juga tertulis di sebuah Mikro Bus, "Sahabat Pelajar'. Memang penumpangnya para pelajar-pelajar. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jumat, Minggu lalu, diadakan Ekaristi Pelajar di Kapel Subah. Yang ikut, para pelajar se kawasan Stasi-stasi Batang timur. Sayang salah satu stasi besar, Kedawung tak ada yang bisa datang. Maklum memang, karena jarak dan transport yang tak mudah. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Peserta Ekaristi, ada 35 siswa-siswi. Terdiri dari jenjang SD, SMP & SMA. Dari berbagai sekolah. Suasana, terasa semarak, dengan nuansa remaja semi anak-anak. Untuk selanjutnya, akan dirutinkan acara ini, tiap bulan sekali. Beberapa guru dan moderator mendampingi mereka. Salah satu, mengiringi lagu-lagu sebagai organis. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pengudud '76 melayani Misa pelajar ini. Biasanya, misa kaum muda, bahkan dewasa kerap sepi jawaban aklamasi. Seolah-olah perayaan liturgi, hanya semacam pertunjukan belaka. Untuk itu, diantisipasilah keadaan. Dibagikan kepada mereka, Buku TPE-umat merah kecil. Sebanyak empatpuluhlima eksemplar. Tiap siswa pegang satu. Dan ketika ekaristi, setiap kali diajak untuk membuka, halaman-halaman yang bersangkutan dengan tahap-tahap upacara. Buahnya terasa, jawaban-jawaban aklamasi, terdengar jelas. Dan menggairahkan. Untung, pengudud '76 baru saja beli buku merah kecil itu dari Kanisius, sebanyak seratus eksemplar. Dan maaf, belinya pakai uang stipendium. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Yang tak ter-anstisipasikan, buku-buku lagu. Di Kapel Subah, hanya tersedia 7 buku Puji Syukur. Semula, ada sepuluh. Dengan minimnya buku-buku lagu itu, siswa-siswi tak bisa ikut nyanyi. Sehingga seperti nonton pertunjukan koor. Betapa semaraknya, jika buku-buku lagu itu juga tersedia. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Di masa datang, pengudud '76 usahakan buku-buku <span style="font-style: italic;">Madah Bakti</span> dan <span style="font-style: italic;">Kidung Ad</span>i, agar liturgi semakin menggairahkan. Di kedua buku tersebut, bagian penuntun Ekaristi, <span style="font-style: italic;">ade.</span> Dan bagian lagu-lagu, juga a<span style="font-style: italic;">de</span>. Menurut bahasa Malaisya.</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Liturgi, agar menggairahkan, memang harus disiapkan. Antara lain dengan sarana-sarana, termasuk buku-buku umat. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Selamat berdoa, dengan Liturgi yang semarak dan menggairahkan.</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Syalom. Wilujeng. Rahayu.</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Wasalam:</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">-agt agung pypm-</span></div><div><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-49594485598681949972011-08-10T18:39:00.001-07:002011-08-10T18:39:41.619-07:00Pantura Undercover<div id="yiv41465706yui_3_2_0_14_131297465310640">Banyak orang bangga hati dengan julukan Indonesia sebagai bangsa yang agamis. Tempat-tempat ibadat bertebaran di mana-mana. Suara-suara doa menggema setiap kali, lewat pengeras-pengeras suara. Namun betulkah demikian hidup realnya. Nampaknya, hanya sedikit prosen yang selaras dengan penampakkan simbolisnya. <br />
<span></span></div><div id="yiv41465706yui_3_2_0_14_131297465310640"><br />
</div><div id="yiv41465706yui_3_2_0_14_131297465310640">1. Di sebuah kampung, dekat stasiun kereta api Batang, beberapa bulan yang lalu terpasang di atas sebuah jalan, spanduk besar. Tulisannya kuranglebih demikian: "Lokalisasi ini ditutup ! ttd: Rt ...... Kalurahan ....... Kecamatan ......." Keadaan di sekitar tempat itu sepi. Ternyata memang, beberapa orang setempat di situ bilang, baru saja ada penggerebegan oleh masyarakat kampung. Tempat itu tadinya ramai, tempat para wanita pramunikmat menjajakan diri. Kini bubar. Termasuk para ibu-asramanya.</div><div id="yiv41465706yui_3_2_0_14_131297465310640"><br />
</div><div id="yiv41465706yui_3_2_0_14_131297465310640">2. Hari-hari ini, adalah bulan puasa. Banyak orang di mana-mana berpuasa dan berdoa. Akhir dari masa itu disebut Lebaran, atau Iedul fitri. Diharap, output dari kegiatan keagamaan ini, orang menjadi suci hidupnya. Soleh perilakunya.</div><div id="yiv41465706yui_3_2_0_14_131297465310640"><br />
</div>3. Di kawasan Batang, Alas Roban, Weleri, Pekalongan, banyak warung-warung kopi. Baik di tepi jalan, di tepi sawah, maupun di tepi hutan. Suatu siang, dua orang perempuan minum teh panas dengan saling cerita. Cerita tambah ramai, dengan umpan balik sang penjual minuman yang sudah tua umurnya. Jadilah tiga orang bercerita tentang kisah-kisah hidupnya. Dan juga program yang akan dilakukannya. Cerita awal bermula, ketika salah seorang wanita, setengah baya, mengeluh tentang ekonominya. Dia terkena imbas dari tulisan yang terpampang di spanduk di atas sebuah jalan di dekat stasiun kereta. Ternyata ibu itu, semula berprofesi sebagai Ibu Asrama. Dengan adanya serbuan masa, larilah dia. Dan bangkrut usahanya. Demikian juga anak-anak asuhnya. Bubar semuanya. <br />
<br />
Siang itu, dalam rangka pelarian, ia ketemu bekas anak asuhnya, yang sudah lama pindah. Namun kegiatannya tetap sama, sebagai pramunikmat para pria, di lokasi lain. Menghadapi bekas ibu-asramanya, dia memberi tips, resep usaha. Resepnya, adalah niteni waktu. Waktu banyak tamu, alias pria hidung belang berdatangan, adalah seminggu sebelum Hari-Raya-agama, dan seminggu sesudahnya. Saat-saati itu banyak pemudik pada pulang, dengan membawa uang. Banyak pula orang-orang yang sedang mendapatkan uang THR. <br />
<br />
Mendengar kisah & program mereka, pengudud '76 mengisap rokok dalam-dalam berulang kali, sambil ber-ujar dalam hati: "Saat hari-raya-agama, sehabis orang berpuasa & intensif berdoa, tak bikin laku tobat, malah bikin dosa...." Jika demikian, apa artinya, berbangga diri, sebagai bangsa-agamis, namun hidup real demikian, demikian, demikian.......... Mendingan jadi negara sekuler saja. <br />
<br />
Selamat menyambut Hari-Raya-Agama.<br />
<br />
Syalom. Wilujeng. Rahayu.<br />
Wasalam:<br />
-agt agung pypm-Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-58138732145184936242011-08-01T11:12:00.000-07:002011-08-01T11:12:54.323-07:00Imam Yang (tidak) menakutkan<span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: large;">Stasi Kuripan, adalah bagian dari Paroki Batang. Posisi di dekat pantai utara, Di balik bukit, dan di seberang hutan-hutan jati. Untuk ke sana, mesti lewat jalan menurun amat tajam. Juga demikian menanjakknya, jika hendak pulang. Leluhur stasi ini, adalah umat yang dulu pegawai perkebunan, kelahiran Jelog. Dia jadi katekumen, dan lalu dipermandikan, karena tertarik pada kepribadian seorang kepala perkebunan, asal Manado, yang betul saleh hidupnya. <br />
<br />
Ciri khas stasi ini, adalah, jika ekaristi, anak-anak & remaja, cukup banyak yang ikut. Tentu saja dengan komposisi jumlah umat setempat. Lagu-lagu liturgi cukup bergairah dinyanyikan. Kadang-kadang kerap salah. Dan salahnya juga berjamaah. Jadi tak kelihatan jika salah. Malah seperti lagu aransemen baru. <br />
<br />
Jika ke sana, mobil yang kuat powernya yang mesti dipakai, agar tak mogok di tanjakan. Beberapa kali peng-udud ke stasi ini, mengendarai Minibus Colt-Mitsubishi. Tak pernah mogok, karena mobil ini terkenal kehandalannya di jalan-jalan curam. <br />
<br />
Suatu hari seorang tokoh umat mampir pastoran, untuk sekedar say hello. Dia juga senang baca buku-buku. Maka lalu pinjam dua buku. Satu, tentang rohani. Satunya, tentang asal-muasal Kitab-suci. Sambil bicara tentang buku, dan minum kopi, dia mengatakan:<br />
+ Romo, kami kagum sama romo.....<br />
- lho apanya yang dikagumi, tak ada yang istimewa.<br />
+ Kami, umat kagum karena baru pertama kali ini, melihat ada romo yang naik mobil tua, dan tidak bagus lagi....!<br />
- O, tak masalah. Bagi saya, untuk sebuah kendaraan, yang penting bisa menghantar orang ke tempat tujuannya. Bisa untuk pelayanan. Bisa untuk bantu ini, bantu itu. Tak penting apa mereknya, tak soal pula keluaran tahun berapa. <br />
+ O, begitu. Tapi ada yang lebih penting lagi, dengan romo naik mobil seperti itu, kami, umat itu menjadi tidak takut lho. Sama romo...........'<br />
- hal..ha...ha....., <br />
<br />
Ternyata, ada umat yang tidak ditakut-takuti saja, sudah takut sama romonya....<br />
<br />
Dalam film Tele-Tubes, ditampilkan sosok Singa. Singa itu bersuara keras menggema, dengan berkata, "Aku Singa menakutkan............. Aku Raja hutan menakutkan............ Aku Singa menakutkan. Aku Raja hutan menakutan...............!" Kalimat itu diucapkan beru-ulang-ulang.<br />
<br />
Romo, adalah imam. Dan imam, adalah rohaniwan. Dan tidak untuk menakutkan......<br />
Ha, ha,ha......Mari tidak menakutkan.<br />
<br />
Syalom. WIlujeng. Rahay</span>u.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5474537116665930456.post-20892215191549317622011-07-18T10:35:00.000-07:002011-07-18T10:36:14.448-07:00Managing The Nation<a class="bia" href="http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7V0L93xJecqv4v26786UIId5lT8lEcXpJtFWBd3fCyyZZGxpQRazopBlHdPiX16NKpE753sa8QAg5z3FbhIYKvcnw2XaWFYhdVH3R2VVNxkx4W5kA_ULpWA_j6ExpWFfr5A61S-nwwAo/s200/1.bmp&imgrefurl=http://desi-fisika.blogspot.com/2009/07/ayunan.html&h=171&w=153&sz=5&tbnid=58R2lZ9g54DosM:&tbnh=90&tbnw=81&prev=/search%3Fq%3Dayunan%2Bsederhana%26tbm%3Disch%26tbo%3Du&zoom=1&q=ayunan+sederhana&hl=id&usg=__3DdkWnw_j0_OxokOv8_eXGP92cA=&sa=X&ei=cWwkTrC4BcPyrQf83dSSAg&ved=0CCcQ9QEwAg" id="58R2lZ9g54DosM:" style="height: 90px; margin-left: 14px; margin-top: 0px; width: 81px;"><img align="middle" alt="" border="0" class="th imgthumb3" height="90" id="imgthumb3" src="data:image/jpg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wBDAAkGBwgHBgkIBwgKCgkLDRYPDQwMDRsUFRAWIB0iIiAdHx8kKDQsJCYxJx8fLT0tMTU3Ojo6Iys/RD84QzQ5Ojf/2wBDAQoKCg0MDRoPDxo3JR8lNzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzf/wAARCABaAFEDASIAAhEBAxEB/8QAGwABAQEBAQEBAQAAAAAAAAAAAAUEAwECBwb/xAA5EAACAQMCBQEFBAgHAAAAAAABAgMABBEFMRIhQVFhcQYTIzOBFCJ0sgcVJDJCUmKRNEOCkqGx8f/EABQBAQAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAD/xAAUEQEAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA/9oADAMBAAIRAxEAPwD9xrwnFe1L1aPVJm91ZLbCAgcbNO6ORzyBhDjpz3323oNq3cDpI6yDgjJDOeSjG/Px19D2NfLXsC2y3DMQj44cqQWzsAN8ntUiS21eT3SG004W0QHDAty4UkbZ+HsOg2/sK+1i1prlriW3092AxEPtUmIx1/y9z37cuXPIV5LiOOWOJm+JJnhUDJIG59PPkd68W5jad4VbMiAFgBtnbPnxX8rqV/qujpGZYLKS7vJAjSidyUUZJbh93yVRnl3PUnnvFrq5tVghgsUhY8UjLeSFpc75b3fXqd+2KC0l5C8UkokHuoyQznkvLfn2Hfwe1ePeQpAkzlgj44QUPExOwxvnxUl7fWJHjDWmnC3hA4IFuXC5GxPw+nLA269serDrX2priW30+SQZEQN1Jwxjx8Pc9T9NqCy1xEsyQlviPkqoGTgbnwPNdal6Rb3kRla/S397JgtLFKzF9+WCowo6Af8AeSalApSlApXJ7iKOSOJ5UWSUkRqWGXwMnA68q6Dag9rldXEdtA80xwiDJOM/+nxXRjgVMB/WN9xHJtbV8Jy5SSjkT6LsP6s/yigw3MEgksLq5UC5nvY+Jc5EahX4UHpk57knpit+n/sVw2nuTwAcdsT1jzzX/SSB6FfNfOtfN0z8an5XrRqNs9xErQELcRN7yFjsGHQ+CCQfBoNtKz2Nyt3bJMoK8XJlbdGHIqfIII+laKBSlKBSlKDKbMNqCXhduJIWiC4GAGKknv8Awj+1aqVnvblLSBppMkDACqMsxJwFHknAoOOoyTOI7W24lebPFKB8tBjJz/NzAHk52BrVbxRwQpDCoWNAFVR0ArNp1vJHG0lyeK4mPFJg5A7KPAHLzvua20EvW/m6Z+NT8r1UFS9b+bpn41PyvVQUEuT9g1ETD/D3TBJP6Jdlb0YYU+Qvc1TBzXK6gjubeSGZeKORSrDuDWbTJ5Cr2tw2bi3wrMR8xT+6/wBevkEdKDfSlKBSlKDjd3VvZW73N3PHBBGMvLK4VVHknkKmadc2+uTLqNtPFPZRErbNG4ZXbZnyO3MD6nqKj/pU9mb32s9lH07TZI1uVmSZVlJCvw5+7npv/wAVL/RB7G6p7I6fdprEkJluHDpFExb3XRsnYk4XbtQfolKUoJmtAmXTcAnF6mf9rVUFR9a1KKzutOhklRGlnB++cDhAIJz6lar0HtTtTieNkvoELywA8aKOckf8Sjz1HkY6mqFY9WgkudPuIYWw7pgZOOLuCegO2fNB1tL21vE47S4imUYyY3DY9cbVoqLbxPPqEE0djJZRwoyPxhQXBAwoCk5APPPgY3NWRtQe0pSgi6NpNzp+oXl1NfNcLdtxujKfutxHHDz5DhIBHcZGNqqXMTTIAsrxEMDxJjPI5xz6Hb612pQYkmuUZFntcliwLwuGVQNic4PPwD6159puZUHurN42eNiGnZQEbYBgCTz8ZrbgdqYFBEMM1rfXE8tpJffalQZQrhMDBTDNyUnn15k589tHuEtNPt7S8kEVzFCGdJXGVXON84IG2fSqvCK+XjSRCjqGVt1YZBoOUt7awqzS3ESBAC3E4GAdq4TyPd8cECOE4jHLI3FGQMbpy+8cnfYd+WK1JbxIxZI0UnGSqgE42rpgUET2p0H9e6QtgJUiCzxS8UkZkyEYNjcb4wTnYmqWm2xs7C2tWkMhhiWMuRjiwAM46bVqpQKUpQKUpQKUpQKUpQKUpQKUpQKUpQf/2Q==" style="display: inline-block; height: 90px; padding: 0px 0px; width: 81px;" title="http://desi-fisika.blogspot.com/2009/07/ayunan.html" width="81" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;">Stasiun TV Metro, seminggu sekali menayangkan acara tentang managemen. Judulnya, Managing The Nation. Pembawa acara, seorang bekas menteri, bernama 'Tanri Abeng'. Pola kerja acara itu, tak beda jauh dengan pola refleksi, Latihan Rohani St Ignasius. Biasanya, dihadirkan seorang pejabat publik. Keputusan-keputusan yang menyangkut publlik, dianalisa, dilihat dari prinsip-prinsip managemen. Kelebihannya, apa. Kekurangannya apa. Lalu apa yang bisa diteruskan, dan apa yang bisa dikembangkan. <br />
<br />
Dalam kasanah ilmu managemen, ada unsur-unsur yang vital, guna kelangsungan sebuah organisasi, atau lembaga. Pertama, pasar atau masa. Kedua, produk. Ketiga, sistem. Keempat, human-resource, atau sumber-daya-manusia. <br />
<br />
Sumber daya manusia yang handal, adalah faktor yang tak boleh dikesampingkan. Maka penting, untuk hal ini bekenaan dengan rekruitmen, pelatihan, dan gugus kendali mutu. <br />
<br />
Era tahun delapan-puluhan, pernah berdiri paroki yang bernama Subah. Belakangan, turun status, jadi Stasi Subah. Kenapa bisa demikian, tentu ada faktor-faktor yang menyebabkannya. <br />
<br />
Jika ditelisik, seperti cara analisa Managing The Nation, bisa terketahui hal dasar yang menjadikan paroki tersebut turun status. Ketika itu, aktivis-aktivis paroki terdiri dari para pegawai PTP, atau perkebunan-kehutanan. Berdasarkan kesaksian-kesaksian, mereka-mereka adalah orang yang rajin dan mau bekerja dalam pelayanan gereja. Beberapa di antara merekapun jabatannya tergolong tinggi. Inilah nilai unggul mereka, jadi pejabat, tentu punya kemampuan kerja. Perusahaan diuntungkan, Gereja juga diuntungkan. <br />
<br />
Namun, ada rasa sayangnya. Sayangnya, mereka bertugas di suatu tempat tak begitu lama. Begitu perusahaan memutasi, pindahlah mereka itu. Efeknya, sebagi pengurus Gerejapun, akhirnya, harus berhenti, ketika masa bakti belum selesai. Dus, di sinilah terjadi ketidak-stabilan sumber-daya manusia. Maka kepengurusan yang stabil, membutuhkan orang-orang yang stabil. Ya kepribadiannya, ya tempat-kerjanya. <br />
<br />
Kini, meski bukan paroki, Gereja Subah, tetap berdiri, berstatus sebagai stasi. Kepengurusan relatif stabil, karena orang-orangnya memang stabil: Pensiunan, guru, petani, perangkat desa. Mereka tak pindah-pindah, maka sebagai pondasi gereja, menjadi bisa diandalkan. <br />
<br />
Supaya paroki hidup, ternyata juga butuh yang namanya Stabilitas. <br />
<br />
Mari membangun Gereja yang stabil. <br />
<br />
Syalom. Wilujeng. Rahayu.<br />
Wasalam:<br />
-agt agung pypm-</span></a><br />
<ul class="rg_ul"></ul>Unknownnoreply@blogger.com0