1. Indonesia bisa berdiri, dan berlangsung sampai kini, karena punya pondasi hidup bernegara & berbangsa. Pondasi itu berupa konstitusi. Konstitusi negara Indonesia, berupa rumusan hukum, UUD-45. Tanpa kesetiaan pada Konstitusi ini, akan bubarlah Republik ini.
Dalam Preambul UUD 45, terdapatlah Pancasila. Pancasila terbangun dari nilai-nilai dasar kebangsaan, nilai-nilai hidup yang bermutu amat tinggi. Dalam Pancasila, terkandung rumusan filosofis 'Bhineka Tunggal Ika'.
Jika dirinci, terdapatlah unsur-unsur, yang lalu menjadi pilar negara Indonesia: Pertama, UUD- 45. Kedua, Pancasila. Ketiga, Bhineka Tunggal Ika. Keempat, NKRI.
2. Minggu ini, adalah Hari Raya Tubuh & darah Kristus. Banyak anak-anak pada menerima komuni untuk pertama kalinya. Tentu sebelumnya disiapkan dengan pendampingan-pendampingan sebagaimana mestinya. Baik dalam hal pengertian iman, liturgi, sakramen, dan kepribadian.
a. Salah satu yang wajib harus dipahami untuk diperbolehkan menerima komuni pertama, adalah bahwa anak bisa membedakan antara roti-anggur biasa, dengan tubuh dan darah Kristus.
b. Orang-orang tidak katolik, kerap berpandangan bahwa umat katolik berbuat musirik. Alasannya, jika berdoa menyembah-nyembah roti. Dan juga mengatakan roti kecil, sebagai Tubuh Tuhan.
c. Orang-orang kristen non-katolik, juga tidak sekusuk umat gereja katolik dalam menghormati sakramen maha kudus.
3. Guna menghadapi pandangan-pandangan orang bukan katolik yang seperti itu, perlulah dibekali para calon penerima komuni pertama, dengan pengertian-pengertian ttg sakramen ekaristi yang secukupnya. Bahkan juga para orang-tua yang anaknya menjadi peserta calon komuni pertama. Untuk itulah Paroki Batang, minggu-minggu yang lalu melaksanakannya. Dan peng-udud '76 terlibat di dalamnya.
A. Bagi umat katolik, roti & anggur itu sudah bukan roti & anggur biasa. Melainkan sudah berubah hakekatnya. Perubahan terjadi dengan diucapkannya kata-kata konstitusi yang diucapkan oleh imam, pada konsekrasi. Kalimat konstitusi itu berbunyi:
Dalam Preambul UUD 45, terdapatlah Pancasila. Pancasila terbangun dari nilai-nilai dasar kebangsaan, nilai-nilai hidup yang bermutu amat tinggi. Dalam Pancasila, terkandung rumusan filosofis 'Bhineka Tunggal Ika'.
Jika dirinci, terdapatlah unsur-unsur, yang lalu menjadi pilar negara Indonesia: Pertama, UUD- 45. Kedua, Pancasila. Ketiga, Bhineka Tunggal Ika. Keempat, NKRI.
2. Minggu ini, adalah Hari Raya Tubuh & darah Kristus. Banyak anak-anak pada menerima komuni untuk pertama kalinya. Tentu sebelumnya disiapkan dengan pendampingan-pendampingan sebagaimana mestinya. Baik dalam hal pengertian iman, liturgi, sakramen, dan kepribadian.
a. Salah satu yang wajib harus dipahami untuk diperbolehkan menerima komuni pertama, adalah bahwa anak bisa membedakan antara roti-anggur biasa, dengan tubuh dan darah Kristus.
b. Orang-orang tidak katolik, kerap berpandangan bahwa umat katolik berbuat musirik. Alasannya, jika berdoa menyembah-nyembah roti. Dan juga mengatakan roti kecil, sebagai Tubuh Tuhan.
c. Orang-orang kristen non-katolik, juga tidak sekusuk umat gereja katolik dalam menghormati sakramen maha kudus.
3. Guna menghadapi pandangan-pandangan orang bukan katolik yang seperti itu, perlulah dibekali para calon penerima komuni pertama, dengan pengertian-pengertian ttg sakramen ekaristi yang secukupnya. Bahkan juga para orang-tua yang anaknya menjadi peserta calon komuni pertama. Untuk itulah Paroki Batang, minggu-minggu yang lalu melaksanakannya. Dan peng-udud '76 terlibat di dalamnya.
A. Bagi umat katolik, roti & anggur itu sudah bukan roti & anggur biasa. Melainkan sudah berubah hakekatnya. Perubahan terjadi dengan diucapkannya kata-kata konstitusi yang diucapkan oleh imam, pada konsekrasi. Kalimat konstitusi itu berbunyi:
(1.Injil Matius bab 26:26-29 } "AMBILLAH, MAKANLAH, INILAH TUBUH-KU" & "MINUMLAH, KAMU SEMUA DARI CAWAN INI. SEBAB INILAH DARAHKU..."
(2.Injil Lukas 22:14:23,) "Perbuatlah ini menjadi Peringatan Akan Aku".
Di situlah terjadi berupahan hakekat, perubahan substansi. Yang disebut transubstansiasi.
Memang, secara nampak, wujudnya tetap roti & anggur. Namun secara hakekat sudah berubah. Menjadi tubuh dan darah Kristus.
B. Bagi beberapa aliran kristen bukan katolik, roti dan anggur, hanyalah simbol saja. Bagi katolik, roti & anggur, bukan hanya simbol atau lambang saja. Melainkan sungguh-sungguh kehadirin Yesus Kristus sendiri. Oleh karena itulah hosti yang sudah dikonsekrir, disebut Sakramen Maha Kudus. Artinya, tanda dan sarana kehadiran Yesus sendiri.
Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Selamat bersiap menerima Komuni Pertama.
Wasalam:
-agt agung pypm-