Jumat, Juli 01, 2011

Punc-Rock

Kawasan Batang Timur, meliputi tujuh stasi besar dan kecil. Peng-udud '76 jika ke stasi, kerap mengendarai Pick-up Chevrolet, lansiran tahun delapanpuluhan. Kerap orang-orang menumpangnya. Ada kelompok pelajar. Ada kelompok buruh tani. Pernah tiga-kali dinunuti pemuda-pemuda berpenampilan punck-rock. Berpakaian serba hitam, dan rambut pada dibikin ndangak ke atas. Cara menstop-pun juga kasar. Mereka pasang badan di tengah jalan. Tidak dengan melambaikan tangan. Alias dengan cara memaksa.

Biasanya orang-orang, ketika turun, pada mengucapkan terimakasih. Namun, kelompok pemuda punck-rock ini, tak satupun maju ke depan jendela untuk mengucapkan terimakasih, atas kebaikan orang lain. Berkaitan dengan sikap kelompok punck ini, tentu ada yang salah dalam diri mereka. Terutama dalam hal budi-pekerti, sopan-santun, moralitas. Yang jelas lemah dalam hal penghargaan terhadap orang-lain. Orang lain yang telah berbuat baik padanya. Tak tahu bagaimana pendidikannya ketika mereka di sekolah, dan di keluarga. Atau juga di hidup agamanya.

Persoalan dasar, adalah menghargai orang-lain. Menghargai orang-lain, tak akan menjadi sikap, atau behaviour, jika tidak diinternalisasikan. Dilatih, didisiplinkan, berulang-ulang. Sampai masuk ke dalam kesadaran.

Ketika bayar pajak-STNK, pengudud '76 antri agak panjang, dengan pembayar pajak lainnya. Ketika pada antri berdiri, tiba-tiba seorang wanita cantik-berjilbab, langsung menggeloyor maju ke depan loket. Para pembayar pajak, pada tak terima, kelihatan dari mimik wajahnya. Namun tak ada satupun yang protes, karena kelihatannya wanita itu istri seorang pejabat. Sekian waktu tak ada yang komplain, walaupun haknya dilanggar seorang wanita. Peng-udud '76 yang ikut antrian, merasa tak enak. Terusik nuraninya, maka lalu maju ke depan loket. Menghampiri wanita itu. Lalu berkata: 'Ibu akan terhormat, jika ikut antri. Jika anda nyerobot begini, kasihan orang-orang yang sedang antri khan....!'. Jujur, saya tak terima, silahkan ibu ikut antri....!'

Dalam sebuah diskusi para pengajar, seorang pendidik pernah studi banding ke Negara Kangguru. Dia mengkisahkan, bahwa di Negara sana, anak-anak SD, dalam rangka pendidikan hak asazi manusia, diajari dengan latihan antri. Yang tentu untuk menghargai hak-hak sesama manusia.

Mari membantu anak-anak sekolah minggu & misdinar,  agar bisa antri.....
Karena antri is menghargai sesama.

Syalom. Wilujeng.Rahayu.
Wasalam:
-agt agung ypm-

Tidak ada komentar: