'Penganten Baru di Malam Paskah'. Rasanya, tak biasa membaca atau mendengar ungkapan tersebut. Betulkah itu terjadi. Jika terjadi lalu di mana.
Tak tahu persis detail latar-belakangnya, yang jelas Minggu Paskah lalu, di Gereja Kristus Raja, ada upacara penerimaan sebuah sakramen perkawinan. Suasananya memang masih amat suasana paskah. Siang jam 9.00 baru saja diselenggarakan perayaan Paskah anak-anak.
Sabtu, malam Paskah, di banyak stasi diadakan perayaan-perayaan paskah. Salah satunya, Stasi Kaliwedi, yang berposisi di lereng sebuah bukit. Perayaan dimulai pukul setengahtujuh-malam. Kendaraan dinas paroki semua terpakai, maka digunakanlah Chevrolet Luv, untuk ke sana. Di jalan, sekitar Kalisalak, beberapa umat mesti diampiri, karena tak mudahnya kendaraan. Sepasang bapak-ibu tua, dan seorang ibu lebih tua, ikut serta. Dengan setengah memaksa diri, sebenarnya, empat orang penumpang di dalam kabin, sebenarnya cukup. Namun, demi kelegaan, sepasang bapak-ibu-tua, memilih naik di bak belakang. Untuk duduk, dibawalah kursi penjalin, yang ketika itu ada di beranda rumah.
Perayaan ekaristi Paskah, berlangsung sekitar satu setengah jam. Habis acara inti, di lanjutkan dengan makan-makan. Nasi sayur dan iwak pitik. Omong-omong sebentar-dua bentar, habis itu pada salam-salaman pulang. Untuk pulang, bapak-ibu tua, naik lagi di bak belakang. Ketika mulai duduk di atas kursi, di atas bak, dengan berpegangan besi penyangga muatan, disaksikan beberapa umat setempat. Ketika mesin dinyalakan, dan pick-up mulai bergerak, seorang umat yang menyaksikan meledek sambil ketawa, 'Wah...... kayak penganten anyar bae......! Diarak tengah wengi, mubeng desa......... Ha. ha. ha.....'.
Paskah yang berwarna-warni.
Wilujeng Paskah.
Wasalam:
-agt agung pypm-
Tak tahu persis detail latar-belakangnya, yang jelas Minggu Paskah lalu, di Gereja Kristus Raja, ada upacara penerimaan sebuah sakramen perkawinan. Suasananya memang masih amat suasana paskah. Siang jam 9.00 baru saja diselenggarakan perayaan Paskah anak-anak.
Sabtu, malam Paskah, di banyak stasi diadakan perayaan-perayaan paskah. Salah satunya, Stasi Kaliwedi, yang berposisi di lereng sebuah bukit. Perayaan dimulai pukul setengahtujuh-malam. Kendaraan dinas paroki semua terpakai, maka digunakanlah Chevrolet Luv, untuk ke sana. Di jalan, sekitar Kalisalak, beberapa umat mesti diampiri, karena tak mudahnya kendaraan. Sepasang bapak-ibu tua, dan seorang ibu lebih tua, ikut serta. Dengan setengah memaksa diri, sebenarnya, empat orang penumpang di dalam kabin, sebenarnya cukup. Namun, demi kelegaan, sepasang bapak-ibu-tua, memilih naik di bak belakang. Untuk duduk, dibawalah kursi penjalin, yang ketika itu ada di beranda rumah.
Perayaan ekaristi Paskah, berlangsung sekitar satu setengah jam. Habis acara inti, di lanjutkan dengan makan-makan. Nasi sayur dan iwak pitik. Omong-omong sebentar-dua bentar, habis itu pada salam-salaman pulang. Untuk pulang, bapak-ibu tua, naik lagi di bak belakang. Ketika mulai duduk di atas kursi, di atas bak, dengan berpegangan besi penyangga muatan, disaksikan beberapa umat setempat. Ketika mesin dinyalakan, dan pick-up mulai bergerak, seorang umat yang menyaksikan meledek sambil ketawa, 'Wah...... kayak penganten anyar bae......! Diarak tengah wengi, mubeng desa......... Ha. ha. ha.....'.
Paskah yang berwarna-warni.
Wilujeng Paskah.
Wasalam:
-agt agung pypm-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar