Sabtu, Juli 10, 2010

Minus Malum



Di gereja, pastoran, kadang-kadang datang orang meminta bantuan.  Ada yang tulus, memang mohon dibantu. Ada yang akal-akalan. Menipu Romo, Pastor agar dapat keuntungan.

Bagaimana menyikapi perilaku orang-orang kayak gini. Percaya, atau tak percaya. Yang jelas posisi kita manusia bukanlah malaikat. Tak mampu tahu isi hati orang dalam sekejap. Tak mampu manusia, seperti Yesus, tahu isi batin sesama. Maka, wajar jika bisa kapusan. 

Bacaan Kitab Suci Minggu ini, mengkisahkan Yesus cerita tentang orang Samaria. Orang-orang Samaria, bagi para ahli taurat, bagi imam-imam kepala, bagi golongan lewi adalah golongan klas dua. Mereka memandang orang-orang samaria, secara sebelah mata. 'Tak dianggep', menurut bahasa Jawanya. Maka, ketika ada orang kecelakaan di jalan, orang saleh Yahudi, kaum ahli taurat, imam kepala tak bantu mereka, Yesus tanya, siapa orang Samaria itu. Sesama atau bukan.

Bahwa mereka tak menolong, bisa disimpulkan si korban dianggap bukan sesama. Tapi sikap Yesus lain, beda dengan ahli taurat, meski Yesus sendiri asli Yahudi. Seorang sesama, bagi Yesus, adalah siapa saja, yang diciptakan oleh Allah. Tak dibatasi sekat-sekat. Baik sekat suku, sekat sosial, sekat profesi, sekat intelektual, sekat pangkat, dsb. Bagi Yesus, sesama, adalah justru mereka yang sedang dalam kondisi malang. Tak peduli apa latar belakangnya. 

Harus bagaimana.
Belakangan, ramai didiskusikan perihal orang-orang yang meragukan motif kedatangannya ke pastoran. Apakah minta bantuan sungguhan, ataukah bohong-bohongan. Untuk menghindari 'daripada tidak malakukan apa-apa', peng-udud '76 agak nekad ambil sikap. Sediakan dana taktis, ala kadarnya. Yang penting bantu orang malang, seperti sikap orang 'samaria'. Sikap ini tentu bisa tepat, bisa pula tak tepat. Tapi boleh juga berprinsip 'minus malum'. 

Pertimbangan moral, untuk menghasilkan perbuatan baik, kadang ada unsur tak tepatnya. Tapi perbuatan baik, tetap harus dilakukan, meski ada kegagalan dan tipu muslihat. 

Selamat berlaku amal kebaikan, setelah berpertimbangan moral.

Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
agt agung pypm.

Tidak ada komentar: