Sepeda, tentu ada pedalnya. Jika tak ada, pasti tak bisa dikendarai, tak bisa digenjot, untuk bisa jalan. Bisanya hanya dituntun saja.
Tukang bangunan yang kehilangan sepedamotor, beserta pompa-air yang terikat di sadelnya, kini jika kerja naik sepeda. Sepeda onthel maksudnya. Onthel, bagiannya, adalah pedal.
Uniknya, pedal itu terbuat dari papan kayu yang dibor. Kanan dan kiri. Barangkali harga sepasang pedal, cukup bararti baginya. Dan rangka-sepedapun bekas berkarat, lalu diolesi olie, agar meling-meling. Memang, maling motor, bikin repot. Orang yang sudah sederhana, jadi makin sederhana.
Awal tugas di Sidareja, Pengoedoed '76 juga menjumpai seorang umat yang rajin ke gereja. Sekaligus Ia bawa becak. Pekerjaaannya, memang tukang-becak. Ter-amati, ternyata pedalnya juga amat minim. Hanya as saja. Bagian yang lain sudah rusak, bin tak terpasang. Kondisi begini, berbahaya. As pedal bisa nancep di tungkak kaki.
Melihat situasi begitu, Pengoedoed 76 jadi iba, tergerak oleh belas-kasihan. Tindaklanjutnya, diam-diam lalu beli sepasang pedal berkwalitas bagus, di toko sepeda. Pada sebuah kesempatan, pedal itu diberikan sebagai sumbangan cuma-cuma.
Begitu nerima, dan bukak bungkusan, cerahlah wajah Si umat melihat isinya, sepasang pedal. Gembira hatinya, bisa makin lancar cari rezeki dengan becaknya.
Di kesempatan lain, becak itu terlihat ngetem di pertigaan. Dan kondisinya, pedalnya baru.
Selamat bergembira.
Wasalam
-pengoedoed 76-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar