Selasa, April 05, 2011

Lagu Rohani & Lagu Liturgi

Lagu & musik pengiring, masuk dalam gedung gereja, adalah untuk menyemarakkan Liturgi. Tidak malah untuk meng-ganggu-nya. Namun jaman kini, banyak yang tak bersifat mendukung, masuk, dipakai untuk iringan doa & misa. Atau malah sebaliknya. Beberapa lagu yang sudah amat tua, dan  bernilai tinggi, malah dipinggirkan dalam perayaan-perayaan.

1. Beberapa kali merayakan ekaristi dengan saudara-saudara karismatik, ketika mau mulai, petugas lagu memberi keterangan begini: 'Nanti Ordinarium-nya, tak usah dinyanyikan ya Romo.....!'  Disampaikan dengan kalimat imperatif, alias memohon dengan sangat.
2. Di sekitar Batang, kalimatnya lebih lembut: 'Nanti Ordinariumnya, dinyanyikan atau tidak, Romo.....?!'. Imperatif, namum masih terbuka.

Pertanyaan-kritis-nya: Apa yang menakutkan dalam lagu-lagu Ordinarium. .....

Di beberapa kesempatan, terketahui, bahwa sebagian umat belum memahami, beda antara lagu-rohani, dengan lagu-Liturgi. Pukul rata mereka menggunakannya dalam perayaan Misa.

Untuk itu baik, untuk terus lakukan peng-ajaran-liturgi. Juga tentang lagu dan musiknya. Perlu pula perbanyak literatur buku dan selebaran liturgi di gereja-gereja.

Sebuah kesempatan, seorang umat tanya tentang apa itu lagu rohani, dan apa itu lagu Liturgi. Tentu buku-buku & majalah Liturgi, pernah mengupasnya. Untuk menjdi jelas bagi umat, tentunya.
1. Lagu-rohani, adalah lagu-lagu yang bernafaskan kerohanian. Mengajak pendengar dan penyanyinya untuk memuji Tuhan, memohon, ataupun mengeluh-kesah padaNya.Yang intinya, mengarah dan bersandar pada Tuhan.  Iman semakin dikuatkan. Tone & rythemnya, bisa aneka ragam.

2. Lagu-liturgi, adalah lagu yang bersifat kerohanian. Bisa memuji Tuhan. Bisa bersifat permohonan. Bisa pula bersifat meng-kuat-kan iman. Atau ajakan, untuk bergairah di dalam  hidup beriman. Sifat khas lagu atau musik liturgi, adalah khusuk & khidmat.  Lagu rohani, belum tentu cocok untuk perayaan-liturgis. Lagu liturgi, selalu bersifat rohani. 

Umat, yang tanya, kelihatan 'manthuk-manthuk'. Itu berarti terbuka untuk 'tahu'.  Tahu liturgi. Tahu hidup rohani.

Mari meng-galakkan pemahaman kegiatan liturgi. Dalam aneka cara.

Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung ypm-

Tidak ada komentar: