Minggu, Juli 19, 2009

Agent "James Bond - 007"

Ada bermacam-macam 'agent'. Dalam dunia intel-igen, spionase, yang dikenal sebagai pioner dalam hal itu, adalah: agen-CIA, agen-KGB, Agen-Mozad, agen-BIN, James-Bond 007, dlsb.

Di dunia ekonomi, banyak dipakai pula istilah agen, dalam sistem distribusinya. Ada agen-koran, agen-pupuk, agen-minyak-tanah, agen-gas, dsb. Yang terjelek di antara itu semua, adalah agen narkoba. Karena, sifatnya destruktif, merusak.

Komisi Justice & Peace gerejawi, di berbagai lapisan, sampai tingkat paroki, juga meng-hayo-hayo umat, agar jadi agen-agen perdamaian. Ibu-ibu PKK kerap pula main Qasidah. Lagunya yang terkenal, a.l: 'Perdamaian Oh, perdamaian'. Lantas, apa itu perdamaian ?.

Banyak definisi tentang perdamaian. Namun yang jelas, perdamaian adalah sebuah nilai. Nilai kehidupan. Nilai, dalam dunia moral, difahami sebagai sesuatu yang baik dalam hidup, dan --karena sifat baiknya--, lalu dikejar orang untuk diamalkan, diterapkan, dirasakan. Nilai kedamaian, amat terasa terlebih jika terjadi konflik, perang, perseteruan, atau perbedaaan yang amat tajam.

Perbedaan agama, terkadang juga mengganggu hidup bersama. Apa yang mudah, kerap, lalu jadi sulit. Padahal itu tak perlu. Pernah terjadi, warung mie-ayampun jadi bangkrut, gara-gara perbedaan agama. Persoalan iman, yang lalu disentimenkan ke arah perseteruan ekonomi.

1. Di sekitar Warung Mie Ayam Bangkrut, Pengadegan, suasana keagamaan katolik, semula memang tak begitu kondusif. Orang katolik, kerap dirasani, diwaspadai. Tak ada alasan rasional, mengapa harus di takuti sebenarnya. Mungkin, akibat kedatangan para ustadz yang datang, kotbah, namun bernada berat sebelah. Pendek kata, mendiskreditkan orang ber-iman lain.

2. Maret lalu, seorang bakoel-pari, yang juga adalah seorang petani setempat, ikut serta kursus pertanian ramah-lingkungan & makanan sehat di KPTT Salatiga. Dari proses perekrutan sampai selesai kursus tersebut, dia mengalami sendiri, sepak terjang orang-orang katolik. Dari umatnya, rohaniwan-rohaniwatinya, sampai sistem gerak pelayanannya terhadap masyarakat. Ternyata tak seperti yang disangkakan selama ini, sebagaimana diceritakan oleh orang-orang sekitarnya. Cerita keburukan orang kristen, ternyata tak benar. Terbukalah cakrawala pengertiannya. Karena pengalaman barunya.

3. Pasca kursus, dia beraktifitas kemasyarakatan seperti biasa. Ke kelompok, ke kalurahan, dsb. Beberapa orang yang kerap dia jumpai di kalurahan memang fanatik-negatif. Mereka mempertanyakan, dengan agak minir, kegiatan si bakoel pari. Atas pengalaman barunya, dia beri penjelasan-penjelasan pada si fanatis-negatif, bahwa orang-orang katolik ternyata tak seburuk yang selama ini mereka sangka. Dia beri penjelasan pada para mereka, perihal pertanian & pangan sehat, bagaimana diusahakan. Juga perihal hidup orang-orang katolik, yang sungguh tulus, bersemangat pelayanan dan kedamaian. Karena trampil omong, si bakoel pari, malah lalu jadi agen kebaikan di mana-mana. Juga agen kedamaian, karena sesudah itu, orang-orang yang fanatis negatif, tak lagi bersikap alergi terhadap kekatolikan. Tak lagi menebar aroma kebencian pada orang berkeyakinan lain.

4. Jadi agen. Apalagi agen perdamaian. Dalam relasi antar iman, tentulah tak mudah. Posisi PBB, sebagai pendamai, kerap mendapat tantangan. Namun ketika bicara soal pangan & kesehatan lingkungan, muncul agen-agen tak terduga. Dan itu muncul dari kalangan mereka sendiri.

5. Selamat me-muncul-kan agen-agen perdamaian yang baru. Silahkan pula jika mau ndaftarkan kursus tani & pangan sehat ke KPTT, Salatiga.

Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agt agung pypm-.

Tidak ada komentar: