Masa-masa pra-Paskah, adalah waktu baik untuk pendalaman-pendalaman APP. Guna menyelenggarakan pendalaman APP bagi orang-orang muda, apalagi Mudika, tidaklah begitu mudahnya. Di kawaan Batang Timur, diusahakan dengan pertemuan APP keliling. Keliling, bergiliran antar stasi-stasi. Ini bisa jalan, karena adanya promotor, aktivis yang merencanakan, melaksanakan, bahkan memimpinnya sendiri. Mengajak para remaja, berkeliling stasi-stasi. Salut untuk mereka.
Yang datang, memang tak terlalu banyak, namun sudah menggembirakan, karena bisa terlaksana. Dari bahan pendalaman yang sudah dibuatkan oleh panitia APP, selalu tak bisa semuanya didalami. Ada tiga stasi besar, yang mengumumkan sesudah ekaristi, begini: 'Minggu kali ini, pendalaman APP ditiadakan, diganti latihan koor, untuk persiapan Paskah'.
Di lingkungan-lingkungan, ada yang jalan. Ada pula yang tak jalan. Tak apa, karena jika dipaksakan, malah umat jadi bubar. Yang penting bagaimana dalam ekaristi, diberikan pengertian-pengertian tentang Paskah. Dan tentu konsekwensi-tanggung-jawabnya bagi orang beriman katolik. Tujuan pesannya, agar Peristiwa Paskah, kebangkitan Kristus menjadi semangat untuk hidup real.
Kaum remaja, memanglah pantas mendapat fokus pendampingan dan perhatian. Dalam diri mereka kepribadian sedang terbangun. Maka perlu diinternalisasi dengan nilai-nilai & pengertian tentang agama. Tak ketinggalan pula sapaan-sapaan manusiawi. Juga penggambaran figur orang yang bisa ditiru.
Di stasi kedawung, misdinar-misdinar membereskan meja altar sesudah misa. Dan itu tak harus diminta atau disuruh. Sebuah internalisi nilai yang sudah tertanam.
Di sebuah warung kopi, peng-udud '76 pernah disapa oleh seorang remaja. Ternyata adalah seorang remaja yang pernah 'nunut' pickup Chevrolet Luv, ketika pulang sekolah, dan menstopnya. Di kawasan Batang-timur, anak-anak sekolah biasa numpang pickup bak-terbuka, jika pulang sekolah. Dan itu karena gratis. Maklum juga, uang saku tak banyak.
Selamat meng-kawan-i, para remaja dengan aneka cara.
Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung ypm-
Yang datang, memang tak terlalu banyak, namun sudah menggembirakan, karena bisa terlaksana. Dari bahan pendalaman yang sudah dibuatkan oleh panitia APP, selalu tak bisa semuanya didalami. Ada tiga stasi besar, yang mengumumkan sesudah ekaristi, begini: 'Minggu kali ini, pendalaman APP ditiadakan, diganti latihan koor, untuk persiapan Paskah'.
Di lingkungan-lingkungan, ada yang jalan. Ada pula yang tak jalan. Tak apa, karena jika dipaksakan, malah umat jadi bubar. Yang penting bagaimana dalam ekaristi, diberikan pengertian-pengertian tentang Paskah. Dan tentu konsekwensi-tanggung-jawabnya bagi orang beriman katolik. Tujuan pesannya, agar Peristiwa Paskah, kebangkitan Kristus menjadi semangat untuk hidup real.
Kaum remaja, memanglah pantas mendapat fokus pendampingan dan perhatian. Dalam diri mereka kepribadian sedang terbangun. Maka perlu diinternalisasi dengan nilai-nilai & pengertian tentang agama. Tak ketinggalan pula sapaan-sapaan manusiawi. Juga penggambaran figur orang yang bisa ditiru.
Di stasi kedawung, misdinar-misdinar membereskan meja altar sesudah misa. Dan itu tak harus diminta atau disuruh. Sebuah internalisi nilai yang sudah tertanam.
Di sebuah warung kopi, peng-udud '76 pernah disapa oleh seorang remaja. Ternyata adalah seorang remaja yang pernah 'nunut' pickup Chevrolet Luv, ketika pulang sekolah, dan menstopnya. Di kawasan Batang-timur, anak-anak sekolah biasa numpang pickup bak-terbuka, jika pulang sekolah. Dan itu karena gratis. Maklum juga, uang saku tak banyak.
Selamat meng-kawan-i, para remaja dengan aneka cara.
Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung ypm-