Minggu, Agustus 15, 2010

Tega nian


1. Dua hari lalu, ada dialog-interaktif ke-agama-an di sebuah radio swasta. Terjadi dialog, antara seorang wanita, dengan seorang nara sumber. Si wanita bertanya tentang hidup keluarga. Suaminya sudah sakit, selama 15 tahun, apakah diperbolehkan untuk meninggalkannya, atau tidak.

Jawaban si nara-sumber ahli-agama ternyata mengagetkan. Dia mengatakan, boleh meninggalkan suami yang sudah tidak bisa apa-apa itu. Tak bisa beri nafkah lahir dan batin. Syaratnya sederhana, upeti yang dulu diberikan saat akhad nikah, dikembalikan 100%.

Sebagai seorang yang punya pikiran normal, saya mengelus dada. Tak habis mengerti. Bagaimana seorang suami yang sudah amat menderita, tidak dirawat baik-baik. Malah ditinggalkan begitu saja. Di manakah nilai kesetiaan di situ.

 2.
Hari ini, adalah Hari-raya Bunda Maria diangkat ke surga. Berbahagialah anda jadi seorang katolik. Karena anda punya figur idola, seorang Maria. Maria, wanita yang setia. Kesetiaan Bunda maria, amat nampak ketika Yesus, anaknya mengalami penderitaan hukuman salib. Kesetiaannya, juga nampak ketika menjalankan tugas mengandung, dalam suasana tak jelas.

a. Ketika malaikat memberi pesan pada Maria, dia tak menghindar cari enak. Melainkan pasrah, dan bilang 'Aku ini hamba-Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu '.
b. Ketika Yesus disiksa dalam hukuman salib, Maria mengikuti dari peristiwa ke peristiwa. Ketika Yesus sudah tergantung di kayu Salib, Maria juga tak meninggalkannya. Melainkan menunggu di bawahnya. Demikian, kisah yang kita dapat dari Kitab Suci. Maria, menyertai Yesus tidak hanya ketika populer. Tetapi juga ketika tidak populer. Ketika dia dalam suasana malang. Di sinilah, Maria adalah teladan dalam hal -kesetiaan-. Sebuah kata, yang kini menjadi barang mahal.

3. Tokoh teladan yang lebih utama, adalah Tuhan Yesus Kristus. Dialah tokoh 'kesetiaan'. Tak hanya setia, tetapi juga taat. Taat, sampai mati. Setia pada tugas sampai mati. Bahkan mati di salib.
Mengapa manusia Yesus, sampai mau mati di salib. Alasannya, adalah karena dia taat. Karena dia setia. Setia pada tugas. Tugasnya, adalah menyelamatkan manusia, menebus, dari kuasa dosa. Kesetiaan itu, yang bikin Yesus tabah, kuat menderita salib. Tahan uji. Tidak cari enak. Tidak lari dari kenyataan yang pahit.

4. Jaman sekarang, banyak dijumpai keluarga-keluarga muda, pecah berantakan. Apa pasal penyebabnya. Kerap kali, karena ada yang tidak setia. Tidak setia dengan pasangannya, tak setia dengan anak. Tak setia dengan keluarga. Tak setia dengan ajaran Tuhan. Maka mestinya, janji pernikahan setiap kali diingat kembali: '.....akan setia dalam untung & malang.......'.

Gereja katolik bisa tahan ribuan tahun. Juga karena kesetiaan. Setia pada Kitab-Suci, Tradisi, Magisterium. Pendek kata, setia pada ajaran Tuhan. Ajaran kasih, ajaran kesetiaan.

5.
Setia, adalah bertahan tidak pergi, ketika suasana pahit, 

ketika suasana tak nyaman, 
ketika suasana kekurangan,
ketika suasana dalam kemalangan.
Kesetiaan adalah   pondasi keluarga. Pondasi hidup. 
Mari membangun terus menerus semangat setia.

Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam;
-agt agung pypm-

Tidak ada komentar: