Anak-anak SMP & SMU baru saja mendapat pengumuman ujian Nasional. Mereka yang lulus pada merayakannya. Ada corat-coret pakaiannya dengan cat piloks. Ada yang konvoy keliling desa-desa. Ada pula yang pacaran di pantai, malah berbuat mesum, dan lalu ketangkep satpol. Sayang kegiatan itu malah bikin hati miris, ngelus dada. Pakaian, sarana untuk pendidikan, masa depan dipertaruhkan buat mainan. Kasihan betul orang tua.
Bagaimana tidak miris, ngelus dada, pakaian seragam malah diorek-orek. Motor dibelikan dengan susah payah, malah diprotoli, digunakan tanpa rasa penghargaan. Masa depan, malah disia-siakan.
Sebuah sekolah kristiani di tanah Andalas, ketika lulusan, para siswa diminta menyumbangkan pakaian seragamnya, untuk diperbantukan ke anak-anak transmigran. Jadilah bermanfaat bagi sesama.
Anak budiman, adalah anak yang bisa menghargai jerih payah orang tuanya. Remaja budiman, adalah orang muda yang bisa berpikir menyiapkan masa depannya.
Mari menjadi mahkluk ciptaan Tuhan yang budiman.
Wasalam, wilujeng, rahayu:
-pengudud '76-
Minggu, Juni 03, 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar