Kamis, Desember 10, 2009

Untuk apa ditahbiskan

Seorang warga umat bertanya kepada peng-udud '76, 'Untuk apa repot-repot ngurus, ngantar orang-orang kursus pertanian. Juga kursus peng-obatan. Apa ndak buang-buang energi. Apa ndak buang-buang waktu ? Ngapa pilih sopir sendiri kendaraan ? Apa tak ada pengemudi. Apa tak kurang kerjaan.
 
1. Minggu kemaren, habis ekaristi di Kebasen, seorang umat langsung cerita, 'Rm saya sudah nanam tanaman-tanaman obat. Saya kumpulkan dari kebun & tepi kali serayu. Ternyata banyak tanaman sekitar rumah yang bermanfaat sebagai obat'. Kawan yang ikut kursus obat yang lalu, juga sudah ke sini. Dia cari tanaman untuk obati tetangganya. Di dekat rumahnya, yang jenis itu belum ada'. 
 
2. Seorang Ibu yang juga peserta, cerita di kesempatan lain, 'Bapak W yang dulu ikut kursus, kemaren ke sini. Ngajak tukar-tukaran tanaman, dan temu kelompok. Bagus kok Rm. Dia orang muslim, tapi sekarang jadi seperti saudara'.
 
3. Seorang 'babah' yang jualan jamu, begitu ketemu peng-udud '76, tanya. Pelatihan tahap II kapan lagi. Ilmu yang didapat di tahap pertama, sudah dicobakan. Seorang penderita diabetes, ditangani dua minggu, lukanya jadi kering. Ada penderita stroke, desa sebelah, saya coba dengan ramuan ini, ini, ini, sekarang mulai bisa jalan.

4. Seorang veteran dari stasi pegunungan, punya surat-surat penghargaan jaman perjuangan vs DITII. Meski surat kelengkapannya memenuhi syarat untuk dapat tunjangan veteran, nyatanya dia sulit untuk mandapatkannya. Kawan-kawannya, sudah dapat tunjangan veteran semua. Dalam perjalanan pelatihan, dia sharing banyak ttg perjuangan & nasib apes-nya. Umat lain yang dulu belum kenal, mendengarkan. Dan kebetulan pernah bantu orang yang berusaha perjuangkan tunjangan veteran. Saat itu berhasil.  Lalu, mereka berkawan.Dari sharing di kendaraan, selama perjalanan, sekarang mereka saling bantu, untuk dapatkan hak sebagai veteran perang. 

5. Dalam proses pelatihan, dalam proses perjalanan di jalan, dalam satu kendaraan, terjadi komunikasi kehidupan. Dan juga komunikasi iman. 

6. Butir-butir di atas adalah bagian-bagian dari proses pemberdayaan. Dan itu bisa berjalan juga karena solidaritas umat beriman. Dananya sebagian dari dana fakir misikin, dana pengembangan, dana APP. 

Dialog bisa diusahakan berbentuk dialog kehidupan, lewat berbagai cara & kesempatan. Untuk menegakkan Kerajaan Tuhan, Kerajaan Allah. Sumbernya, tak lain adalah Spirit Injil, spirit Warta-gembira. 
Selamat ber-warta-gembira, yang menggembirakan. 

Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung pypm-

Tidak ada komentar: