Rabu, September 08, 2010

Mikro-Wedus

Ada sebuah jenis mobil umum. Tak besar, tak kecil, ukuran sedang. Rodanya 4, bukan 6. Biasa dikenal 'Mikro-bus'.  Kendaraan umum trayek Sampang-Buntu-Wangon, berjenis itu. Juga purwokerto Bumiayunan. Penumpangnya, bepergian jauh-dekat. Tapi tak jauh-jauh amat.

1. Di Margasana, sebuah mobil penumpang jenis mikro-bus, disembelih. Bodinya dilepas. Chasisnya dipasangi bak kayu, untuk angkut pasir, dari Sungai Serayu, ke tepian jalan. Itu dilakukan, karena bisnis penumpang, sudah tak menguntungkan. Angkut pasir, lebih ada rezekinya.


2. Sebuah kendaraan jenis itu, berwarna biru muda. Bertrayek Karanglewas-Cilongok-Ajibarang. Setiap kali berpas-pasan di jalur tersebut. Jika ketemu, yang kelihatan dari jendela, bukan kepala-kepala manusia, melainkan kepala-kepala Wedus. Suatu saat berjumpa mobil tersebut di pasar. Ternyata, itu memang mikro, tapi khusus melayani bakul-bakul wedus. Maka tak heran, di jendalanya, yang kelihatan lebih kepala wedusnya, daripada kepala manusia. Jadilah kendaraan umum, bukan mikro-bus tetap mikro-wedus.


3. Seorang pengusaha angkutan di Purwokerto berkisah, usaha angkutan penumpang turun lebih dari 30%, sesudah kredit sepedamotor demikian mudahnya. Maka banyak yang tak kuat, lalu alih usaha. Bagi yang tak luwes, banyak yang gulung tikar.


Sebuah mobil pemudik, bertuliskan, 'Kere-aktif'. Nampaknya betul, yang aktif, yang kreatif, adalah  bisa berkembang mengisi hidup ini.

Selamat berkembang.

Syalom. Wilujeng. Rahayu. Mina al aidzin, wa al fa idzin.

Wasalam:
-agung pypm-

Tidak ada komentar: