Ketika naik di bak belakang, mereka berdua juga pakai helm, dalam rangka patuh dan sadar hukum. Kekurangan salah satu di antara mereka, adalah kadang-kadang omong sendiri. Motor diajak omong. Pohon pisang diajak omong. Yang satunya lagi, kadang-kadang main pencak silat di jalan. Berhadapan dengan entah siapapun orangnya, yang penting bisa diajak seperti lawan dalam pertandingan. Masih disyukuri, bahwa mereka masih dalam batas tidak mengganggu orang-lain. Bisa bekerja, bisa berbelanja, bisa bertegur sapa. Bisa bernyanyi, malah bisa ber....doa.
Sehabis kerja, dibuatkan mie rebus instan untuk mereka. Ketika, hendak menyantap, --tanpa diminta-- mereka bikin tanda-salib, sebagai bentuk doa sederhana.
Orang tidak-100%- normalpun, berdoa. Apalagi ............
Mari kita berdoa. Juga untuk mereka.
Syalom. Wilujeng. Rahayu.
Wasalam:
-agt. agung ypm-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar