Umat Katolik, adalah orang yang sudah kenal sama Tuhan. Lewat tokoh Yesus Kristus tentu saja. Tetapi, bagaimana Dia kok disebut Allah Putra. Larah-larahe kepriwe ! Angger manut basa banyumasan.
Ada sebutan Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Itu disebut Allah Tri Tunggal. Gereja katolik merayakannya di hari Minggu ini. Allah Tri Tunggal, adalah Allah yang dialami oleh manusia. Allah tetap satu, tetapi dialami oleh manusia sebagai tiga pengalaman.
Pengalaman pertama, Allah yang mencipta manusia, ada di sorga sana. Orang menyebut dan mengalaminya sebagai Bapa.
Pengalaman kedua, Allah yang menebus manusia dari kuasa dosa, dengan menjelma menjadi manusia. Orang menyebut dan mengalaminya sebagai Putra.
Pengalaman ketiga, Allah yang mendampingi manusia juga sekarang ini, secara tak kelihatan. Orang menyebut dan mengalaminya sebagai Roh Kudus.
Itulah pengalaman manusia tentang Allah. Sebutan Allah Tri-tunggal, mengungkapkan Gusti Allah sing dialami oleh manusia. Setiap saat, setiap waktu, setiap tempat. Orang katolik mengungkapkan pengalamannya itu, dengan setiap kali buat tanda salib: Demi Nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, amin. Sehari bisa sepuluh kali, malah lebih: bangun tidur, mau makan, habis makan. Makannya, sehari tiga kali. Berarti sudah 7 kali. Mau tidur, juga bikin tanda salib. Dus banyak-banyak kali orang katolik mengungkapkan pengalaman akan Allah Tritunggal, dengan bikin tanda salib. Dan itu tak apa, malah bagus.
Istilah Tri-tunggal, adalah ajaran Gereja. Di Kitab Suci tak terdapat istilah itu. Yang ada di dalam Kitab-suci adalah dasar-dasar faham Tri-tunggal. Dari kisah dan Sabda Yesus, nampaklah ke-Tri-tunggal-an Allah itu. Maka bacaan hari Minggu, Perayaan Allah Tri-tunggal ini, menampilkan teks-teks:
Bacaan pertama, dari bab Ulangan, bab 4, tentang Allah yang esa, dan kuasa.
Bacaan kedua, dari Surat St. Paulus kepada jemaat di Roma, tentang Roh Kudus, yang berkarya sehingga orang bisa menyebut 'Bapa' untuk Allah di sorga.
Dan Injil, dari Matius bab 28, mengenai Yesus yang telah diberi kuasa atas sorga dan bumi, sehingga punya otoritas mengutus para murid, untuk membabtis, "...dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus...!"
Istilah Tri-tunggal, adalah ajaran Gereja. Di Kitab Suci tak terdapat istilah itu. Yang ada di dalam Kitab-suci adalah dasar-dasar faham Tri-tunggal. Dari kisah dan Sabda Yesus, nampaklah ke-Tri-tunggal-an Allah itu. Maka bacaan hari Minggu, Perayaan Allah Tri-tunggal ini, menampilkan teks-teks:
Bacaan pertama, dari bab Ulangan, bab 4, tentang Allah yang esa, dan kuasa.
Bacaan kedua, dari Surat St. Paulus kepada jemaat di Roma, tentang Roh Kudus, yang berkarya sehingga orang bisa menyebut 'Bapa' untuk Allah di sorga.
Dan Injil, dari Matius bab 28, mengenai Yesus yang telah diberi kuasa atas sorga dan bumi, sehingga punya otoritas mengutus para murid, untuk membabtis, "...dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus...!"
Seorang umat meyakini, dengan doa, tanda salib, yang sungguh-sungguh, orang tak akan kesurupan. Atau kena santet.
Seorang pemain bal-balan dari Inggris, menang piala Champion, sesudah menendang gol penentu kemenangan teamnya, lalu bersyukur pada Tuhan Allah dengan bikin tanda salib.
Selamat mengalami Allah: Dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
Wasalam, wilujeng, rahayu.
-agung ypm-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar