Kamis, Juli 01, 2010

Ternyata


Mbah Surip alm. punya lagu berjudulkan 'Ternyata'. Dikisahkan, dia kirim surat, tapi tidak sampai. Ternyata prangkonya salah meterai.

Rabu lalu Kijang-hijau-dinas, meluncur menuju daerah Kuningan Jawa-Barat. Isinya, tujuh misdinar dengan satu sopir. Tujuannya, hendak silaturahmi, dan berdoa ke Gua-Maria  Cisantana, Cigugur, Kuningan. Habis misa pagi, berangkat. Kelihatan dari wajah, misdinar belum pada sarapan. Maka mampir Cilongok, untuk sarapan.



Perjalanan butuh waktu 5 jam, berhubung masih grotal-gratul arahnya, maka harus beberapa kali bertanya.  Jam duabelasansiang, sampai di alun-alun Kuningan. Karena perut mulai kosong, lalu makan siang. Makan siang tak di restoran, melainkan di taman. Menunya standar, nasi putih, lauk gesek. Titik. Tak ada yang lain. Karena demikian instruksi dari peng-ajak, pada ketua rombongan, "boleh ikut, tapi harus mau makan nasi lauk gesek". Sedikit latihan kesederhanaan & tak usah repot dalam sebuah kepergian. 

Dipandu oleh seorang biarawati CB, yang tugas di Kuningan, bertujuh misdinar menuju ke Gua Maria Cisantana.

1. Ternyata, daerahnya di pegunungan berbatu. Dan menanjak bertebing curam-curam.
2. Ternyata, umatnya, mayoritas Sunda,
3. Ternyata, warga sekitar, jika meninggal dikubur di halaman rumah sendiri, tak di pemakaman umum.
4. Ternyata, rumah warga bagus-bagus, tapi kata Sr, 'Pendidikan anak, jadi nomor dua'. Anak tak sekolah, tak soal, yang penting rumah bagus'.

Sesudah dari gua tempat doa, rombongan misdinar, diajak mampir ke sebuah stasi. Stasi itu, terkenal 'Salib Bakar'-nya.
5. Ternyata, tahun delapan-puluhan gedung gereja itu pernah dibakar orang. Lalu kini sudah dibangun lagi.
6. Ternyata, salib besar, juga pernah dibakar orang. Salib itu terbakar hanya separo. Lalu sisanya masih bisa dipasang di altar, dalam kondisi aslinya, warna hitam arang. Malah jadi lebih artistik.
7. Ternyata, iman umat tetap hidup, meski gedung doanya dibakar orang.

Kunjungan ketiga, adalah ke gedung gereja paroki Cigugur.

9. Ternyata, Yang meng-arsitek-i bangunan, alm. Rm Mangunwijaya pr.
10. Dalam hari Minggu, ada tiga perayaan ekaristi. Dua dalam bahasa Sunda. Satu kali dalam bhs Indonesia.

Dalam perjalanan, di beritahukan rumah-rumah umat. Ditunjukkanya oleh Sr pemandu.

11. Ternyata, salah satu pemuda Kuningan, menjadi dekan di Univ Sanata Dharma. Berkat bea-siswa, suport dari romo.
12. Ternyata, ada umat dr Wates, Kulonprogo yang jadi dokter, dan aktif di paroki Kuningan.
13. Ternyata, beberapa umat Kuningan, jadi umat Keuskupan Purwokerto, jadi guru sekolah susteran, jadi pegawai keuskupan,.....

Hidup, adalah sebuah kenyataan. Kemajuan hidup, ber-isi idealitas, impian, yang mendarat dalam kenyataan. Dan itu, lewat mata yang terbuka, dalam sebuah momen 'ternyata'........


Selamat, 'ternyata'


Syalom. Wilujeng. Rahayu.

Wasalam:
-agt agung pypm-

Tidak ada komentar: