Minggu, Desember 12, 2010

Narasi kecil

 
Mbah Surip almarhum, punya sebuah lagu bersifat naratif. Judulnya, 'Tukang Nasi Goreng'. Dikisahkan olehnya, seorang tukang nasi goreng hilang di suatu malam. Dia lalu berefleksi dengan pertanyaan-pertanyaan, 'Ke mana ya. Peristiwa metafisikakah ?'.

Dalam rangka realisasi Tahun-keprihatinan-pertanian, Paroki Katedral bulan lalu membagi bibit-bibit bersertifikat yang produktif, untuk penghijauan, Bibit pohon durian & mangga didistribusikan ke stasi-stasi pedesaan. Masing-masing kepala-keluarga mendapat satu pasang.

Sebuah sore Pick-up-Chevrolet-Luv warna hijau, membantu pendistribusian tanaman penghijauan itu. Mengirimkannya ke Stasi kawasan selatan, Kaliwedi. Sesudah menurunkan bibit-bibiat tanaman, jam empat-sore pulang, kembali ke Purwokerto. Memasuki kawasan pasar Kalisalak, tiba-tiba serombongan anak muda berpakaian necis, menyetop. Begitu pick-up berhenti, mereka berlarian. Dari jendela minta dibolehkan nunut sampai jalur bis terdekat. Ternyata, mereka sudah ketinggalan koprades. Sudah satu jam mereka menunggu kendaraan, tapi tak dapet.

Ada enam orang. Tiga putri, tiga putra. Dua orang putri, minta ijin naik di kabin depan. Empat yang lain numpang di bak belakang. Dalam perjalanan, mereka cerita, sedang dalam pelatihan menjadi sales sebuah produk.

Tak hanya cerita, ada pula yang berani bertanya, mobil pick-up yang mereka tumpangi dari muat apa. Si pengemudi menjelaskan, 'Baru saja ngantar tanam-tanaman penghijauan.'.
- 'Apa dari Departemen pertanian ?' tanyanya lebih lanjut.
+ 'Bukan.'
- 'Lho dari lembaga apa ?'.
+ Dari Gereja !', jawab si pengemudi dengan mantap.
Mendengar kata Gereja, calon sales terpana wajahnya, penuh keheranan.
- Gereja kok ngurusi tanaman ?
+ Ya, Gereja Katolik perduli terhadap lingkungan alam. Sekarang udara panas, banyak banjir. Maka Gereja ngadakan pula gerakan peng-hijauan.
- O....!

Dari ucapan spontan, 'Ya Alloh', ketika ada sepedamotor nyrobot, kelihatan bahwa mereka bukan orang kristen.

Dalam perjalanan 'nunut' pickup, terketahuilah oleh orang lain bahwa Gereja peduli terhadap persoalan lingkungan alam. Dan memang harus demikian. Kasih pada Tuhan-Allah, juga bermuara pada peduli lestarinya alam.

Selamat ber-Narasi.

Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agung ypm-

Tidak ada komentar: